Telset.id – Bagi Anda yang bekerja mobile di luar kantor atau yang senang traveling, ada satu perangkat aksesoris yang tak kalah penting untuk dimiliki, selain ponsel canggih, yakni kabel USB fast charging.
Kabel ini biasanya juga berfungsi juga sebagai kabel data. Meski kelihatannya sepele, tapi jangan pernah memandang sebelah mata kehadiran komponen ini.
Kabel charging yang berfungsi sebagai kabel data ini berfungsi vital dalam menghantar sinyal data atau aliran listrik untuk mengisi smartphone Anda.
{Baca juga: Ngebutnya SuperVOOC 2.0 di Oppo Reno Ace, Ngecas Cuma 30 Menit!}
Saat ini, kita mulai sering mendengar istilah kabel fast charging. Seperti namanya, kabel ini memang lebih cepat dalam hal pengisian daya daripada saat menggunakan kabel biasa.
Secara sekilas, tidak banyak perbedaan antara kabel fast charging dengan kabel biasa. Tapi, jika Anda bedah komponen di dalamnya, maka Anda akan bisa membedakan kinerja keduanya.
Bedanya kabel USB fast charging dengan kabel biasa?
Secara umum, ada dua perbedaan yang paling mendasar, yakni besar diameter dan bahan logam kabel. Di dalam kabel charging atau kabel data terdapat empat buah kabel, biasanya berwarna merah, putih, hijau, dan hitam.
Kabel putih dan hijau berperan sebagai kabel data yang berfungsi untuk menghantarkan sinyal data, sedangkan kabel merah dan hitam bertugas sebagai penghantar sinyal listrik.
Pada kabel charger biasa, ukuran kabelnya adalah 28 dengan diameter sekitar 0,3 milimeter, sedangkan pada kabel fast charging dengan ukuran kabel 24, diameternya adalah sekitar 0,5 milimeter.
Semakin kecil ukuran kabel (gauge), maka akan semakin besar diameter kabelnya. Kabel fast charging dapat mengantarkan arus 2A atau lebih.
Selain ukuran dan diameter kabel, unsur lain yang mempengaruhi kecepatan transfer sinyal adalah material kabel. Saat ini, kebanyakan kabel charging di pasaran menggunakan material tembaga atau aluminium sebagai bahan utamanya.
Seperti kita tahu, kedua bahan itu memang terkenal sebagai salah satu pengantar listrik (kondensator) terbaik. Namun belakangan, banyak produsen kabel yang memilih untuk menggunakan bahan aluminium alloy.
Alasan memilih aluminium alloy, karena berat kabel menjadi jauh lebih ringan, walaupun diameter lebih besar. Kemampuan menghantar listrik juga tidak berbeda jauh dengan tembaga.
{Baca juga: Edan! Xiaomi Bikin Charger dengan Fast Charging 120W}
Karena seperti diketahui, kabel data sangat berpengaruh dalam proses penghantaran sinyal elektrik. Mungkin ada yang mengatakan kepala charger yang berperan dalam pengolahan arus.
Yup benar. Memang proses pengolahan arus AC menjadi arus DC dengan voltage kecil dilakukan oleh adaptor atau kepala charger. Tapi arus yang sudah diolah kepala charger tersebut harus diantar ke ponsel secara cepat, dan itu adalah tugas kabel pengisi daya.
Bagaimana memilih kabel fast charging yang ideal?
Setelah Anda mengetahui perbedaan dari kabel charging biasa dengan kabel fast charging, maka Anda juga perlu tahu cara memilih kabel fast-charging yang baik. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan saat memilih kabel USB fast-charging.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan melihat spesifikasi produk yang biasanya ada di kotak produk tersebut. Ketahui arus maksimal yang bisa diantarkan oleh kabel ini. Biasanya dalam ukuran Ampere (A).
Saat ini, kabel USB fast charging yang ada dipasaran biasanya berukuran 2 Ampere. Semakin besar ampere, tentu semakin bagus, karena proses pengantaran arus akan semakin cepat.
Beberapa produk kabel USB fast charging keluaran terbaru sudah memiliki ukuran lebih dari 2 ampere. Seperti misalnya kabel USB Recci Astral Micro Fast Charging RCM-K100. Kabel ini sudah memiliki fitur fast charging 2.4 A, yang artinya bisa mengantarkan arus lebih dari 2 A.
Dengan fitur fast charging 2.4 A, kabel fast charging buatan Recci ini tidak butuh waktu lama untuk melakukan pengisian daya di perangkat Anda. Selain itu, kabel ini tidak mudah panas karena pengisian baterai cepat dengan temperatur rendah dengan bantuan optimisasi kecepatan pengisian.
Tentu bagi yang sering bekerja mobile di luar kantor, kabel ini sangat membantu karena bisa memangkas waktu charging. Dan asyiknya, kabel ini dapat digunakan hampir seluruh perangkat, sesuai dengan tipe kabelnya
Bagaimana dengan ketahanannya? Kabel USB Recci ini menggunakan bahan aluminium alloy surface+ dengan teknologi oksidasi menggunakan pasir silika. Itu artinya, kabel ini memiliki daya penghantar elektrik yang baik untuk mendukung fitur pengisian cepat.
Dengan bahan aluminium alloy, kabel USB fast charging ini lebih tahan kompresi, sehingga akan tetap dapat digunakan dengan baik meskipun ditarik dengan cukup kencang. Meski tentu saja masih dalam takaran yang wajar.
{Baca juga: Wuss! Xiaomi Pamer Wireless Charging 40W pada Mi 10 Pro}
Ukuran panjangnya 100cm (1 meter), sehingga cukup panjang dan lebih fleksibel saat digunakan. Karena kabel USB sebaiknya jangan terlalu pendek karena akan membatasi gerak kita.
Tapi jangan juga terlalu panjang, karena panjang kabel menentukan kecepatan hantar sinyal. Artinya, semakin panjang kabel, maka semakin tinggi tingkat hambatannya, sehingga kecepatan hantaran makin berkurang. Panjang ideal kabel charging adalah 1 – 2 meter.
Desain Fashionable
Kalau Anda bosan melihat kabel USB charger yang “begitu-begitu saja”, Kabel USB Recci ini bisa menjadi solusinya. Kami bisa menyebutnya begitu karena kabel ini memiliki tampilan kekinian yang fashionable.
Memang salah satu ciri khas produk buatan Recci adalah desainnya yang kelihatan eye catching. Kabel ini dibalut dengan lapisan anyaman bahan denim berkualitas, sehingga membuat tampilannya keren.
Lapisan berbahan denim ini tak cuma untuk kepentingan penampilan saja, tapi juga berfungsi agar kabel USB buatan Recci ini tidak mudah kusut dan tidak gampang putus.
Kabel USB Recci Astral Micro Fast Charging RCM-K100 memiliki dua pilihan warna yang menarik, yakni Hitam dan Merah. Sebagai pemanis, pada bagian kepala kabelnya diberi aksen warna emas yang dipadu dengan warna merah atau hitam, membuatnya lebih elegan. [HBS]
