Telset.id, Jakarta – Selama ini, Verizon terkenal terbuka terhadap semua operator maupun konsumen. Ponsel keluaran Verizon bisa dibenami kartu seluler apapun sehingga rawan berpindah tangan. Namun, kebijakan tersebut akan segera berubah.
Dilaporkan Engadget, dalam upaya memerangi aksi pencurian, Verizon memutuskan untuk mengunci semua ponsel produksinya yang dijual ke konsumen di seluruh dunia tak lama setelah diaktifkan oleh si pemakai. Peraturan itu berlaku sejak Senin kemarin.
Seketika dikeluarkan dari wadah dan diaktifkan dengan menanaminya SIM card, ponsel Verizon langsung terkunci dalam jangka waktu tertentu. Sistem yang diadopsi persis dengan ponsel besutan AT & T, T-Mobile, dan Sprint.
Menurut laporan perusahaan, dengan kebijakan tersebut, konsumen punya peluang tipis untuk menjual ponsel Verizon yang baru dibeli ke orang lain atau toko gadget. Kunci baru akan terbuka manakala pembelian lunas.
Akan tetapi, sebelum ponsel lunas, pelanggan tetap bisa mengajukan permohonan pembukaan kunci dengan masa tunggu 14 hari sampai 50 hari setelah melayangkan permintaan ke Verizon. Tentu saja, syarat dan ketentuanya berlaku.
Verizon mengklaim bahwa fokus perubahan kebijakan tersebut adalah murni menghindari modus pencurian ponsel baru. Sebab, tak dimungkiri, ponsel baru tanpa kunci merupakan target empuk bagi pencuri karena bisa cepat dijual lagi di pasaran.
Sekadar informasi, menggunakan ponsel tidak terkunci di luar negeri sering dilakukan oleh para pelancong. Alasannya, mereka jadi mudah menggonta-ganti kartu seluler, menyesuaikan standar di setiap negara yang dikunjungi.
[Baca juga: Nokia 7 Plus akan Segera Diluncurkan Ini Buktinya]
“Namun, hal itu tidak berdampak bagus. Kami paham bahwa kebijakan mengunci ponsel baru akan memengaruhi respons konsumen. Tapi, kami melakukannya demi mengurangi tindak kejahatan pencurian yang kian marak,” ujar pihak Verizon. [SN/HBS]