Telset.id, Jakarta – Di era gaming modern, pilihan perangkat di pasaran semakin beragam. Salah satu persaingan paling menarik adalah antara konsol handheld dan laptop gaming.
Awalnya laptop gaming menjadi pilihan bagi gamers yang membutuhkan perangkat yang bisa dibawa kemana-mana, namun seiring berkembangnya teknologi, hadirlah konsol gaming handheld.
Pada dasarnya, kedua perangkat ini dirancang untuk memberikan pengalaman bermain di mana saja, tetapi mana yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda? Mari kita ulas perbandingan lengkap antara laptop gaming dan konsol handheld.
BACA JUGA:
- Asus ROG Ally X Resmi Mendarat di Indonesia, Harga Rp13,9 Jutaan
- Review Razer Basilisk V3 Pro 35K: Mouse Gaming Terbaik?
Dari segi portabilitas, konsol handheld seperti Nintendo Switch atau Steam Deck memiliki keunggulan mutlak. Dengan desain yang ringan, ringkas, serta layar dan kontroler bawaan, konsol ini mudah dibawa ke mana saja, cocok untuk bepergian atau sekadar bersantai di sofa.
Sebaliknya, laptop gaming seperti Asus ROG Zephyrus atau Alienware m18 R2 walau tetap portabel, cenderung lebih besar dan berat, sehingga lebih cocok untuk sesi gaming yang lebih panjang di tempat yang tetap.
Ketika berbicara tentang performa, laptop gaming jelas berada di puncak. Dengan prosesor seperti Intel i7/i9 atau AMD Ryzen 9 dan GPU tangguh seperti NVIDIA RTX 4090, laptop ini mampu menangani game AAA dengan pengaturan grafis tinggi.
Di sisi lain, konsol handheld mengandalkan prosesor dengan efisiensi daya, seperti AMD APU, yang lebih cocok untuk game kasual atau yang dioptimalkan untuk perangkat portabel.
Dari sisi tampilan, laptop gaming menawarkan layar besar hingga 17 inci dengan resolusi tinggi, memberikan pengalaman visual yang lebih mendalam. Sebaliknya, layar konsol handheld seperti Steam Deck yang berukuran 7 inci tetap nyaman digunakan, namun tidak sebanding dengan pengalaman layar besar. Kendati demikian, konsol handheld hadir dengan kontroler bawaan yang intuitif, memberikan sensasi mirip konsol rumah.
Baterai adalah aspek lain yang perlu dipertimbangkan. Konsol handheld umumnya mampu bertahan antara 3-6 jam, tergantung intensitas permainan. Laptop gaming, meskipun dilengkapi baterai besar, sering kali hanya mampu bertahan 1-3 jam untuk game berat. Ini membuat konsol handheld lebih andal untuk bermain di perjalanan tanpa akses ke daya listrik.
Soal harga, konsol handheld jauh lebih terjangkau. Nintendo Switch mulai dari sekitar Rp4,5 juta ($300), sementara Steam Deck berkisar antara Rp6 juta hingga Rp10 juta ($399-$649). Sebaliknya, laptop gaming berkisar dari Rp15 juta hingga lebih dari Rp45 juta ($1.000-$3.000), tergantung spesifikasinya.
BACA JUGA:
- Review HyperX Alloy Rise Gaming Keyboard: Kaya Kustomisasi
- Review Legion Pro 5 16IRX19: Laptop Gaming Berdesain Kalem
Kesimpulannya, perbandingan antara konsol handheld dan laptop gaming sangat bergantung pada kebutuhan Anda. Jika Anda mengutamakan portabilitas, harga yang lebih ramah kantong, dan gameplay yang nyaman, konsol handheld adalah pilihan terbaik. Namun, jika Anda menginginkan performa maksimal dan fleksibilitas untuk multitasking, laptop gaming lebih cocok untuk Anda.
Dengan memahami kebutuhan Anda dan menyesuaikannya dengan kelebihan masing-masing perangkat, Anda dapat memilih perangkat gaming yang paling tepat untuk pengalaman bermain yang maksimal.