Telset.id – Kabar gembira bagi pecinta smartphone flagship! Qualcomm dikabarkan tidak akan menaikkan harga chipset terbarunya, Snapdragon 8 Elite Gen 2, meski menawarkan peningkatan performa signifikan. Bocoran terbaru dari tipster Weibo, DCS, mengungkap bahwa chipset yang dijadwalkan rilis September 2025 ini akan dibanderol dengan harga yang sama dengan pendahulunya, Snapdragon 8 Elite. Sebuah langkah langka di tengah tren kenaikan harga komponen seperti LPDDR5X DRAM yang sudah naik 5%.
Dibangun dengan proses 3nm TSMC, Snapdragon 8 Elite Gen 2 diprediksi membawa lompatan besar berkat CPU Oryon generasi kedua. Bocoran skor Geekbench 6 menunjukkan angka fantastis: lebih dari 4.000 untuk single-core dan sekitar 11.000 pada multi-core. Jika angka ini akurat, kita sedang menyaksikan peningkatan hingga 25% dibanding generasi sebelumnya.
Tidak hanya CPU, GPU Adreno 840 juga disebut-sebut akan memberikan peningkatan grafis hingga 30%. Ini berarti smartphone flagship 2026 akan mampu menjalankan game 120Hz atau editing video resolusi tinggi dengan lebih mulus. Kabar baiknya, performa ekstra ini tidak akan dibebankan ke konsumen melalui kenaikan harga.
AI dan Dampaknya pada Smartphone Masa Depan
Salah satu aspek paling menarik dari Snapdragon 8 Elite Gen 2 adalah peningkatan kemampuan AI-nya. Chipset ini akan mendukung fitur AI multi-modal canggih seperti Real-Time Visual AI milik Samsung. Kemampuan pemrosesan AI yang lebih powerful ini membuka pintu untuk berbagai inovasi, mulai dari fotografi computational yang lebih baik hingga asisten virtual yang lebih responsif.
Baca Juga:
Dengan jadwal peluncuran yang diperkirakan September 2025, Snapdragon 8 Elite Gen 2 kemungkinan besar akan menghiasi smartphone flagship 2026 seperti Samsung Galaxy S26. Jika prediksi harga ini akurat, kita mungkin akan melihat flagship dengan performa terbaik di kelasnya namun dengan harga yang tetap kompetitif.
Bagi produsen seperti iQOO yang sudah bersiap meluncurkan seri Neo 11 dengan Snapdragon 8 Elite, keputusan Qualcomm ini tentu menjadi angin segar. Mereka bisa menawarkan performa lebih tinggi tanpa harus menaikkan harga jual secara signifikan.
Di tengah kenaikan harga berbagai komponen elektronik, keputusan Qualcomm untuk mempertahankan harga chipset flagship-nya patut diapresiasi. Ini bisa menjadi kabar baik tidak hanya bagi konsumen, tapi juga bagi industri smartphone secara keseluruhan yang sedang berjuang mempertahankan daya beli di tengah gejolak ekonomi global.