Jeju, Korea Selatan – Pulau Jeju selalu berhasil menawarkan perpaduan yang memukau antara alam liar yang purba dan sentuhan modernitas yang elegan. Bagi seorang jurnalis seperti saya, setiap sudutnya adalah kisah yang menunggu untuk diungkap. Namun, bagaimana jika semua cerita itu harus ditangkap dan dianalisis hanya dengan satu perangkat di tangan?
Inilah misi saya hari ini, dengan Samsung Galaxy Z Fold7 sebagai partner utama. Lebih dari sekadar perangkat keras, saya ingin menguji kecerdasan buatan Gemini yang terintegrasi di dalamnya, melihat sejauh mana ia dapat menjadi asisten pribadi, baik untuk riset, komunikasi, hingga penentu angle fotografi.
Perjalanan saya kali ini membawa saya melintasi dua ikon Jeju: dari kemegahan Seongsan Ilchulbong yang legendaris, hingga keindahan pesisir Seopjikoji yang dramatis.
Pagi di Puncak Matahari Terbit: Menggali Kisah dari Bebatuan
Perhentian pertama adalah Seongsan Ilchulbong. Di sini, tantangannya adalah lanskap alami yang megah dan penuh sejarah. Tugas saya: menemukan narasi yang melampaui sekadar kartu pos turis.
Dengan Galaxy Z Fold7 terbuka, saya memanfaatkan layar utamanya yang lega. Melalui perintah suara, saya bertanya pada Gemini: “Gemini, jelaskan proses terbentuknya kawah Seongsan Ilchulbong seolah-olah kau seorang penyair, bukan ensiklopedia.”
Respons Gemini langsung memberikan saya sebuah fondasi naratif yang puitis: tentang “mahkota yang lahir dari amarah api di dasar laut” dan “kawah yang menjadi mangkuk tempat alam menyimpan benih-benih langka.” Informasi ini tidak hanya akurat secara geologis, tetapi juga menginspirasi.
Saat mendaki, saya juga berkesempatan mencoba fitur interpretasi langsung Gemini saat berinteraksi dengan turis mancanegara. Dengan melipat Fold7 dalam Flex Mode, perangkat ini berfungsi sebagai penerjemah dua arah yang mulus, memfasilitasi percakapan yang lebih manusiawi tanpa hambatan bahasa.
Siang di Pesisir Seopjikoji: Ketika Arsitektur Bertemu Alam
Dari keagungan alam Seongsan Ilchulbong, saya berpindah ke Seopjikoji, sebuah tanjung indah yang menyajikan pemandangan tebing curam, rumput hijau luas, dan sebuah mercusuar ikonik. Di sini, daya tariknya juga terletak pada Glass House, sebuah mahakarya arsitektur yang dirancang oleh arsitek Jepang terkenal, Tadao Ando.
Saya mengarahkan Galaxy Z Fold7 ke bangunan Glass House yang minimalis namun kuat ini. “Gemini,” perintah saya, “analisis gaya arsitektur bangunan ini. Sebutkan tiga kata kunci yang menggambarkan filosofi desainnya, dan hubungkan dengan pemandangan sekitar.”
Gemini dengan cepat mengidentifikasi elemen desain dan menyarankan kata kunci seperti “Harmoni,” “Simplicity,” dan “Nature.” Ia juga menjelaskan bagaimana Tadao Ando merancang bangunan ini agar menyatu dengan garis pantai, menggunakan material seperti beton telanjang dan kaca untuk mencerminkan langit dan laut, serta meniru kontur alam Jeju itu sendiri. Sebuah analisis mendalam yang sangat membantu proses jurnalistik saya.
Namun, Seopjikoji bukan hanya soal arsitektur. Lanskapnya yang luas, dengan bukit-bukit hijau dan kuda-kuda Jeju yang merumput, adalah daya tarik utama. Matahari siang yang cerah bisa menjadi tantangan bagi fotografi.
Saya melihat sepasang pengunjung menikmati pemandangan di bawah mercusuar. Sebuah pemandangan yang indah namun butuh angle yang tepat untuk menangkap esensinya.
Saya mengarahkan kamera Fold7 ke arah bukit hijau dan mercusuar. “Gemini,” perintah saya, “dengan kondisi cahaya siang bolong seperti ini, berikan tiga ide angle foto yang akan menonjolkan kedalaman lanskap Seopjikoji dan keindahan bukit hijaunya, serta mercusuar di puncaknya.”
Gemini dengan cepat menganalisis viewfinder dan memberikan saran. Salah satunya adalah menggunakan elemen foreground dari rerumputan yang lebih rendah untuk menciptakan kedalaman, serta mencoba angle yang sedikit lebih rendah untuk menonjolkan tinggi bukit. Saran lainnya adalah memanfaatkan kontras antara langit biru dan hijau bukit.
Kemudian, saat berjalan menyusuri jalur setapak, saya melihat pemandangan ke arah Glass House yang menawan.
Lagi-lagi, Gemini menjadi asisten visual saya. “Gemini, lihat jalur batu ini yang mengarah ke Glass House. Bagaimana cara terbaik untuk menggunakan jalur ini sebagai elemen komposisi foto?” Gemini menyarankan untuk memanfaatkan jalur sebagai leading line yang mengarahkan mata penonton ke bangunan, atau untuk mengambil angle yang sedikit lebih rendah untuk menonjolkan tekstur batuan di jalur tersebut.
Saran-saran ini sangat berharga, membantu saya mengambil keputusan komposisi secara cepat di lapangan, terutama saat waktu terbatas dan kondisi cahaya terus berubah.
Sebuah Partner untuk Setiap Lanskap
Perjalanan saya di Jeju—dari kawah purba Seongsan Ilchulbong hingga garis pantai artistik Seopjikoji—adalah bukti nyata bagaimana Samsung Galaxy Z Fold7, yang ditenagai oleh Gemini, telah berevolusi dari sekadar perangkat menjadi partner kerja yang esensial.
Fleksibilitas form factor Fold7, dikombinasikan dengan kecerdasan kontekstual Gemini, mengubah tantangan lapangan menjadi peluang. Ia tidak hanya membantu saya menemukan cerita, tetapi juga memandu saya dalam menangkapnya secara visual dan membagikannya secara instan.
Bagi para profesional di bidang kreatif dan jurnalisme, ini bukan lagi tentang memiliki alat yang paling canggih, melainkan memiliki partner yang paling cerdas. Galaxy Z Fold7 dan Gemini menunjukkan bahwa masa depan produktivitas adalah kolaborasi yang mulus antara intuisi manusia dan kecerdasan buatan, di mana pun Anda berada. #ExploreGalaxyWay