Bayangkan membawa power bank berkapasitas penuh yang terintegrasi sempurna dalam bodi smartphone setipis 8 milimeter. Itulah realitas yang sedang dipersiapkan Honor untuk menghadirkan revolusi daya tahan baterai ponsel. Setelah Honor Power 2 tercatat dalam sertifikasi resmi dengan baterai 10.000 mAh, perusahaan teknologi asal China itu dikabarkan tengah menyiapkan satu lagi ponsel dengan kapasitas baterai serupa.
Dalam industri yang kerap mengorbankan daya tahan baterai demi desain tipis, langkah Honor ini layaknya angin segar. Teknologi baterai silikon-karbon memungkinkan produsen menanamkan kapasitas besar tanpa menambah ketebalan atau bobot perangkat secara signifikan. Honor menjadi salah satu produsen paling agresif dalam memanfaatkan terobosan ini, menantang konvensi bahwa ponsel bertenaga lama harus tebal dan berat.
Bocoran terbaru dari Digital Chat Station (DCS) mengindikasikan perangkat kedua Honor dengan baterai jumbo telah memasuki tahap uji produksi di China. Dengan kapasitas nominal 36,88Wh (9755mAh) dan tipikal sekitar 9900 mAh, versi finalnya diprediksi akan mencapai angka magis 10.000 mAh. Ini bukan sekadar rumor biasa, melainkan perkembangan yang bisa mengubah standar daya tahan smartphone secara permanen.
Spesifikasi Rahasia Perangkat Kedua Honor
Menurut laporan yang dilansir dari Gizmochina, perangkat misterius ini memiliki baterai dengan kapasitas nominal 36,88Wh (setara 9755mAh) dan kapasitas tipikal sekitar 9900 mAh. Angka-angka teknis ini mengindikasikan bahwa versi final kemungkinan akan mencapai 10.000 mAh, menyamai kapasitas yang dibawa Honor Power 2 dalam bocoran sebelumnya.
Yang menarik, sebelum perangkat kedua ini muncul, Honor Power 2 telah terlihat di basis data sertifikasi 3C China dengan kapasitas baterai tertera sebesar 9886mAh. Kedua perangkat ini menunjukkan komitmen serius Honor dalam menguasai segmen smartphone berdaya tahan ekstrem. Kemajuan teknologi baterai silikon-karbon menjadi kunci utama yang memungkinkan pencapaian ini tanpa mengorbankan ergonomi perangkat.
Belum ada konfirmasi resmi dari Honor mengenai identitas ponsel kedua ini. Namun laporan pada Oktober lalu menyebutkan bahwa perusahaan tengah menyiapkan Honor GT 2 dengan baterai berkapasitas lebih dari 9000mAh. Spekulasi berkembang bahwa perangkat kedua ini bisa menjadi varian lain dari lini GT atau mungkin model completamente baru yang khusus difokuskan pada daya tahan baterai.
Kemungkinan Identitas dan Posisi di Pasar
Analisis mendalam terhadap pola perilisan Honor mengungkapkan strategi yang cukup jelas. Perusahaan tampaknya sedang membangun dua pilar utama: seri Power untuk daya tahan maksimal dengan chipset MediaTek, dan seri GT untuk performa gaming ekstrem dengan prosesor Snapdragon elite. Bocoran Honor GT 2 sebelumnya mengungkap rencana penggunaan chip Snapdragon 8 Elite, sementara varian GT 2 Pro disebut bakal ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Seri GT juga diperkirakan membawa sensor sidik jari ultrasonik 3D, serta ketahanan air dan debu setara IP68 dan IP69. Spesifikasi premium ini menempatkan perangkat kedua Honor dalam posisi yang menarik – apakah akan menjadi saudara dekat Power 2 atau justru varian GT dengan baterai yang ditingkatkan?
Sementara itu, Honor Power 2 sendiri dikabarkan akan dibekali chipset MediaTek Dimensity 8500 dan layar LTPS OLED 6,79 inci (17,2 cm) beresolusi 1,5K. Meski membawa baterai besar, ketebalannya diklaim hanya sekitar 8 milimeter. Ponsel ini juga dirumorkan memiliki sensor sidik jari di bawah layar dan desain tahan benturan.
Baca Juga:
Revolusi Teknologi Baterai Silikon-Karbon
Di balik kemampuan menjejalkan baterai 10.000 mAh dalam bodi tipis, terdapat terobosan teknologi baterai silikon-karbon yang patut diapresiasi. Teknologi ini memungkinkan peningkatan densitas energi secara signifikan dibanding baterai lithium-ion konvensional. Material silikon dalam anode mampu menyimpan lebih banyak ion lithium, sementara karbon memberikan stabilitas struktural yang diperlukan.
Honor bukan satu-satunya yang mengembangkan teknologi ini, tetapi mereka termasuk yang paling agresif dalam menerapkannya ke produk konsumen. Pendekatan ini sejalan dengan kemitraan strategis Honor dan BYD untuk Intelligent Mobility AI, yang menunjukkan fokus perusahaan pada inovasi berkelanjutan dan teknologi hemat energi.
Pertanyaannya, apakah konsumen siap menerima smartphone dengan harga premium untuk mendapatkan daya tahan baterai ekstrem? Ataukah Honor akan memposisikan perangkat-perangkat ini sebagai flagship terjangkau dengan daya tahan sebagai nilai jual utama?
Implikasi bagi Pasar Smartphone Global
Kehadiran dua perangkat Honor dengan baterai 10.000 mAh dalam waktu berdekatan bisa menjadi game changer di pasar smartphone. Selama bertahun-tahun, trade-off antara daya tahan baterai dan desain tipis menjadi dilema yang tak terpecahkan. Kini, Honor menunjukkan bahwa kedua hal tersebut bisa didapatkan sekaligus.
Strategi ini juga menguntungkan dari segi timing. Dengan semakin banyaknya aplikasi dan game yang membutuhkan daya besar, serta meningkatnya penggunaan AI on-device, kebutuhan akan baterai berkapasitas tinggi menjadi lebih krusial daripada sebelumnya. MagicOS 10 yang akan datang kemungkinan akan membawa fitur-fitur AI yang lebih intensif sumber daya, membuat kapasitas baterai besar menjadi kebutuhan, bukan sekadar kemewahan.
Yang tak kalah menarik, persaingan di segmen kamera juga mungkin terpengaruh. Dengan daya yang melimpah, Honor bisa mengimplementasikan fitur computational photography yang lebih advanced tanpa khawatir menguras baterai secara drastis. Ini menjadi senjata tambahan dalam persaingan melawan sensor high-resolution seperti Sony LYT-910 200MP yang mulai banyak diadopsi competitor.
Meski belum ada timeline resmi peluncuran, fakta bahwa perangkat kedua Honor dengan baterai 10.000 mAh sudah memasuki tahap uji produksi menunjukkan bahwa kita mungkin akan melihat peluncurannya dalam waktu dekat. Ketika kedua perangkat ini akhirnya resmi diluncurkan, pasar smartphone mungkin akan menyaksikan pergeseran paradigma tentang apa yang mungkin dicapai dalam hal daya tahan baterai tanpa mengorbankan estetika dan ergonomi.

