Telset.id – Di tengah hiruk-pikuk smartphone dengan kamera 200MP dan chipset nan gahar, ada sebuah cerita yang justru menarik perhatian. Bagaimana jika yang Anda butuhkan hanyalah alat untuk menelepon, mengirim SMS, dan bertahan berhari-hari tanpa colokan charger? HMD, nama di balik ponsel Nokia era baru, baru saja meluncurkan jawabannya di India: HMD 100 dan HMD 101. Dua ponsel fitur ini bukan sekadar nostalgia, melainkan pernyataan tegas bahwa di 2025, kebutuhan dasar komunikasi tetap punya pasar yang loyal.
Peluncuran ini menarik untuk disimak. Saat sebagian besar brand berlomba menjejalkan AI ke dalam genggaman pengguna, HMD justru mengambil jalur berbeda. Mereka menyasar segmen pengguna yang mengutamakan ketahanan baterai, keandalan, dan kesederhanaan. Bisa jadi, ini adalah respons cerdas terhadap fenomena digital detox atau sekadar pengakuan bahwa tidak semua orang perlu—atau mau—terikat dengan layar sentuh yang kompleks. Apalagi, seperti pernah diulas di Telset, HMD Global memang tengah mencari formula baru di pasar yang semakin kompetitif.
Lantas, apa yang ditawarkan oleh HMD 100 dan 101 ini sehingga layak diperbincangkan? Mari kita kupas lebih dalam, bukan sebagai produk teknologi mutakhir, melainkan sebagai alat yang memahami betul untuk siapa ia dibuat. Kita akan lihat apakah filosofi “less is more” ini masih mampu bersaing di era yang serba lebih.
HMD 100: Dasar yang Kokoh untuk Komunikasi Esensial
Bayangkan sebuah ponsel yang bisa Anda tinggal charge sekali seminggu. Itulah janji HMD 100. Dengan baterai 800 mAh yang mungkin terdengar kecil di telinga pengguna smartphone, ponsel ini diklaim mampu bertahan hingga 7 hari pemakaian atau 168 jam dalam mode siaga. Angka talk time-nya mencapai 6 jam. Dalam praktiknya, ini berarti bebas dari kecemasan baterai merah di tengah hari yang sibuk.
Ditenagai oleh chipset Unisoc 6533G dan sistem operasi S30+, HMD 100 jelas tidak dirancang untuk multitasking berat. Konfigurasi memorinya pun sangat dasar: 8MB RAM dan 4MB penyimpanan internal. Namun, justru di situlah letak kekuatannya. Ia fokus pada satu hal: menjadi perangkat komunikasi yang andal. Layar 1.77 inci dengan resolusi 160×128 cukup jelas untuk membaca pesan dan nomor telepon. Desainnya diperkuat dengan frame yang diklaim tangguh untuk menghadapi benturan sehari-hari.
Fitur pendukungnya cukup lengkap untuk kategorinya. Ada radio FM yang bisa dinikmati dengan headphone kabel atau secara nirkabel, jack audio 3.5mm, senter LED ganda, dan dukungan untuk 10 bahasa India. Bahkan, ada sedikit hiburan klasik berupa game Snake dan fitur text-to-speech. Ponsel ini hadir dalam pilihan single SIM atau dual SIM, dengan warna Grey, Teal, dan Red. Dengan harga Rs 949 (sekitar Rp 185 ribu), HMD 100 menawarkan nilai fungsionalitas yang sangat jelas.
Baca Juga:
HMD 101: Sedikit Lebih Banyak, untuk yang Ingin Sedikit Lebih
Jika HMD 100 adalah fondasi, maka HMD 101 adalah penyempurnaannya. Ponsel ini mengambil semua keandalan saudaranya dan menambahkan beberapa fitur yang mungkin dicari oleh pengguna yang sedikit lebih aktif. Perbedaan paling mencolok ada di kapasitas baterai. HMD 101 membawa baterai 1000 mAh yang menjanjikan daya tahan lebih panjang: hingga 8.9 hari atau 213 jam standby, dengan waktu bicara hingga 7 jam.
