Studi Buktikan Smartwatch Bisa jadi Alat Deteksi Covid-19

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menurut sebuah penelitian terbaru Warrior Watch, smartwatch memiliki kemampuan untuk deteksi apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak sebelum gejala muncul.

Saat ini, Anda perlu datang ke kliki  atau rumah sakit untuk melakukan tes. Itupun Anda harus menunggu hasilnya selama 1 – 3 hari.

Rob Hirten, asisten profesor kedokteran di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City mengatakan, smartwatch terbaru bisa dimanfaatkan untuk deteksi seseorang telah terinfeksi Covid-19 atau sebelum orang tahu telah sakit.

“Kami sudah tahu bahwa penanda variabilitas detak jantung berubah saat peradangan berkembang di dalam tubuh. Covid-19 adalah peristiwa peradangan luar biasa,” ujar Hirten, seperti dilansir Ubergizmo.

{Baca Juga: Gadis 14 Tahun Ini Temukan Ramuan Obat Virus Corona}

Dikutip Telset, Senin (18/1/2021), Hirten mengungkapkan bahwa cara tersebut memungkinkan para peneliti untuk deteksi bahwa orang terinfeksi Covid-19 sebelum benar-benar menyadarinya.

Caranya dengan melihat detak jantung pemakai. Penelitian menunjukkan, pasien yang terinfeksi virus corona mengalami variabilitas lebih rendah atau hanya ada sedikit variasi waktu antara detak jantung.

“Masalah dengan pengujian adalah Anda tidak dapat melakukannya terdahap orang sepanjang waktu. Perangkat ini mengukur Anda 24/7,” begitu imbuh profesor Universitas Stanford, Michael Snyder

Menurutnya, jam tangan pintar memberikan Anda kembali data secara langsung dalam waktu secara real-time. Andaikata memang beruntung, Anda akan mendapatkan pengujian kembali dalam beberapa hari.

Aplikasi AI Juga Bisa Deteksi Covid-19

Sebelumnya diberitakan, peneliti di MIT menciptakan aplikasi berbasis algoritma machine learning yang mampu deteksi apabila seseorang terinfeksi Covid-19. Aplikasi AI ini diklaim dapat mengetahuinya hanya dengan menganalisis suara batuk dari pasien.

Penelitian seputar aplikasi ini diterbitkan dalam jurnal IEEE Journal if Engineering in Medicine and Biology. Disebutkan, model AI yang dibuat para peneliti dapat membedakan mana orang yang memiliki gejala virus corona dan mereka yang sehat.

{Baca juga: Aplikasi AI Ini Bisa Deteksi Covid-19 dari Suara Batuk}

Hebatnya, para peneliti mengklaim bahwa aplikasi rancangan mereka memiliki akurasi hingga 98,5% ketika mendengarkan rekaman orang yang batuk dan mengidap Covid-19.

Sementara saat mendengarkan rekaman orang yang batuk dan tanpa gejala, akurasinya sempurna 100%. (SN/MF)

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI