Samsung Galaxy Z Flip 7 Bakal Pakai Dua Chipset, Ini Strategi Barunya

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Samsung kadang menggunakan chipset berbeda untuk varian ponsel yang sama di pasar berbeda? Rupanya, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini sedang bersiap untuk uji coba besar dengan Galaxy Z Flip 7. Bocoran terbaru mengindikasikan, Samsung akan mengadopsi strategi dua chipset untuk seri flip-nya yang akan datang.

Sejak era Galaxy S22, Samsung memang dikenal kerap membedakan chipset antara versi global dan domestik. Namun, langkah mereka kali ini terasa lebih berani. Galaxy Z Flip 7 akan menjadi ajang pembuktian bagi Exynos 2500, chipset buatan sendiri yang dibangun dengan proses 3nm. Tapi mengapa hanya tersedia di Korea? Ternyata, ini bukan sekadar kebanggaan nasional.

Produksi chipset anyar ini masih menghadapi tantangan serius. Laporan terbaru menyebut yield rate Exynos 2500 masih di bawah 50%, membuat Samsung harus membatasi distribusinya. Sementara itu, pasar global akan mendapatkan Snapdragon 8 Elite for Galaxy dari Qualcomm. Dua pendekatan berbeda ini menunjukkan strategi jangka panjang Samsung dalam meraih kemandirian chipset.

Exynos 2500: Chipset Andalan Samsung untuk Pasar Domestik

Exynos 2500 bukan sekadar upgrade biasa. Chipset ini dibangun dengan arsitektur 10-core CPU yang terdiri dari:

  • 1 core Cortex-X925 berkecepatan 3.3GHz
  • 2 core Cortex-A725 pada 2.75GHz
  • 5 core Cortex-A725 dengan clock speed 2.36GHz
  • 2 core Cortex-A520 berjalan di 1.8GHz

Ditambah dengan cache L3 16MB, Samsung menjanjikan rasio performa-ke-daya yang setara dengan chipset Qualcomm. Namun, seperti dilaporkan dalam artikel terkait, benchmark terbaru menunjukkan Exynos 2500 masih tertinggal dari pesaing utamanya.

Snapdragon 8 Elite: Pilihan Aman untuk Pasar Global

Untuk konsumen di luar Korea, Samsung memilih jalan aman dengan Snapdragon 8 Elite. Keputusan ini tidak mengherankan mengingat tantangan produksi Exynos 2500 dan kebutuhan akan konsistensi performa. Qualcomm telah membuktikan kehandalan chipset mereka di berbagai flagship Android, dan Snapdragon 8 Elite diprediksi akan menjadi salah satu prosesor mobile terkuat tahun 2024.

Menariknya, seperti diungkap dalam bocoran sebelumnya, Samsung awalnya berencana menggunakan Exynos 2500 lebih luas. Namun kendala produksi memaksa mereka untuk mengevaluasi strategi. Korea Selatan menjadi ‘lab uji coba’ sebelum kemungkinan ekspansi ke pasar lain.

Mengapa Strategi Ini Penting untuk Masa Depan Samsung?

Langkah Samsung ini bukan sekadar soal chipset. Ini adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada Qualcomm dan mengikuti jejak Apple dalam mengontrol seluruh rantai pasok. Dengan chipset sendiri, Samsung bisa:

  • Mengoptimalkan integrasi hardware-software
  • Mengurangi biaya produksi jangka panjang
  • Mengembangkan fitur khusus yang eksklusif untuk perangkat mereka

Namun seperti terlihat dalam kasus Galaxy Z Flip FE, jalan menuju kemandirian chipset tidak selalu mulus. Produksi chipset canggih membutuhkan presisi tinggi dan investasi besar.

Galaxy Z Flip 7 akan menjadi titik penting dalam strategi chipset Samsung. Jika Exynos 2500 berhasil membuktikan diri di pasar domestik, kita mungkin akan melihat ekspansi ke seri Galaxy S25. Namun jika gagal, Samsung harus kembali mengevaluasi seluruh rencana chipset mereka. Satu hal yang pasti – pertarungan chipset mobile tahun 2024 akan semakin panas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI