Telset.id, Jakarta – Tahun depan akan menjadi ajang pembuktian dari Huawei yang tengah mengembangkan sistem operasi sendiri bernama HarmonyOS. Sebab, bos Huawei, Richard Yu, memastikan bahwa perusahaan akan merilis smartphone dengan OS HarmonyOS 2.0 di tahun depan.
Dalam acara tahunan Huawei Developer Conference, Yu mengatakan bahwa mereka bakal meluncurkan smartphone pertama dengan HarmonyOS 2.0 di tahun depan.
Akan tetapi, ia sama sekali tidak menyebutkan secara rinci seperti apa smartphone tersebut. Ada kemungkinan, ponsel baru akan tersedia secara terbatas di China saja.
{Baca juga: Pindah dari EMUI Android ke HarmonyOS Semudah Update OS}
Di acara tersebut, Yu menjelaskan bahwa HarmonyOS 2.0 merupakan sistem operasi cross-platform yang bisa berfungsi di smartphone, smart TV, head unit pada mobil, sampai smartwatch.
Oleh karenanya, Huawei lebih dulu akan menyebarkan Software Development Kit atau SDK kepada para developer sebelum merilis secara resmi HarmonyOS 2.0 kepada publik.
Perusahaan asal China ini sudah menyebarkan SDK HarmonyOS 2.0 untuk smart TV, smartwatch, dan head unit mobil pada 10 September 2020. Sedangkan untuk smartphone, SDK HarmonyOS 2.0 dibagikan pada Desember 2020 mendatang.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Huawei Terbaru}
Di kesempatan yang sama, bos Huawei juga memperkenalkan OpenHarmony yang hampir sama konsepnya dengan AOSP atau Android Open Source Project.
Melalui OpenHarmony, Huawei memberikan kesempatan kepada developer untuk mengembangkan aplikasi maupun fitur untuk perangkat dengan RAM minimal 128KB yang berjalan di HarmonyOS 2.0.
HarmonyOS, OS Open Source “Penantang” Android
Sudah setahun lamanya Huawei merilis HarmonyOS. Sistem operasi ini mencuat ke publik seiring embargo Amerika Serikat (AS) terhadap Huawei yang memaksa smartphone terbaru hadir tanpa layanan Google.
Diungkapkan Senior Manager EMUI Product Marketing Huawei Consumer Business Group, James Lu, HarmonyOS merupakan sistem operasi revolusioner yang bisa memberikan pengalaman berbeda daripada sistem operasi lainnya kepada para penggunanya.
Sistem operasi ini, dikatakan James, membuat pengguna punya pengalaman seamless ketika menggunakan produk-produk berbasis HarmonyOS. Pasalnya, sistem operasi ini punya proses yang fleksibel dan sama ketika dijalankan di perangkat yang berbeda.
{Baca juga: Huawei: HarmonyOS Bukan Pengganti Android!}
“Sistem operasi ini memecahkan permasalahan pengguna yang punya banyak device di era IoT seperti sekarang. Ia memberikan pengalaman yang seamless antara produk-produk yang berbeda,” katanya.
Selain pengguna, sistem ini juga memudahkan para developer aplikasi. James menegaskan, para developer bisa membangun 1 aplikasi yang bisa dijalankan di perangkat yang berbeda-beda.
“Mulai dari wearable, smartphone, head unit (di mobil), dan perangkat lainnya,” ucap James. (MF)
