Mouse Gaming 3D Print Pertama? Inphic IN10 Ubah Cara Pikir Anda

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda merasa mouse gaming di pasaran semuanya terasa sama? Desain yang seragam, material yang itu-itu saja, dan klaim “ringan” yang seringkali hanya mengandalkan lubang-lubang di cangkang plastik. Dunia periferal gaming, khususnya mouse, seolah terjebak dalam siklus yang monoton: sensor baru, switch baru, namun konstruksi dasarnya tetap stagnan. Lalu, bagaimana jika ada yang berani keluar dari jalur konvensional dan mempertanyakan ulang fondasi pembuatannya sendiri?

Inilah yang coba dilakukan oleh Inphic, sebuah nama yang mungkin belum terlalu familiar di telinga gamers hardcore global, namun sedang membuat gebrakan signifikan di pasar China. Mereka tidak sekadar merilis mouse gaming baru dengan spesifikasi angka tertinggi. Mereka meluncurkan sebuah pernyataan: bahwa masa depan periferal mungkin tidak lagi tentang mengejar angka DPI semata, tetapi tentang bagaimana sebuah perangkat itu dibuat. Pendekatan ini menggeser fokus dari “apa yang ada di dalam” ke “bagaimana kulit luarnya dibentuk”, sebuah terobosan yang langka di industri yang didominasi oleh inovasi komponen elektronik.

Memasuki arena yang sudah sangat padat ini, Inphic memperkenalkan IN10 (atau IN103D), sebuah mouse gaming yang mengusung klaim sebagai produk 3D-printed. Bukan sekadar gimmick marketing, teknologi pembuatan ini berdampak langsung pada bentuk, fungsi, dan kemungkinan pengalaman pengguna. Mari kita selami lebih dalam apa yang ditawarkan oleh mouse yang bisa dibilang sebagai pionir dalam pendekatan manufaktur ini.

Revolusi di Balik Cangkang: Bukan Sekadar Lubang Biasa

Hal pertama yang akan menarik perhatian Anda pada Inphic IN10 adalah desain cangkangnya yang mencolok. Ia menampilkan struktur sarang lebah (biomimetic honeycomb) yang tidak sekadar ditempel atau dicetak, tetapi merupakan bagian integral dari materialnya sendiri. Ini adalah hasil langsung dari proses fotopolimerisasi menggunakan resin fotosensitif dalam printer 3D, sebuah lompatan jauh dari metode injeksi molding tradisional yang menjadi standar industri selama puluhan tahun.

Konsekuensinya signifikan. Lubang-lubang pada cangkang IN10 bukanlah hasil bor pasca-produksi, melainkan bagian dari struktur yang sengaja dirancang kosong sejak awal. Inphic mengklaim pendekatan ini berfungsi ganda: meningkatkan aliran udara untuk kenyamanan genggaman yang lebih sejuk dan, yang tak kalah penting, secara drastis mengurangi berat tanpa mengorbankan integritas struktural. Hasilnya? Bobot yang hanya sekitar 72 gram. Angka ini menempatkannya dengan nyaman di kategori ultra-ringan, namun dicapai melalui filosofi desain yang berbeda dari sekadar mengebor cangkang plastik tipis.

Lebih menarik lagi, Inphic menyatakan bahwa mereka mampu “menala” area berbeda pada cangkang dengan tingkat kelembutan dan kekerasan yang bervariasi. Artinya, area yang biasa menjadi tumpuan ibu jari bisa dirancang lebih empuk untuk cengkeraman, sementara area klik utama bisa lebih kaku untuk respons yang presisi. Ini adalah tingkat kustomisasi material yang hampir mustahil dicapai dengan injeksi molding standar, membuka pintu bagi personalisasi ergonomi yang lebih canggih di masa depan.

