Telset.id, Jakarta – Tesla dilaporkan mengalami penurunan pengiriman kendaraan secara tahunan untuk pertama kalinya. Total kendaraan yang dikirimkan Tesla sepanjang tahun 2024 mencapai 1,78 juta unit, sedikit lebih rendah dibandingkan 1,81 juta unit pada 2023.
Penurunan ini mencerminkan perlambatan yang signifikan, terutama karena ekspektasi pasar yang cukup tinggi terhadap kinerja Tesla. Di kuartal keempat 2024, Tesla mencatat pengiriman sebanyak 495.000 unit, meningkat dari 484.000 unit pada periode yang sama di 2023. Namun, angka ini masih di bawah prediksi analis yang memperkirakan sekitar 506.000 unit untuk kuartal terakhir.
Selain angka global, Tesla juga menghadapi tantangan di pasar Eropa. Berdasarkan data pendaftaran kendaraan dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa, pengiriman Tesla di wilayah ini mengalami penurunan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukkan bahwa Tesla menghadapi persaingan ketat dari produsen lain, termasuk merek-merek mapan seperti BMW, Volkswagen, dan Hyundai, yang semakin agresif memasuki pasar kendaraan listrik.
Beberapa faktor menjadi penyebab utama penurunan kinerja pengiriman Tesla, termasuk ketiadaan model terjangkau, persaingan di pasar kendaraan listrik yang semakin kompetitif, stok Cybertruck yang bermasalah, dan tantangan manajemen, dimana keputusan strategis yang dibuat oleh CEO Tesla, Elon Musk, sering kali kontroversial.
Meski menghadapi penurunan pengiriman, saham Tesla tetap mencatat peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024. Harga saham Tesla mencapai USD380 (sekitar Rp 5,87 juta) pada akhir tahun, mencatatkan rekor baru yang melampaui puncak sebelumnya pada 2021. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan pasar terhadap potensi jangka panjang Tesla meski ada tekanan di pasar.
Tesla kini menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di tengah persaingan yang semakin sengit. Salah satu langkah penting yang perlu dipertimbangkan adalah memperluas portofolio produk dengan meluncurkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau.
Selain itu, Tesla juga harus memperbaiki strategi pemasaran untuk menjaga relevansi produk seperti Cybertruck di pasar yang terus berkembang.
Dengan fokus pada inovasi teknologi dan strategi bisnis yang lebih inklusif, Tesla masih memiliki peluang besar untuk mengatasi tekanan ini dan mempertahankan dominasinya di industri kendaraan listrik global.
Tahun 2024 menjadi pengingat bahwa meskipun inovasi menjadi keunggulan utama Tesla, pemahaman terhadap dinamika pasar dan kebutuhan konsumen tetap menjadi kunci keberlanjutan di industri yang kompetitif ini.