Telset.id – Di tengah maraknya perangkat dengan label AI yang kerap dibanderol dengan harga fantastis, kehadiran Samsung Galaxy Tab S10 Lite seperti angin segar. Tablet ini hadir dengan janji: membawa kecerdasan buatan yang praktis ke dalam genggaman, tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Apakah ini akhirnya jawaban bagi para pelajar dan kreator muda yang haus teknologi namun sadar budget?
Pengumuman resmi Samsung pada 24 September 2025 ini bukan sekadar peluncuran produk biasa. Ini adalah pernyataan strategis. Samsung sepertinya membaca gelagat dengan cermat: ada segmen besar pengguna—terutama generasi Z dan milenial muda—yang membutuhkan perangkat pendukung produktivitas dan kreativitas yang tangguh, namun dengan titik harga yang masuk akal. Galaxy Tab S10 Lite hadir untuk mengisi celah itu, menawarkan paket komplet yang sulit ditolak.
Lantas, apa yang membuat tablet ini layak disebut sebagai “bestie” untuk belajar dan berkreasi? Mari kita selami lebih dalam, bukan hanya dari spesifikasi di atas kertas, tetapi dari perspektif bagaimana perangkat ini akan digunakan dalam keseharian.
Desain dan Daya Tahan: Sahabat Sepanjang Hari
Dari segi fisik, Galaxy Tab S10 Lite mengusung filosofi “less is more”. Desainnya ramping, ergonomis, dan tersedia dalam dua pilihan warna yang youthful: Grey dan Coral Red. Bobotnya yang ringan membuatnya mudah dibawa ke mana saja, dari perpustakaan kampus hingga kafe favorit. Tapi jangan salah, di balik bodinya yang ramping, bersembunyi baterai berkapasitas 8.000 mAh yang dijanjikan mampu bertahan seharian penuh.

Ini poin krusial. Bayangkan Anda sedang mengejar deadline tugas atau marathon series favorit. Bolak-balik mencari colokan adalah pengalaman yang mengganggu flow. Dengan dukungan Super-Fast Charging, kekhawatiran akan kehabisan daya di saat-saat genting bisa diminimalisir. Performanya ditopang oleh prosesor Exynos 1380, yang menurut bocoran sebelumnya, memang ditujukan untuk menyeimbangkan kinerja dan efisiensi daya. Kombinasi ini menjadikannya partner yang andal untuk aktivitas multitasking seperti riset online sambil mengetik dokumen, atau streaming video sambil membalas chat grup.
Baca Juga:
Jantung Kecerdasan: Fitur AI yang Benar-Benar Membantu
Inilah bagian yang paling menarik. Samsung tidak sekadar menempelkan label “AI” sebagai pemanis. Mereka menghadirkan fitur-fitur yang konkret dan langsung terasa manfaatnya, terutama di konteks akademis dan kreatif. S Pen yang sudah termasuk dalam paket penjualan adalah pintu masuknya.
Fitur seperti Handwriting Help akan menyelamatkan banyak mahasiswa. Pernah mencatat dengan cepat di kelas hingga tulisan tangan berantakan? AI ini akan membantu merapikan dan mengonversi coretan tangan menjadi teks digital yang rapi. Solve Math adalah kalkulator cerdas yang bisa menyelesaikan persamaan matematika hanya dengan memotretnya atau menuliskannya. Sementara Circle to Search with Google memungkinkan Anda mencari informasi tentang apa pun—sebuah konsep, tempat, atau gambar—langsung dari layar tanpa perlu beralih aplikasi.
Fitur-fitur ini, ketika digabungkan dengan kemampuan multitasking seperti Split View, menciptakan ekosistem belajar yang sangat efisien. Anda bisa membaca jurnal di satu sisi layar sambil membuat catatan digital yang rapi di sisi lainnya. Ini adalah realisasi dari visi Samsung tentang peran AI di tablet, yang kini dibawa ke segmen yang lebih terjangkau.
Kanvas untuk Ide: Layar dan Ekosistem Kreatif
Tablet dengan harga terjangkau seringkali mengorbankan kualitas layar. Untungnya, Samsung tidak bermain-main di sini. Galaxy Tab S10 Lite dibekali layar 10,9 inci dengan teknologi Vision Booster. Teknologi ini memastikan kontras dan warna tetap optimal bahkan di bawah sinar matahari langsung—sempurna untuk belajar di taman kampus atau menonton video di perjalanan.
Yang tak kalah penting, Samsung memahami bahwa perangkat keras yang bagus harus didukung perangkat lunak yang mumpuni. Itulah sebabnya mereka menyertakan akses ke aplikasi-aplikasi kreatif populer seperti Goodnotes, Clip Studio Paint, LumaFusion, dan Notion. Bagi para kreator pemula, ini nilai tambah yang signifikan. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli aplikasi premium tersebut. Dari membuat storyboard, mengedit video pendek, hingga mengelola proyek kelompok, semuanya bisa dilakukan dalam satu perangkat. Kemampuan ini menunjukkan bagaimana ekosistem perangkat lunak Samsung seperti One UI berperan dalam menghadirkan pengalaman yang terintegrasi.
Dengan harga mulai Rp 4.999.000 untuk varian Wi-Fi, Samsung Galaxy Tab S10 Lite jelas bukan produk yang murahan. Namun, jika melihat paket lengkap yang ditawarkan—dari S Pen bawaan, fitur AI yang berguna, baterai tahan lama, hingga bonus Smartbook Cover dan voucher—nilai yang didapat terhitung sangat kompetitif. Ia berhasil menawarkan esensi dari tablet premium tanpa harga premium. Dalam lini produk Samsung, kehadiran Tab S10 Lite ini memperkuat strategi lineup tablet mereka yang semakin beragam, memberikan pilihan yang tepat bagi setiap kebutuhan dan anggaran.
Jadi, apakah Galaxy Tab S10 Lite layak disebut “bestie” untuk generasi muda? Jawabannya iya. Ia hadir bukan sebagai perangkat dengan spesifikasi mentah tertinggi, tetapi sebagai teman yang paham kebutuhan: selalu siap mendampingi, memudahkan pekerjaan, dan menghibur di sela-sela kesibukan. Dalam dunia di mana produktivitas dan kreativitas adalah kunci, memiliki partner yang andal dan terjangkau seperti ini bisa menjadi pembeda yang berarti.