Telset.id, Jakarta – Berdasarkan laporan dari firma riset Counterpoint di kuartal pertama 2019, terdapat 8 merek smartwatch dengan pangsa pasar global terbesar. Yang menarik, pendatang baru imoo Watch Phone berhasil menyodok ke posisi tiga besar.
Apple smartwatch masih berada di urutan pertama dan diikuti oleh Samsung. Sementara imoo Watch Phone membuat kejutan dengan masuk di urutan ke tiga.
Hal ini sangat menarik, karena imoo memiliki target pasar hanya anak-anak usia 6 sampai 13 tahun. Hasil ini menunjukkan fakta bahwa gadget juga menjadi kebutuhan bagi anak, bukan hanya kebutuhan orang dewasa.
Bagaimana imoo bisa menjadi gadget anak terbaik yang menguasai pasar watch phone di dunia? Sebagai bagian dari BBK Group, si genius kecil imoo Watch Phone mewarisi semangat pengejaran BBK Group atas produk-produk berkualitas.
“Tidak hanya inovasi teknologi, tetapi juga pengerjaan kualitas,” ujar Kevin Wu, Product Manager imoo dalam keterangan pers, Senin (23/9/2019).
Ia mengungkapkan bahwa imoo Watch Phone merupakan gadget untuk komunikasi dan keamanan yang diciptakan khusus untuk anak. Dalam proses produksinya, selalu didahului dengan riset yang dilakukan oleh ribuan team R&D.
Di awal riset diketahui bahwa dalam menciptakan gadget khusus untuk anak memerlukan strategi yang berbeda dengan gadget untuk usia dewasa.
Anak-anak sangat aktif bergerak, oleh karenanya gadget untuk komunikasi dan keamanan anak dibuat dalam betuk jam tangan, sehingga tidak membatasi ruang gerak anak.
Selain itu anak juga sangat senang bermain air, imoo Watch Phone didesain sedemikian rupa hingga memiliki ketahanan air IPX8 yang akan tetap aman digunakan berenang hingga kedalaman 20 meter. Selain itu, jam pintar ini juga memiliki kemampuan swimming waterproof.
“Jam tangan tradisional dapat memecahkan masalah kedap air sampai batas tertentu selama disegel. Namun, jam tangan telepon harus memenuhi persyaratan panggilan, sedangkan mikrofon dan speaker tidak dapat disegel,” jelasnya.
Li Xiaoru, Product Engineer imoo mengatakan, untuk mengatasi kesulitan teknis ini, 39 engineer telah mencoba berbagai solusi dengan mencari pemasok bahan yang berbeda di seluruh dunia.
“Butuh waktu delapan bulan untuk akhirnya menemukan solusi membran tahan air dan permeable khusus untuk mengatasi masalah teknis ini,” ujar Li Xiaoru. [TL/HBS]