Telset.id, Jakarta – Samsung terus berupaya untuk mengatasi hasil keuangan yang lebih rendah dari perkiraan di beberapa divisinya sepanjang tahun ini. Perusahaan ini memutuskan untuk bertaruh pada inovasi sebagai strategi untuk bangkit kembali dan mendahului tren di industri teknologi.
Berdasarkan sejumlah paten yang diajukan dalam beberapa bulan terakhir, Samsung sedang mengembangkan teknologi baru seperti fitur pencitraan berbasis AI, kacamata pintar dengan pelacakan mata, hingga mekanisme yang dapat menyesuaikan ukuran secara otomatis untuk Galaxy Ring.
Sebenarnya Samsung sudah dikenal dengan fitur Object Eraser pada editor gambar di perangkat Galaxy. Namun, paten terbaru yang terdaftar di Korea Intellectual Property Rights Information Service (KIPRIS) menunjukkan perusahaan ini berencana untuk meningkatkan fitur tersebut.
BACA JUGA:
- Galaxy S25 Ultra Bakal Dipersenjatai Gorilla Glass Armor 2
- Terungkap Kemungkinan Tanggal Rilis Samsung Galaxy S25
Sistem pencitraan berbasis AI yang dikembangkan mampu menghapus objek atau subjek dari foto hanya dengan satu ketukan. Selain itu, teknologi ini juga dapat memperluas latar belakang atau mengisi ruang kosong pada gambar.
Langkah ini menunjukkan upaya Samsung untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih intuitif, terutama bagi mereka yang sering melakukan pengeditan foto langsung dari perangkat ponsel.
Paten lain yang menarik perhatian adalah teknologi pelacakan mata yang dirancang untuk kacamata realitas augmentasi (AR). Dengan serangkaian sensor, perangkat ini dapat melacak arah pandangan pengguna secara terus-menerus. Teknologi ini memungkinkan antarmuka pengguna (UI) aplikasi dan menu selalu berada dalam posisi optimal sesuai dengan pandangan pengguna.
Meski kacamata pintar ini kabarnya tidak akan memiliki layar, teknologi pelacakan mata ini membuka kemungkinan besar untuk iterasi perangkat di masa depan. Selain itu, dokumen paten juga menyebutkan fitur kompas virtual yang dapat diimplementasikan pada kacamata pintar tersebut.
Kacamata pintar Samsung ini sedang dikembangkan bersama Google dan Qualcomm dalam proyek yang diberi nama kode “Project Moohan.” Perangkat ini kemungkinan akan dilengkapi dengan asisten AI Gemini dari Google, yang memungkinkan pengguna untuk membuat pengingat, menerjemahkan bahasa secara real-time, dan berbagai fungsi lainnya.
Samsung juga sedang mengeksplorasi teknologi untuk Galaxy Ring yang dapat menyesuaikan ukurannya secara otomatis. Berdasarkan paten yang diajukan, mekanisme elastis memungkinkan cincin ini beradaptasi dengan ukuran jari pengguna. Namun, implementasi teknologi ini mungkin membutuhkan waktu lebih lama.
Untuk Galaxy Ring 2, laporan terbaru mengungkapkan bahwa perangkat wearable ini akan hadir dengan struktur tradisional yang solid dan tersedia dalam berbagai ukuran. Meski begitu, generasi kedua dari Galaxy Ring ini diharapkan membawa sejumlah peningkatan, termasuk pengukuran yang lebih akurat berkat implementasi AI dan pengaturan ulang sensor. Perangkat ini juga dikabarkan akan lebih tipis dan memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.
BACA JUGA:
- AS Hibahkan Rp76 Miliar ke Samsung untuk Tingkatkan Produksi Chip
- Paten Terbaru Samsung Ungkap Desain Layar Melengkung Canggih
Langkah Samsung dalam mengembangkan teknologi seperti AI untuk pencitraan, kacamata AR, dan Galaxy Ring menunjukkan komitmen perusahaan untuk tetap menjadi pemimpin inovasi di pasar teknologi.
Dengan beragam fitur canggih yang sedang dikembangkan, perangkat-perangkat ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna sekaligus membantu perusahaan kembali mencapai kinerja finansial yang optimal.