Telset.id – September 2024 akan menjadi bulan yang panas bagi dunia teknologi, terutama bagi para penggemar smartphone flagship. Dua raksasa chipset, MediaTek dan Qualcomm, bersiap meluncurkan prosesor andalannya—Dimensity 9500 dan Snapdragon 8 Elite 2—dengan selisih waktu hanya satu hari. Pertarungan sengit ini bukan sekadar soal tanggal rilis, tetapi juga performa, efisiensi, dan dominasi pasar.
Bocoran terbaru dari tipster ternama Digital Chat Station mengungkap bahwa MediaTek akan mengumumkan Dimensity 9500 pada 22 September, sehari sebelum Qualcomm memamerkan Snapdragon 8 Elite 2 di ajang Snapdragon Summit. Kedua chipset ini diprediksi menggunakan proses 3nm dari TSMC, tetapi dengan pendekatan desain yang berbeda. MediaTek mengandalkan desain standar ARM, sementara Qualcomm memilih core kustom Oryon.
Spesifikasi dan Performa: Siapa yang Lebih Unggul?
Dimensity 9500 dikabarkan mengusung konfigurasi CPU unik: empat core Cortex-X930 (tiga di antaranya berjalan pada clock speed lebih rendah) dan empat Cortex-A730. Chipset ini disebut mampu mencapai kecepatan hingga 4.00GHz, lebih tinggi dari pendahulunya, Dimensity 9400, meski masih di bawah Snapdragon 8 Elite 2 yang diklaim mencapai 4.74GHz. Namun, jangan buru-buru menyimpulkan. Bocoran benchmark terbaru menunjukkan Dimensity 9500 unggul 17% dalam beberapa tes multi-core.
Di sisi GPU, MediaTek tampaknya mempertahankan Mali-G1 Ultra 12-core, sementara Qualcomm mungkin akan menghadirkan Adreno terbaru. Kabar baiknya, Dimensity 9500 didukung ARM’s Scalable Matrix Extension (SME), fitur yang bisa meningkatkan performa komputasi berat secara signifikan. Ini mungkin menjadi senjata rahasia MediaTek untuk bersaing dengan Snapdragon 8 Elite 2.
Baca Juga:
Dampak pada Smartphone Flagship 2024-2025
Kedua chipset ini akan menjadi otak dari smartphone flagship tahun depan. Xiaomi 16 series dikabarkan akan menjadi salah satu yang pertama mengadopsi Snapdragon 8 Elite 2, sementara vendor seperti Vivo dan Oppo mungkin memilih Dimensity 9500 untuk varian premium mereka. Pertanyaannya: apakah perbedaan performa ini akan terasa dalam penggunaan sehari-hari, atau hanya sekadar angka di benchmark?
Yang pasti, konsumenlah yang akan diuntungkan. Persaingan ketat antara MediaTek dan Qualcomm memaksa keduanya untuk terus berinovasi. Jika Anda sedang mempertimbangkan upgrade smartphone, mungkin lebih baik menunggu hingga kedua chipset ini resmi diuji dalam perangkat nyata. Siapa tahu, Dimensity 9500 bisa menjadi chipset Android terkuat di 2024, mengalahkan Snapdragon sekalipun.
Jadi, siapakah yang akan memenangkan pertarungan September ini? MediaTek dengan pendekatan efisiensinya, atau Qualcomm yang mengandalkan kekuatan kustom? Jawabannya akan segera terungkap. Pastikan Anda mengikuti perkembangan terbaru di Telset.id untuk info paling akurat.