Telset.id, Jakarta – Perusahaan teknologi asal China, Nothing mengumumkan sub-brand baru bernama CMF by Nothing. Rencananya brand ini akan menawarkan perangkat dengan harga yang terjangkau.
Dikutip Telset dari GSM Arena pada Jumat (04/08/2023), pernyataan mengenai CMF by Nothing, diungkapkan langsung oleh CEO Nothing Carl Pei dalam sebuah video Community Update Q1 2023.
Dalam video tersebut mantan Bos OnePlus ini menjelaskan kalau CMF menjadi merek yang lebih terjangkau daripada Nothing itu sendiri. Namun tetap berfokus untuk memberikan desain abadi dengan harga terjangkau, bersama dengan kualitas yang mumpuni.
Dua produk pertamanya, yang diluncurkan akhir tahun ini, adalah jam tangan pintar dan sepasang earbud. Keduanya akan dijiwai dengan mantra yang dipimpin oleh desain yang dimiliki oleh Nothing dan CMF by Nothing. Produk CMF akan bekerja dengan sangat baik karena perhatian yang sama terhadap pengalaman pengguna seperti Nothing.
BACA JUGA:
- Nothing Phone 2 Resmi Meluncur, Diotaki Snapdragon 8+ Gen 1
- Nothing Ear 2 Warna Hitam Masuk Indonesia, Harga Rp 2 Jutaan
Sementara itu, Carl Pei menuturkan kalau brand Nothing tetap berkomitmen pada inovasi desain dan mendobrak berbagai batasan. Produk Nothing akan tetap menjadi premium, menampilkan kinerja terbaik dan teknologi terbaru.
CMF by Nothing akan dijalankan oleh tim terpisah di dalam perusahaan untuk memastikan tidak ada gangguan dari produk utamanya. Rincian lebih lanjut tentang jam tangan pintar dan earbud dijanjikan akan tiba dalam beberapa bulan mendatang dan kita pasti akan melihat banyak penggoda juga, jadi pantau terus untuk itu.
Fenomena sub-brand di industri teknologi bukan sesuatu yang baru. Sudah banyak vendor yang melakukan hal tersebut, seperti Redmi yang merupakan sub-brand dari Xiaomi dan iQOO yang berada di bawah bendera Vivo.
BACA JUGA:
- Unik! Nothing Phone 2 Pakai Kabel USB-C Transparan
- Infinix Akan Rilis HP Baru, Desain Mirip Nothing Phone
Dalam perkembangannya ada sub-brand yang justru mampu berdiri sendiri karena antusiasme yang besar di pasaran. Contohnya adalah Poco yang dahulu merupakan sub-brand dari Xiaomi, tetapi karena memiliki pangsa pasar yang kuat khususnya di kalangan anak muda, Poco kini menjadi brand yang berdiri sendiri.