Pernahkah Anda merasa gelisah karena baterai smartphone menipis di tengah hari, padahal masih banyak pekerjaan dan hiburan yang harus diselesaikan? Itu adalah kecemasan modern yang akrab bagi banyak pengguna. Selama bertahun-tahun, produsen berlomba meningkatkan kecepatan pengisian daya, namun kapasitas baterai itu sendiri seolah mandek di angka 5.000-an mAh. Sampai akhirnya, sebuah gebrakan muncul: smartphone dengan baterai 10.000mAh. Jika sebelumnya hanya wacana, kini perlombaan untuk mewujudkannya secara komersial telah dimulai, dan Realme mungkin akan menjadi pemain kunci berikutnya.
Honor berhasil mencuri start dengan meluncurkan seri Honor Win dan Win RT, yang diklaim sebagai ponsel pertama di pasaran dengan baterai raksasa 10.000mAh. Pencapaian ini seolah menjawab impian para power user dan traveler yang menginginkan perangkat tahan banting tanpa perlu membawa power bank. Namun, di balik layar, ada nama lain yang ternyata tidak tinggal diam. Realme, yang pernah menggeber wacana serupa, kini menunjukkan tanda-tanda konkret untuk mewujudkan ancaman tersebut.
Bocoran terbaru dari sebuah situs blogging Rusia telah memicu gelombang spekulasi. Gambar yang dibagikan mengungkap smartphone Realme dengan model RMX5107, yang secara mengejutkan dilengkapi dengan baterai berkapasitas 10.001mAh—satu poin lebih banyak dari saingannya. Bocoran ini bukan sekadar gosip belaka, karena perangkat tersebut juga telah mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio dan yang lebih penting, persetujuan dari badan regulasi Eropa, EEC. Ini adalah indikasi kuat bahwa Realme serius dan perangkat ini sudah dalam tahap akhir persiapan untuk debut resmi.
Dari Konsep ke Kenyataan: Realme Mengejar Ketertinggalan
Realme bukanlah pemain baru dalam obsesi baterai besar. Mereka telah merilis beberapa perangkat dengan kapasitas di atas rata-rata, seperti Realme 15T 5G dan Realme Narzo 80 yang membawa baterai 7.000mAh. Namun, lompatan dari 7.000mAh langsung ke 10.001mAh bukanlah sekadar peningkatan inkremental. Ini adalah lompatan kuantum yang berani, sebuah pernyataan bahwa brand ini ingin mendefinisikan ulang batasan ketahanan daya pada smartphone mainstream. Sebelumnya, Realme telah membocorkan konsep smartphone dengan baterai 10.000mAh yang mengejutkan, menunjukkan bahwa ambisi ini telah lama dipupuk.
Bocoran spesifikasi dari gambar UI tersebut mengungkapkan bahwa ponsel misterius ini akan berjalan di atas Realme UI 7.0, dengan konfigurasi memori yang cukup tangguh: 12GB RAM dan 256GB penyimpanan internal. Meski konfigurasi lain mungkin akan hadir nantinya, spesifikasi awal ini menempatkannya di segmen mid-to-high end, bukan sekadar “brick phone” berdaya tahan lama. Integrasi sertifikasi Hi-Res Audio juga mengisyaratkan perhatian pada pengalaman multimedia, yang tentu akan sangat cocok dipadukan dengan baterai yang bisa mendukung binge-watching berjam-jam.
Analisis: Apa Arti Baterai 10.001mAh bagi Pengguna dan Industri?
Kehadiran smartphone dengan baterai 10.000mAh lebih dari sekadar angka di kertas spesifikasi. Ini adalah jawaban atas gaya hidup digital yang semakin intens. Bayangkan, Anda bisa melakukan perjalanan darat panjang, menghadiri konferensi seharian, atau bahkan berkemah selama weekend tanpa sedikit pun khawatir kehabisan daya. Power bank, yang selama ini menjadi “tulang punggung” ekstra, perlahan bisa menjadi barang yang kurang esensial. Frasa “making the powerbank obsolete” dalam bocoran bukanlah klaim kosong.
Namun, tantangan teknisnya nyata. Baterai dengan kapasitas sebesar itu pasti akan mempengaruhi dimensi dan berat perangkat. Pertanyaannya, apakah Realme berhasil menemukan formula yang tepat antara ketebalan, berat, dan kenyamanan genggaman? Ataukah ini akan menjadi ponsel yang tebal dan berat sebagai trade-off untuk daya tahan ekstrem? Jawabannya akan menentukan apakah ponsel ini akan menjadi produk niche atau bisa diterima pasar luas. Tren baterai besar sebenarnya sedang naik daun, seperti yang terlihat pada Infinix Hot 60 5G yang resmi dirilis dengan baterai besar dan harga terjangkau, atau pilihan mid-range seperti Oppo A5x yang juga mengandalkan baterai besar.
Baca Juga:
Persaingan Memanas dan Masa Depan Teknologi Baterai
Dengan Honor yang sudah lebih dulu meluncurkan produk serupa, persaingan di segmen “smartphone ultra-power” ini dipastikan akan memanas. Ini bukan lagi perlombaan siapa yang memiliki konsep paling futuristik, tetapi siapa yang bisa menawarkan paket lengkap: desain yang menarik, performa mumpuni, dan tentu saja, harga yang kompetitif. Sertifikasi EEC pada perangkat Realme RMX5107 menunjukkan target pasar Eropa, yang berarti persaingan akan terjadi di skala global.
Lompatan besar ke 10.000mAh ini mungkin hanya permulaan. Inovasi material dan teknologi pengisian akan terus berkembang. Prediksi mengenai teknologi baterai smartphone yang akan melompat besar di 2026 dengan kapasitas mendekati 9.000 mAh tampaknya bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan. Realme, dengan langkah beraninya ini, mungkin sedang memacu seluruh industri untuk tidak lagi bermain aman dengan peningkatan kapasitas 5-10% per generasi, tetapi berani melakukan terobosan radikal.
Bocoran ini meninggalkan kita dengan antisipasi yang tinggi. Jika Realme berhasil menghadirkan smartphone dengan baterai 10.001mAh tanpa mengorbankan aspek desain dan portabilitas secara signifikan, mereka bukan hanya sekadar mengejar Honor, tetapi berpotensi memimpin segmen baru. Bagi konsumen, ini adalah kabar gembira. Era di mana kita harus terus-menerus memburu colokan listrik atau membawa beban tambahan power bank perlahan mungkin akan tergantikan oleh era ketenangan, di mana baterai smartphone benar-benar bisa diandalkan untuk bertahan lebih dari sehari. Kita tunggu saja pengumuman resminya. Satu hal yang pasti: perlombaan untuk membuat power bank menjadi usang telah benar-benar dimulai.

