Telset.id – Bayangkan harus merogoh kocek hingga $2.000 atau sekitar Rp 30 juta untuk sebuah ponsel. Gila? Mungkin dulu iya. Tapi sekarang, dengan kehadiran iPhone 17 Pro Max versi 2TB, angka tersebut bukan lagi sekadar angan-angan. Dan percayalah, ini baru permulaan. Tunggu sampai Apple meluncurkan iPhone Fold!
Jika kita mundur ke tahun 2007, harga $499 untuk iPhone pertama sudah dianggap sangat mahal. Bahkan Steve Ballmer dari Microsoft sempat mengejek harga tersebut. Tapi lihatlah sekarang—Apple tidak hanya berhasil menaikkan harga, tetapi juga membuat kita menerimanya sebagai sesuatu yang wajar. Bagaimana mereka melakukannya? Dan apa artinya bagi kita sebagai konsumen?
Apple telah berhasil “melatih” kita untuk menerima kenaikan harga bertahap. Dimulai dari iPhone X di 2017 yang menjadi iPhone pertama yang menembus harga $1.000, hingga kini iPhone 17 Pro Max dengan varian 2TB seharga $2.000. Bagi sebagian orang—seperti sineprof profesional yang butuh ruang penyimpanan besar—harga ini bahkan bisa dianggap sebagai nilai tambah yang masuk akal. Tapi bagi kebanyakan dari kita, ini adalah bukti bahwa Apple terus mendorong batas harga lebih tinggi lagi.
Dari $499 Menjadi $2.000: Evolusi Harga iPhone
Jika dulu orang mengernyitkan dahi melihat harga $499, sekarang Apple dengan percaya diri menawarkan iPhone 17 Pro Max versi 2TB dengan harga fantastis. Bahkan, varian dengan kapasitas terbesar ini tidak hanya menjadi barang mewah, tetapi juga solusi bagi mereka yang membutuhkan penyimpanan besar tanpa repot membawa perangkat eksternal.
Lalu, bagaimana Apple bisa terus menaikkan harga tanpa kehilangan pembeli? Jawabannya adalah segmentasi produk yang cerdas. Dengan menghadirkan iPhone 17 Pro Max yang resmi dirilis dengan peningkatan kamera dan baterai, Apple memberikan alasan kuat bagi calon pembeli untuk merogoh kocek lebih dalam. Tidak heran jika para profesional kreatif rela membayar mahal untuk fitur-fitur yang memang mereka butuhkan.
Baca Juga:
iPhone Fold: Langkah Berikutnya dalam Lanskap Harga Tinggi
Jika Anda mengira $2.000 untuk iPhone 17 Pro Max sudah keterlaluan, bersiaplah untuk terkejut. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa iPhone Fold, yang dijadwalkan rilis pada 2026, akan dibanderol mulai dari $2.000 untuk varian dasar. Bayangkan berapa harga untuk versi dengan penyimpanan 2TB atau bahkan 3TB? Mungkin kita perlu menyiapkan dana lebih besar lagi.
Apple tidak hanya menjual produk; mereka menjual pengalaman, kebanggaan, dan solusi. Seperti yang terjadi dengan iPhone 15 Pro dan 15 Pro Max yang resmi diumumkan dengan chip A17 Bionic, setiap peningkatan kecil dijadikan alasan untuk menaikkan harga. Dan konsumen—termasuk mungkin Anda—ternyata menerimanya dengan tangan terbuka.
Apakah Harga Tinggi Selaras dengan Nilai yang Diberikan?
Pertanyaan penting yang perlu kita ajukan adalah: apakah harga yang semakin tinggi ini sebanding dengan nilai yang diberikan? Untuk sebagian orang, jawabannya adalah ya. Bagi filmmaker yang sering bergelut dengan file besar, memiliki iPhone dengan penyimpanan 2TB adalah kemewahan yang layak dibayar. Tapi bagi kebanyakan orang, ini mungkin sekadar pemborosan.
Apple telah membangun ekosistem di mana harga bukan lagi penghalang, melainkan penanda status dan kebutuhan. Dan selama masih ada yang bersedia membayar, Apple akan terus mendorong batas tersebut. Jadi, bersiaplah untuk era di mana ponsel seharga Rp 30 juta bukan lagi sesuatu yang mengejutkan—bahkan mungkin menjadi norma baru.
Jadi, apa pendapat Anda? Apakah Anda akan membeli iPhone 17 Pro Max versi 2TB atau menunggu iPhone Fold? Atau justru memilih untuk tidak terlibat dalam perlombaan harga ini? Satu hal yang pasti: Apple tidak akan berhenti di sini. Mereka akan terus berinovasi—dan tentu saja, menaikkan harga.