Telset.id, Jakarta – Meta telah mengambil langkah signifikan dengan menghapus profil berbasis kecerdasan buatan (AI) dari platform media sosial mereka. Langkah ini muncul setelah banyak kritik yang mengungkapkan bahwa fitur tersebut kurang diminati dan, dalam beberapa kasus, bahkan menimbulkan pengalaman pengguna yang kurang nyaman.
Untuk diketahui, pada September 2023 Meta memperkenalkan profil yang dihasilkan AI di platformnya. Profil ini dirancang untuk memungkinkan interaksi dengan karakter virtual yang disebut “akun palsu.” Namun, respons publik terhadap inovasi ini cenderung negatif. Banyak pengguna merasa terganggu dengan keberadaan profil tersebut, terutama karena tidak ada opsi untuk memblokir akun-akun berbasis AI ini.
Dalam beberapa kasus, karakter yang dibuat justru dianggap tidak relevan atau bahkan menimbulkan ketidaknyamanan. Sebagai contoh, salah satu akun bernama “hellograndpabrian” berperan sebagai “pengusaha tekstil yang sudah pensiun.” Ada juga “datingwithCarter”, seorang “pelatih kencan,” dan “Liv”, yang menampilkan narasi yang dianggap tidak autentik oleh sebagian pengguna.
BACA JUGA:
- Threads Capai 300 Juta Pengguna, Meta Siapkan Iklan di Awal 2025
- Susul Elon Musk, Kini Meta Minta OpenAI Berhenti Cari Profit
Meta, sebagaimana diwartakan Android Headline, mengakui bahwa masalah ini terjadi akibat bug yang membuat akun-akun AI tidak dapat diblokir. Sebagai langkah perbaikan, perusahaan memutuskan untuk sepenuhnya menghapus fitur tersebut.
Menurut juru bicara Meta, “Kami telah mengidentifikasi bug yang memengaruhi kemampuan pengguna untuk memblokir AI tersebut… dan kami menghapus akun-akun itu untuk memperbaiki masalah ini.”
Langkah ini menunjukkan bahwa Meta sendiri tampaknya tidak terlalu optimis terhadap keberlanjutan fitur tersebut. Masalah seperti ini memunculkan pertanyaan seputar efektivitas pengembangan produk berbasis AI oleh Meta.
Meski demikian, Meta belum sepenuhnya menyerah pada ide penggunaan AI di platformnya. Perusahaan masih memiliki rencana untuk memperkenalkan karakter berbasis AI secara bertahap. Selain itu, Meta tetap mengembangkan produk berbasis AI lainnya, seperti asisten virtual Meta AI yang digunakan pada kacamata Ray-Ban.
Salah satu langkah yang direncanakan Meta adalah promosi konten yang dihasilkan oleh AI di lini masa media sosial. Menurut Connor Hayes, VP Generative AI Meta, perusahaan ingin menciptakan umpan konten yang memadukan kreasi manusia dengan hasil AI secara penuh.
Keputusan untuk menghapus profil AI mencerminkan pentingnya mendengarkan umpan balik pengguna dalam pengembangan teknologi baru. Meski upaya Meta untuk mengeksplorasi potensi AI di media sosial patut diapresiasi, respons negatif menunjukkan perlunya strategi yang lebih matang.
BACA JUGA:
- Imbangi Kebutuhan AI, Pusat Data Meta Mau Pakai Tenaga Nuklir
- Setahun Eksis, Meta AI Lampaui 500 Juta Pengguna
Bagi pengguna, langkah ini mungkin meningkatkan pengalaman berinteraksi di platform Meta. Namun, dengan rencana untuk mengintegrasikan lebih banyak fitur berbasis AI di masa depan, Meta perlu memastikan bahwa teknologi ini benar-benar memberikan nilai tambah tanpa mengurangi kenyamanan pengguna.