Desain close-up cangkang mouse gaming Inphic IN10 yang menunjukkan detail struktur sarang lebah hasil cetak 3D

Otak dan Otot: Spesifikasi Internal yang Tak Mau Kalah

Jangan salah sangka. Meski mengusung inovasi pada cangkang, Inphic tidak mengabaikan “jeroan” yang menjadi tuntutan utama gamers. IN10 dibangun di atas fondasi hardware yang solid dan kompetitif. Jantungnya adalah chip kontrol utama kustom Inphic KP950B, yang dipasangkan dengan sensor optik PixArt PAW3950. Sensor ini adalah pilihan premium, menawarkan rentang DPI yang sangat lebar dari 50 hingga 30.000, yang tentunya dapat disesuaikan melalui perangkat lunak.

Untuk ketahanan dan responsivitas klik, Inphic memilih switch optik TTC Qinglong yang memiliki rating ketahanan hingga 100 juta klik. Pilihan ini menunjukkan komitmen terhadap durability, sebuah aspek krusial bagi gamers yang melakukan ribuan klik per sesi. Scroll wheel juga mendapat perhatian khusus dengan encoder TTC Qinglong Ice & Fire, yang dijanjikan memberikan sensasi gulir yang konsisten dan tahan lama. Penyempurnaannya adalah kaki mouse yang terbuat dari PTFE murni, memastikan glide yang halus di hampir semua permukaan mousepad.

Konektivitas Tanpa Kompromi: Dari Kabel hingga 8K Wireless

Dalam hal konektivitas, IN10 berusaha memenuhi semua skenario penggunaan. Mouse ini mendukung operasi tri-mode, memberikan fleksibilitas maksimal kepada pengguna. Mode pertama adalah koneksi kabel USB-C dengan polling rate hingga 1.000Hz, cocok untuk sesi kompetitif di mana setiap milidetik berarti. Untuk pengalaman nirkabel berperforma tinggi, tersedia mode 2.4GHz dengan polling rate yang bisa mencapai angka gila 8.000Hz, menargetkan gamers profesional yang menginginkan respons tercepat tanpa kabel. Dan untuk penggunaan sehari-hari atau bersama perangkat mobile, Bluetooth 5.0 hadir sebagai opsi yang lebih menghemat baterai.

Paket penjualannya juga terbilang lengkap. IN10 dilengkapi dengan kabel paracord anyaman sepanjang 1.8 meter yang sudah dilengkapi ferrite core untuk mengurangi interferensi, serta receiver nirkabel nano 8K khusus. Tenaganya disuplai oleh baterai isi ulang built-in berkapasitas 500mAh. Di sisi perangkat lunak, Inphic menyediakan baik klien berbasis web maupun desktop untuk mengatur berbagai parameter seperti DPI, polling rate, dan pengaturan makro, memastikan pengguna memiliki kendali penuh.

Harga dan Ketersediaan: Aksesibilitas untuk Sebuah Inovasi

Dengan semua inovasi dan spesifikasi tersebut, berapa harga yang harus Anda bayar? Inphic memasang harga retail sebesar 423.3 yuan di pasar China, yang jika dikonversi setara dengan sekitar 60 dolar AS atau kurang dari satu juta rupiah. Posisi harga ini menarik karena menempatkan IN10 di segmen mid-range, bersaing dengan mouse gaming konvensional lainnya, namun menawarkan nilai unik berupa proses manufaktur 3D printing. Untuk saat ini, mouse ini dapat dibeli melalui platform e-commerce JD.com.

Inphic IN10 hadir bukan sebagai jawaban mutlak, tetapi lebih sebagai pertanyaan yang provokatif kepada industri. Apakah cetak 3D adalah masa depan manufaktur periferal gaming? Dengan ukuran 125 × 62 × 40 mm yang mengusung bentuk ergonomis untuk tangan kanan, IN10 adalah bukti konsep yang nyata. Ia menantang anggapan bahwa inovasi hanya bisa datang dari sensor yang lebih cepat atau switch yang lebih tahan lama. Terkadang, revolusi justru dimulai dari cara sebuah benda dibuat. Dan Inphic, dengan IN10-nya, telah melemparkan batu pertama ke kolam yang tenang itu.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI