Telset.id – Bocoran terbaru tentang Samsung Galaxy G Fold, ponsel lipat tiga layar pertama dari raksasa Korea Selatan itu, justru mengecewakan. Bagaimana tidak, ponsel premium yang diharapkan menjadi pionir inovasi ini dikabarkan hanya mendukung pengisian daya 25W—bahkan kalah dari seri mid-range Galaxy A36 yang sudah mengusung 45W.
Informasi ini muncul dari akun X @PandaFlashPro yang kerap membocorkan spesifikasi gadget sebelum rilis resmi. Menurutnya, pengujian internal menunjukkan kecepatan pengisian Galaxy G Fold hanya berkisar 23-24W, meski kemungkinan besar akan dipasarkan sebagai 25W. Padahal, ponsel ini diprediksi dibanderol setara Huawei Mate XT yang mencapai $2.800 (sekitar Rp45 juta).
Prioritas Baterai Tahan Lama, Tapi Apakah Cukup?
Samsung memang dikenal konservatif dalam hal fast charging. Galaxy Z Fold 6 masih bertahan di 25W, dan sertifikasi terbaru mengindikasikan Z Fold 7 serta Z Flip 7 akan mengikuti jejak yang sama. Alasan resminya? Untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.
Tapi benarkah pengisian cepat merusak baterai? Faktanya, belum ada bukti kuat yang menunjukkan perbedaan signifikan antara ponsel dengan fast charging 100W+ (seperti OnePlus) dibandingkan pengisian lambat ala Samsung. Di sisi lain, konsumen premium jelas mengharapkan fitur yang sepadan dengan harga fantastis yang mereka bayar.
Baca Juga:
Spesifikasi Mumpuni, Tapi Ada Kompromi Lain
Di luar isu charging, Galaxy G Fold disebutkan akan membawa layar utama 10 inci saat dibentangkan penuh, dengan panel penutup 6,49 inci—sama besar dengan Galaxy Z Fold 7. Namun, kabarnya Samsung memilih hole-punch camera alih-alih under-display camera (UDC) untuk mengurangi kompleksitas dan biaya produksi. Padahal, Apple dikabarkan justru akan memakai UDC di foldable iPhone pertamanya.
Produksi massal Galaxy G Fold juga disebut sangat terbatas, hanya 200.000-300.000 unit. Ini menandakan Samsung masih ingin “menguji air” di pasar terpilih seperti Korea Selatan sebelum meluncurkannya secara global. Rilis diperkirakan terjadi akhir 2025 atau awal 2026.
Lantas, apakah inovasi bentuk lipat tiga layar bisa menutupi kekecewaan akan fitur dasar seperti fast charging? Atau justru ini menjadi blunder strategis Samsung di tengah persaingan foldable yang semakin ketat? Bagaimana pendapat Anda?