Telset.id – Kabar mengejutkan datang dari lini produk iQOO. Bocoran terbaru dari Digital Chat Station mengindikasikan bahwa rencana iQOO untuk meluncurkan smartphone kompak, yang selama ini dikenal sebagai iQOO 15 Mini, telah dihentikan. Padahal, pasar sedang menantikan kehadiran ponsel gaming berukuran kecil dengan spesifikasi gahar. Apakah ini akhir dari mimpi penggemar smartphone kompak dari iQOO?
Dalam dunia teknologi yang serba cepat, perubahan roadmap produk adalah hal biasa. Namun, keputusan iQOO untuk menghentikan pengembangan iQOO 15 Mini datang di saat yang cukup mengejutkan. Bayangkan, di tengah persiapan beberapa brand rival untuk meluncurkan flagship kompak mereka di paruh pertama 2026, iQOO justru memilih untuk mundur dari arena ini. Seperti apa detail perubahan strategi ini?
Menurut informasi yang dibagikan Digital Chat Station, iQOO secara resmi telah menghentikan pekerjaan pada perangkat yang sebelumnya disebut sebagai iQOO 15 Mini. Padahal, laporan sebelumnya cukup optimis menyebutkan bahwa iQOO berencana memperkenalkan varian Mini ini bersama dengan iQOO 15 Ultra. Yang membuat situasi ini semakin menarik adalah fakta bahwa sumber yang sama justru mengklaim awal bulan ini bahwa perusahaan telah memulai pengujian telepon ini.

Spesifikasi yang diembuskan untuk iQOO 15 Mini sebelumnya cukup menggiurkan. Perangkat ini diharapkan membawa bodi kompak dengan layar flat 6,3 inci, pemindai sidik jari ultrasonik, dan baterai berkapasitas besar 7.000 mAh. Bahkan, ada rumor yang menyebutkan inclusion gaming triggers dan kipas pendingin internal, mengisyaratkan arahan yang berfokus pada gaming. Sayangnya, semua rencana menarik ini tampaknya telah disimpan di laci.
Jika bocoran ini akurat, maka lineup iQOO 15 akan terus berjalan dengan model standar yang baru saja diluncurkan dan Ultra yang akan datang. Varian Ultra sendiri telah dikabarkan membawa hardware utama iQOO 15, ditambah fitur-fitur tambahan seperti pendinginan yang lebih kuat dan kemungkinan tata letak kamera yang didesain ulang. Spekulasi menunjukkan bahwa Ultra bisa tiba di paruh pertama 2026, meskipun timeline pastinya masih belum dikonfirmasi.
Baca Juga:
Lanskap Persaingan yang Semakin Ketat
Update tentang perubahan strategi iQOO ini datang di momen yang cukup krusial. Oppo, Vivo, OnePlus, dan Honor sedang mempersiapkan model flagship kompak mereka untuk paruh pertama 2026. Deretan ponsel ini termasuk Oppo Find X9s, Vivo X300s, OnePlus 15T, dan Honor Magic 8 Mini. Kecuali untuk perangkat OnePlus, sebagian besar ponsel ini diharapkan ditenagai oleh seri Dimensity 9500.
Model Oppo dan Vivo dipercaya sebagai versi enhanced dari flagship mereka saat ini dan mungkin akan datang bersama rekan Ultra mereka tahun depan. Dengan beberapa brand bergerak maju di ruang ini, tetap harus dilihat apakah iQOO akan merevisi strategi kompaknya nanti. Mungkin iQOO belajar dari pengalaman sebelumnya dengan iQOO Neo 11 yang resmi dengan baterai 7.500mAh, di mana fokus pada spesifikasi tertentu justru memberikan hasil yang optimal.
Pertanyaannya sekarang: apakah keputusan iQOO ini merupakan langkah strategis atau sekadar penundaan? Dalam industri yang kompetitif seperti smartphone, terkadang mengamati pergerakan kompetitor terlebih dahulu bisa menjadi keputusan yang bijaksana. iQOO mungkin sedang menunggu untuk melihat bagaimana respons pasar terhadap flagship kompak dari brand lain sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke arena ini.
Implikasi bagi Penggemar dan Pasar
Bagi penggemar setia iQOO yang telah menantikan kehadiran smartphone gaming kompak, kabar ini tentu mengecewakan. iQOO 15 Mini menjanjikan kombinasi yang sulit ditemukan di pasar: performa gaming tinggi dalam bodi yang mudah digenggam. Dengan baterai 7.000 mAh, perangkat ini bisa menjadi solusi bagi gamer mobile yang menginginkan daya tahan baterai ekstra tanpa mengorbankan portabilitas.
Namun, keputusan bisnis seringkali harus mempertimbangkan banyak faktor. Mungkin iQOO menemukan bahwa permintaan pasar untuk smartphone kompak tidak sebesar yang diperkirakan, atau mungkin ada kendala teknis dalam memproduksi perangkat dengan spesifikasi tinggi dalam bodi kecil. Seperti yang kita lihat dalam perbandingan Poco F7 vs iQOO Neo 10, terkadang faktor harga dan value for money lebih menentukan daripada ukuran perangkat.
Yang menarik, meskipun iQOO 15 Mini dibatalkan, pengembangan iQOO 15 Ultra tampaknya tetap berjalan. Ini menunjukkan bahwa iQOO masih berkomitmen pada segmen high-end, meski dengan pendekatan yang berbeda. Mungkin perusahaan memutuskan bahwa fokus pada satu varian flagship yang benar-benar powerful lebih masuk akal secara bisnis daripada membagi sumber daya untuk mengembangkan dua varian sekaligus.
Perkembangan software juga patut diperhatikan. Dengan jadwal resmi OriginOS 6 di India untuk iQOO 13 dan 12, mungkin iQOO ingin memastikan bahwa pengalaman software pada perangkat flagship mereka benar-benar optimal sebelum meluncurkan varian baru.
Lalu, apa artinya semua ini bagi konsumen? Untuk sementara, pilihan smartphone gaming kompak akan didominasi oleh brand lain. Namun, ini bukan berarti iQOO keluar dari persaingan sama sekali. Bisa jadi mereka sedang menyiapkan kejutan lain yang lebih sesuai dengan tren pasar dan permintaan konsumen. Dalam dunia teknologi, yang pasti hanyalah perubahan—dan iQOO tampaknya memahami betul filosofi ini.
Sebagai penutup, meski kabar pembatalan iQOO 15 Mini mungkin mengecewakan, ini mengingatkan kita bahwa dalam industri teknologi, tidak semua yang diumumkan atau diramalkan akhirnya terwujud. Yang tersisa sekarang adalah menunggu kejelasan lebih lanjut dari iQOO sendiri—apakah mereka akan mengkonfirmasi pembatalan ini, atau justru memberikan twist yang tak terduga? Satu hal yang pasti: dinamika di dunia smartphone gaming tetap menarik untuk diikuti.

