Galaxy S21 Series Laris Manis, Cuan Samsung Naik 44% di Q1

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Samsung Electronics pada hari Rabu (7/4/2021) mengumumkan laba kuartal pertama kemungkinan naik 44 persen. Analis memperkirakan kenaikan itu terdongkrak oleh lonjakan penjualan Galaxy S21 Series, smartphone flagship andalan Samsung yang dirilis Januari lalu.

Strategi Samsung yang meluncurkan smartphone flagship terbarunya Galaxy S21 Series lebih cepat dari jadwal biasanya membuahkan hasil yang positif. Terjadi lonjakan penjualan Galaxy S21 yang membuat laba Samsung meningkat di kuartal pertama.

{Baca juga: Review Samsung Galaxy S21 Ultra 5G: Test Performa dan Kamera}

Pencapaian itu tentu sangat melegakan Samsung. Pasalnya, raksasa elektronik asal Korea Selatan itu sedang terancam mengalami penurunan pendapatan dari penjualan chip, akibat bencana badai di Amerika Serikat, yang memaksa mereka menghentikan produksi chip di AS untuk sementara waktu.

Dalam laporannya yang dirilis Rabu kemarin, Samsung memperkirakan laba operasi Januari-Maret sebesar 9,3 triliun won atau sekitar USD 8,2 miliar, sesuai dengan perkiraan analis rata-rata tertimbang dari Refinitiv SmartEstimate.

Analis mengatakan divisi seluler Samsung kemungkinan melihat laba operasi melonjak lebih dari 1 triliun won (sekitar USD 896 juta) menjadi sekitar 4,15 triliun won (sekitar USD 3,7 miliar) setelah catatan penjualan Galaxy S21 lebih banyak dari versi sebelumnya. Hal ini juga sesuai dengan perkiraan yang dirilis Counterpoint sebelumnya.

{Baca juga: Perbandingan Samsung Galaxy S21 vs Galaxy S20: Bagus Mana?}

Harga awal saat peluncuran yang lebih rendah untuk flagship tercanggih Samsung itu telah mendongkrak penjualan untuk produsen smartphone terbesar di dunia itu selama kuartal pertama. Seperti dilaporkan Counterpoint bahwa Galaxy S21 dijual lebih murah USD 200 dibandingkan seri Galaxy S20.

Keuntungan dalam bisnis televisi dan peralatan rumah tangga Samsung juga kemungkinan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 1 triliun won.

Sementara penjualan dari divisi chip Samsung, analis memperkirakan laba kemungkinan turun 20 persen menjadi 3,6 triliun won, karena biaya peningkatan produksi dalam negeri serta kerugian di pabrik Texas menyusul penghentian produksi sejak pertengahan Februari akibat badai di AS. [HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI