Telset.id – Dunia fotografi smartphone baru saja diguncang oleh kehadiran pemain baru yang siap mengubah aturan permainan. Sony secara resmi meluncurkan sensor kamera LYT-901, sensor 200-megapixel pertama mereka yang dirancang khusus untuk ponsel flagship masa depan. Bagaimana sensor ini bisa menjadi jawaban atas tantangan fotografi mobile yang selama ini belum terpecahkan?
Selama beberapa minggu terakhir, berbagai bocoran tentang sensor ini telah membanjiri dunia teknologi. Saat itu, hardware ini masih dikenal dengan kode internal IMX09E sebelum akhirnya Sony memutuskan untuk menyelaraskannya dengan penamaan seri LYTIA yang lebih sederhana. Kini, semua spekulasi terjawab sudah: LYT-901 adalah realita, dan ia siap bersaing langsung dengan platform sensor 200-megapixel dari Samsung.

Spesifikasi kunci Sony LYT-901 benar-benar mengesankan. Sensor ini berpusat pada permukaan pencitraan berukuran sangat besar 1/1.12″ yang dipasangkan dengan piksel 0.7μm dan output 200-megapixel. Yang membuatnya istimewa, ini adalah sensor pertama Sony pada resolusi ini yang dirancang khusus untuk penggunaan mobile. Sebuah pencapaian penting bagi raksasa elektronik asal Jepang ini.
Teknologi di balik LYT-901 tidak main-main. Alih-alih menggunakan Bayer tradisional, Sony memperluas grid piksel dasar menggunakan mosaik Quad-Quad Bayer dan menyelesaikan translasi ke pola Bayer 2×2 melalui jalur Remosaic hardware khusus. Perusahaan ini melapisi logika AI ke dalam sirkuit rebayer internal sensor, mengurangi penalti translasi dan membuat data piksel padat lebih mudah ditangani oleh SoC ponsel.
Baca Juga:
Revolusi Teknologi HDR dan Dynamic Range
Pipeline analog-ke-digital 12-bit, didukung oleh ADC 12-bit Fine, menambah latitud ekstra dalam gradasi dan membantu menjaga pembacaan yang sepenuhnya terselesaikan tetap bersih dengan noise yang lebih rendah. Untuk HDR, Sony menggabungkan dua pendekatan umum dengan menggunakan Dual Conversion Gain HDR sebagai tulang punggung dan menggabungkannya dengan desain Hybrid Frame-HDR yang secara singkat mengambil sampel satu frame ekstra sangat-pendek kelas mikrodetik.
Pendekatan cerdas ini menjaga kliping highlight tetap terkendali sambil menghindari ghosting yang jelas dalam adegan cepat. Dynamic range gabungan melebihi 100dB, kira-kira setara dengan 17 stop fotografi. Sebuah angka yang cukup untuk membuat perbedaan signifikan dalam kondisi pencahayaan yang menantang.
Lalu, bagaimana dengan performa dalam kondisi low-light? Profil pixel-binned termasuk 50-megapixel (2×2) dan 12.5-megapixel (4×4), yang membantu pengambilan gambar malam dan crop zoom tinggi terlihat lebih komposisi. Sensor ini disetel untuk momen panggung, pertunjukan, dan arena, di mana crop jarak jauh adalah default. Fotografi konser adalah salah satu kasus penggunaan yang paling meyakinkan.
Mode Zoom: Keunggulan Utama LYT-901
Mode zoom adalah kekuatan inti sensor ini: LYT-901 menangani zoom hardware 2x untuk foto dan zoom sensor-in 4x untuk stills dan video. Pada zoom 4x, ponsel dapat mengetuk aliran seperti tampilan telefoto virtual tanpa langkah lensa optik tambahan.
Tidak seperti opsi pesaing, ini adalah satu-satunya sensor saat ini yang mencakup zoom hardware 4x dan video 4K pada 30fps, dengan capture 120fps 4K tersedia dalam konfigurasi binning 4x. Sebuah fitur yang pasti akan disambut gembira oleh para content creator dan videographer mobile.
Pertanyaannya, apakah teknologi ini akan mengubah cara kita memotret dengan smartphone? Dengan kemampuan zoom yang begitu kuat, mungkin saja kita tidak lagi membutuhkan lensa telefoto terpisah. Atau setidaknya, kualitas hasil foto zoom akan jauh lebih baik daripada yang kita alami selama ini.
Baca Juga:
Smartphone Pertama yang Akan Membawa LYT-901
Debut pertama yang dibangun di atas sensor ini kemungkinan besar akan mendarat di tier Ultra. Find X9 Ultra dari Oppo diperkirakan akan memperkenalkan hardware ini pada Maret 2026, berdasarkan timeline rumor. Sensor Sony juga bisa mencapai Vivo X300 Ultra, yang mungkin meluncur pada Q2 2026, menurut rumor saat ini.
Ini bukanlah kebetulan bahwa kedua vendor China ini yang pertama mendapatkan akses ke teknologi mutakhir ini. Baik Oppo maupun Vivo telah lama dikenal dengan komitmen mereka terhadap inovasi kamera smartphone. Seperti yang kita lihat dalam Oppo Find X9 Pro yang menantang kamera Hasselblad, atau Vivo V5 Plus yang percaya diri dengan dua kamera selfie.
Persaingan di segmen flagship semakin panas dengan kehadiran LYT-901. Vendor-vendor lain pasti akan merespons dengan teknologi serupa atau bahkan lebih baik. Tapi untuk saat ini, Sony berhasil membuat terobosan yang patut diapresiasi.
Dengan semua keunggulan yang ditawarkan, apakah LYT-901 akan menjadi sensor kamera smartphone terbaik di pasaran? Jawabannya mungkin terletak pada bagaimana vendor seperti Oppo dan Vivo mengimplementasikannya dalam produk akhir mereka. Teknologi canggih saja tidak cukup – yang penting adalah bagaimana teknologi itu diintegrasikan dan dioptimalkan untuk pengalaman pengguna yang terbaik.
Sementara kita menunggu kehadiran smartphone pertama yang membawa LYT-901, satu hal yang pasti: pertarungan sensor kamera smartphone baru saja memasuki babak baru yang lebih seru. Dan sebagai konsumen, kita yang akan menikmati hasilnya.

