Telset.id, Jakarta – Pesimisme mengenai kemampuan mobil listrik berangsur menurun. Sebab, mobil listrik modern terbukti mampu melakukan perjalanan jarak jauh. Meskipun problem pengisian daya baterai masih muncul.
Suka atau tidak, nyatanya teknologi baterai yang telah meningkat pesat tak lantas membuat pengisian daya mobil listrik berlangsung mudah. Tetap butuh waktu lama untuk mengisi daya mobil jenis ini. Hingga ada penemuan mencengangkan dari para peneliti di Penn State University pimpinan Chao Yang Wang.
Seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Kamis (31/10/2019), para peneliti memecahkan masalah itu dengan menghadirkan teknologi baterai baru yang berpotensi mampu mengisi ulang daya mobil listrik hingga 80 persen dalam 10 menit.
{Baca juga: Ssst.. Beli Mobil Porsche Sekarang Bisa via Online}
Memang, catatan waktu tersebut masih sedikit lebih lama daripada mengisi tangki bensin. Namun, setidaknya, temuan itu menjadi solusi. Apalagi, fokus penelitian Wang agak sederhana, dengan gagasan memompa baterai lithium-ion.
Baterai lithium-ion diisi energi sebanyak mungkin. Namun, masalah tetap ada. Supercharging baterai lithium-ion memicu pembentukan endapan seperti pelat di permukaan elektroda negatif sehingga mengurangi masa pakai baterai.
Guna menyiasatinya, para peneliti memanaskan baterai ke suhu tinggi terlebih dahulu untuk membentuk pelat lithium. Mereka kemudian mengujinya di baterai industri yang tersedia secara komersial di mana-mana.
{Baca juga: Kemenhub Harap Mobil Listrik Bebas Aturan Ganjil Genap}
Mereka mengujinya tanpa pemanasan. Setelah 60 siklus, plat lithium mulai terbentuk. Mereka kemudian mengujinya lagi di suhu 60 derajat Celcius. Mereka berhasil mengisi ulang baterai 2.500 kali tanpa pembentukan pelat lithium.
Daya tersebut setara dengan jarak sekitar 750 ribu kilometer. Ppara peneliti sekarang berharap untuk lebih mengembangkan temuan. Mereka berharap bisa mengurangi waktu pengisian daya baterai hingga 80 persen dalam lima menit. [SN/IF]