Dari sisi hardware, spesifikasi intinya serupa: layar 1.77 inci, chipset Unisoc 6533G, dan OS S30+. Konfigurasi RAM-nya sedikit berbeda, yaitu 4MB, dengan penyimpanan internal tetap 4MB. Namun, keunggulan HMD 101 terletak pada fitur multimedia dan ekspansi. Inilah yang membedakannya. Ponsel ini dilengkapi pemutar MP3 bawaan dan dukungan kartu microSD hingga 32GB. Bagi yang suka mendengarkan musik atau podcast dalam format sederhana, fitur ini sangat berharga.
Fitur praktis lainnya adalah perekam panggilan otomatis. Bayangkan Anda menerima petunjuk penting via telepon; dengan satu klik, semua percakapan bisa terdokumentasi tanpa perlu aplikasi tambahan. Seperti HMD 100, fitur seperti radio FM, senter ganda, dan dukungan banyak bahasa tetap dipertahankan. HMD 101 hadir dalam warna Grey, Teal, dan Blue dengan harga Rs 1,049 (sekitar Rp 205 ribu). Selisih harga yang kecil ini tampaknya sepadan untuk tambahan baterai dan kemampuan multimedia.
Analisis Pasar dan Posisi Strategis HMD
Kehadiran HMD 100 dan HMD 101 di India bukanlah sebuah kebetulan. Pasar India sangat luas dan berlapis. Di samping masyarakat urban yang haus teknologi, ada populasi besar di daerah rural dan kalangan lansia yang kebutuhan komunikasinya masih sangat dasar. Bagi mereka, smartphone seringkali terlalu rumit, boros baterai, dan rentan rusak. Dua ponsel fitur baru ini menjawab kebutuhan itu dengan presisi.
Strategi HMD ini juga menarik untuk diamati dalam konteks yang lebih luas. Brand ini tidak hanya fokus pada pasar low-end. Seperti pernah kami laporkan, mereka juga berinovasi di segmen lain, misalnya dengan merilis XploraOne, ponsel terbatas untuk anak. Ini menunjukkan portofolio produk yang berusaha menjangkau berbagai ceruk pasar spesifik, dari anak-anak hingga pengguna yang ingin lepas dari distraksi.
Ketersediaan melalui jalur offline, website resmi, dan e-commerce juga menunjukkan pendekatan distribusi yang komprehensif. Mereka memahami bahwa target pasar ponsel fitur mungkin lebih nyaman membeli di toko retail terdekat, sambil tetap membuka opsi bagi pembeli online. Dengan harga di bawah Rp 250 ribu, HMD 100 dan 101 berada di posisi yang kompetitif, menawarkan alternatif dari brand lain yang juga masih gencar di segmen ini.
Jadi, apakah relevansi ponsel fitur seperti HMD 100 dan 101 akan pudar? Data dan tren justru menunjukkan sebaliknya. Di tengah gempuran notifikasi dan tuntutan untuk selalu “terhubung” secara kompleks, ada kerinduan akan kesederhanaan. Ada kebutuhan akan alat yang bisa diandalkan dalam situasi darurat, sebagai ponsel kedua saat traveling, atau untuk diberikan kepada anggota keluarga yang tidak membutuhkan kompleksitas smartphone. HMD, dengan dua produk barunya, tidak sekadar menjual perangkat keras. Mereka menjual ketenangan. Ketenangan karena baterai yang tahan lama, karena tombol yang responsif, dan karena bebas dari gangguan media sosial yang tak henti-hentinya.
Pada akhirnya, peluncuran HMD 100 dan HMD 101 adalah pengingat yang segar. Kemajuan teknologi bukan selalu tentang menambahkan fitur, terkadang justru tentang menyederhanakan yang esensial. Di tahun 2025, pilihan untuk tidak selalu mengikuti arus utama teknologi pun adalah sebuah kemewahan. Dan bagi sebagian orang, dua ponsel fitur baru ini mungkin adalah kemewahan yang tepat.

