Samsung Gempur TSMC dengan Chip 2nm untuk Snapdragon Elite Gen 5

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Persaingan sengit di dunia foundry chip sedang mencapai titik didih baru. Samsung Foundry dikabarkan telah mengirimkan sampel uji Snapdragon 8 Elite Gen 5 yang dibangun dengan proses 2nm Gate-All-Around (GAA) terbarunya kepada Qualcomm. Langkah strategis ini bukan hanya sekadar uji coba teknologi, melainkan sinyal kuat bahwa Samsung siap merebut kembali dominasi TSMC di pasar chip high-end.

Bocoran dari New Daily Korea Selatan mengungkapkan bahwa Samsung tak main-main dalam pendekatannya. Perusahaan asal Negeri Ginseng itu disebut menawarkan harga agresif untuk merebut kembali hati Qualcomm, yang selama ini lebih memilih TSMC sebagai mitra produksi utamanya. Jika strategi ini berhasil, kita mungkin akan menyaksikan perang harga baru di industri foundry yang bisa menguntungkan seluruh rantai pasokan.

Qualcomm tampaknya sedang memainkan kartu cerdas dengan mengeksplorasi dual sourcing sekali lagi. Snapdragon 8 Elite Gen 5 sendiri sebenarnya sudah resmi diluncurkan pada Snapdragon Summit akhir September 2025 dan telah memasuki fase produksi massal di TSMC. Namun keputusan Qualcomm untuk menguji proses 2nm Samsung menunjukkan keinginan kuat untuk mendiversifikasi supply chain dan mengurangi ketergantungan pada satu foundry saja.

Ilustrasi proses produksi chip 2nm Samsung Foundry untuk Snapdragon 8 Elite Gen 5

Dalam beberapa bulan ke depan, para engineer Qualcomm akan melakukan serangkaian pengujian ketat terhadap sampel dari Samsung. Fokus utama mereka adalah konsistensi yield, manajemen thermal, dan keandalan jangka panjang. Hasil pengujian ini akan menjadi penentu apakah Samsung layak kembali menjadi mitra produksi Qualcomm setelah pengalaman kurang menyenangkan dengan Snapdragon 888 dan Snapdragon 8 Gen 1 dulu.

Ingat bagaimana kedua chip tersebut sempat dikritik karena masalah overheating dan yield yang tidak konsisten? Pengalaman itulah yang akhirnya membuat Qualcomm kembali ke pelukan TSMC. Tapi Samsung rupanya tak menyerah. Perusahaan ini dikabarkan telah berhasil menstabilkan teknologi prosesnya, terbukti dari kepercayaan diri mereka menggunakan chip Exynos untuk pertama kalinya pada perangkat foldable tahun ini.

Galaxy Z Flip7 yang ditenagai Exynos 2500 sejauh ini tidak menunjukkan masalah performa signifikan, memberikan angin segar bagi reputasi Samsung Foundry. Ini menjadi bukti nyata bahwa Samsung serius memperbaiki kekurangan di masa lalu. Bahkan, AMD pun memilih TSMC untuk prosesor EPYC Venice 2nm mereka, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di node advanced ini.

Faktor harga menjadi senjata ampuh Samsung dalam pertarungan kali ini. Biaya wafer di node advanced TSMC dikabarkan melonjak hingga 24% year-over-year, membuat pricing yang lebih kompetitif dari Samsung menjadi opsi menarik bagi Qualcomm. Dalam industri yang semakin sensitif terhadap biaya produksi, perbedaan harga yang signifikan bisa menjadi penentu keputusan bisnis.

Jika semua berjalan sesuai rencana dan Qualcomm memberi lampu hijau, chip Snapdragon 2nm pertama hasil kolaborasi ini bisa debut di Galaxy Z Flip8 pada pertengahan 2026. Timeline yang cukup ambisius, tapi bukan tidak mungkin mengingat persiapan yang telah dilakukan Samsung. Sementara itu, Google Pixel 11 juga dikabarkan akan menggunakan chipset 2nm, menunjukkan betapa panasnya persaingan di segmen ini.

Lalu bagaimana dengan Exynos 2600? Chipset andalan Samsung ini diperkirakan akan menghidupkan Galaxy S26 series di sebagian besar pasar, asalkan berhasil masuk produksi massal sebelum Januari 2026. Keputusan Samsung menggunakan Exynos untuk lini foldable dan kemungkinan kembali memproduksi chip Qualcomm menunjukkan strategi diversifikasi yang cerdas.

Persaingan sehat antara Samsung dan TSMC sebenarnya membawa angin segar bagi konsumen. Kompetisi yang ketat biasanya mendorong inovasi lebih cepat sekaligus membantu menekan harga chip. Dalam jangka panjang, ini berarti perangkat flagship masa depan bisa menawarkan performa lebih baik dengan harga lebih terjangkau. Bandingkan dengan laptop gaming dengan prosesor 12nm yang masih bertahan di pasar, terlihat jelas bagaimana teknologi semiconductor terus berkembang pesat.

Pertanyaannya sekarang: apakah Samsung benar-benar siap menebus kesalahan masa lalu? Dan yang lebih penting, apakah Qualcomm bersedia mengambil risiko kembali ke Samsung setelah pengalaman pahit sebelumnya? Jawabannya mungkin akan kita dapatkan dalam beberapa bulan ke depan, ketika hasil pengujian sampel chip 2nm ini keluar.

Satu hal yang pasti: pertarungan di arena 2nm ini akan menentukan peta kekuatan industri semiconductor untuk tahun-tahun mendatang. Baik Samsung maupun TSMC sama-sama tidak ingin ketinggalan dalam perlombaan teknologi yang satu ini. Dan kita sebagai konsumen, siap-siap menikmati hasil dari persaingan sengit ini dalam bentuk perangkat yang lebih powerful dan efisien.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI