Telset.id – Apa jadinya jika ponsel mid-range tak hanya menawarkan harga bersaing, tetapi juga fitur yang biasanya cuma ada di flagship? Xiaomi baru saja menjawabnya dengan meluncurkan Redmi Note 15 Pro dan Pro+ di China. Dua seri ini bukan sekadar upgrade biasa—mereka membawa layar super terang, baterai raksasa, dan ketahanan yang jarang ditemui di segmen harganya.
Seperti dilaporkan Gizchina, kedua model ini mengusung panel OLED 6,83 inci dengan refresh rate 120Hz. Yang mencolok, kecerahan maksimalnya mencapai 3200 nits—angka yang bahkan mengalahkan banyak ponsel premium. Redmi Note 15 Pro mempertahankan layar datar, sementara Pro+ menghadirkan desain melengkung yang terkesan lebih mewah. Untuk melindungi layarnya, Xiaomi menggunakan Dragon Crystal Glass.
Dua Chipset Berbeda untuk Dua Karakter Berbeda
Redmi Note 15 Pro+ menjadi ponsel pertama yang ditenagai Snapdragon 7s Gen 4 dari Qualcomm. Chipset ini dipasangkan dengan GPU Adreno 810 dan sistem pendingin baru yang menggunakan pompa sirkulasi untuk mendistribusikan panas lebih efisien. Tujuannya jelas: menjaga performa tetap stabil, bahkan saat digunakan untuk gaming berat.
Sementara itu, Redmi Note 15 Pro mengandalkan Dimensity 7400-Ultra dari MediaTek. Dibangun dengan proses 4nm yang sama, chip ini lebih dioptimalkan untuk efisiensi. Jadi, jika Anda mencari performa harian yang mulus tanpa terlalu banyak ekspektasi gaming ekstrem, varian Pro bisa jadi pilihan.
Kamera: Pendekatan yang Dibedakan
Pada Redmi Note 15 Pro, Xiaomi tetap setia dengan setup kamera yang sudah familiar: sensor utama Sony LYT-600 50MP, ultra-wide 8MP, dan macro 2MP. Pilihan yang solid untuk kebutuhan harian, meski tidak mengejutkan.
Namun, Redmi Note 15 Pro+ membawa sesuatu yang lebih. Masih dengan sensor utama 50MP, tetapi menggunakan Light Fusion 800 dengan stabilisasi optis (OIS). Yang menarik, Pro+ juga dilengkapi kamera telephoto 50MP dengan zoom 2.5x. Keberadaan lensa zoom sungguhan di segmen harga mid-range termasuk langka, dan ini bisa menjadi nilai tambah untuk fotografi portrait atau perjalanan.
Baca Juga:
Dibangun untuk Tahan Banting
Xiaomi jelas ingin kedua ponsel ini menonjol dalam hal ketahanan. Keduanya memiliki rating IP66, IP68, IP69, dan IP69K—yang mencakup perlindungan terhadap debu hingga semprotan air bertekanan tinggi. Fitur seperti ini jarang ditemui di perangkat mid-range.
Bodi belakangnya menggunakan fiberglass untuk kekuatan tambahan, dan Xiaomi mengklaim bahwa kedua ponsel ini bertahan dari 50 kali jatuh dari ketinggian 2 meter ke granit selama pengujian. Klaim marketing? Mungkin. Tapi yang pasti, ini adalah salah satu ponsel Redmi paling tangguh yang pernah dibuat.
Baterai: Cerita Besar di Balik Layar
Kedua model dibekali baterai raksasa 7000mAh—jauh lebih besar daripada yang dibawa kebanyakan flagship saat ini. Xiaomi menyatakan bahwa Pro+ mendukung pengisian cepat 90W, sementara Pro standar berhenti di 45W. Keduanya juga bisa melakukan pengisian balik (reverse charging) 22.5W jika Anda ingin mengisi daya gadget lain.
Bagi pengguna berat, baterai sebesar ini bisa menjadi faktor penentu. Dengan penggunaan normal, ponsel ini bisa bertahan lebih dari satu hari, bahkan mungkin dua hari.
Audio, Perangkat Lunak, dan Tambahan Lainnya
Suara ditangani oleh speaker stereo, dan Xiaomi menjanjikan peningkatan signifikan dalam hal loudness. Dukungan Dolby Atmos juga disertakan. Kedua ponsel menjalankan Android 15 dengan HyperOS 2, dan opsi penyimpanan mencapai 512GB. RAM dimulai dari 8GB dan bisa mencapai 16GB pada Pro+.
Ada juga edisi khusus Pro+ Satellite Edition dengan pesan satelit Beidou. Fitur ini memungkinkan Anda mengirim teks tanpa jaringan seluler—terutama ditujukan bagi mereka yang sering berada di area terpencil.
Harga di China dimulai dari 1.499 yuan (sekitar Rp 3,2 juta) untuk Redmi Note 15 Pro 8/256GB, dan naik hingga 2.499 yuan (sekitar Rp 5,4 juta) untuk Pro+ 16/512GB Satellite Edition. Penjualan sudah dimulai di China, dengan diskon kecil untuk pembeli awal. Belum ada kabar mengenai peluncuran global.
Dengan seri Note 15 Pro, Xiaomi sepertinya sedang menaikkan standar untuk ponsel mid-range. Antara baterai raksasa, ketahanan serius, dan layar setara flagship, perangkat ini bisa sangat sulit dikalahkan dalam hal nilai. Snapdragon 7s Gen 4 masih belum teruji, dan Dimensity 7400 mungkin tidak akan menggembirakan power users, tetapi untuk harganya, kedua ponsel ini menawarkan banyak hal. Jika Xiaomi membawanya ke luar China, mereka bisa mengacak-acak pasar mid-tier dengan cara yang besar.
Jadi, apakah Redmi Note 15 Pro dan Pro+ layak ditunggu? Tergantung pada prioritas Anda. Jika Anda mencari ponsel yang tahan banting, baterai awet, dan layar super terang—dua seri ini patut dipertimbangkan. Tapi jika Anda lebih mementingkan performa gaming maksimal atau fotografi tingkat profesional, mungkin masih ada pilihan lain yang lebih sesuai.