Telset.id, Jakarta – Pasar ponsel lipat yang sempat digadang-gadang sebagai masa depan teknologi seluler kini menghadapi tantangan yang cukup serius. Betapa tidak, penjualan yang lesu mengkibatkan pengembangan HP lipat ditunda.
Menurut laporan dari publikasi Tiongkok 163.com, salah satu merek ponsel pintar besar secara mengejutkan menghentikan pengembangan ponsel lipat layar lebar. Identitas dari merek tersebut masih dirahasiakan, ini menambah spekulasi di kalangan pengamat teknologi.
Walaupun perangkat lipat telah menarik banyak perhatian sejak awal kehadirannya, pasar ini tetap menjadi segmen yang tergolong eksklusif. Keuntungan utama masih dipegang oleh para pemain besar seperti Huawei dan Samsung.
BACA JUGA:
- Pasar HP Lipat Global Diprediksi Tumbuh 5% Tahun 2027
- Xiaomi Garap Smartphone Lipat Flip, Pesaing Galaxy Z Flip4?
Sementara itu, produsen lainnya, termasuk merek yang tidak disebutkan dalam laporan, terus menjajaki potensi pasar ponsel lipat dan menghadapi berbagai kendala yang menghambat pengembangan.
Tidak dapat disangkal bahwa menjual ponsel lipat bukanlah hal yang mudah. Contoh nyatanya adalah Xiaomi, yang baru saja merilis Mix Flip dan mendapatkan respons pasar yang cukup positif.
Penjualan Mix Flip diperkirakan akan melampaui 460.000 unit hingga akhir tahun, berbeda jauh dengan Mix Fold 4 yang memiliki layar lebih besar namun kesulitan menembus angka 100.000 unit penjualan.
Di sisi lain, Oppo juga dilaporkan mengalami kesulitan dengan peluncuran ponsel lipat terbarunya. Find N5, yang dijadwalkan meluncur tahun ini, harus ditunda hingga setidaknya tahun 2025. Keputusan ini mengisyaratkan bahwa tidak semua perusahaan siap bersaing dalam pasar yang masih berjuang menemukan stabilitasnya.
Transsion, yang dikenal sebagai pemain besar di pasar luar negeri, juga dikabarkan mulai menarik diri dari persaingan ponsel lipat. Produk terbaru mereka, seperti Tecno Phantom V Fold 2 / Flip 2 dan Infinix Zero Flip, diduga menjadi langkah terakhir mereka sebelum menghentikan pengembangan ponsel lipat sepenuhnya.
Perlambatan di pasar perangkat lipat tidak hanya dialami oleh beberapa merek saja. Laporan terbaru dari IDC menunjukkan bahwa pengiriman perangkat lipat di Tiongkok pada Q3 2024 hanya mencapai 2,23 juta unit, dengan peningkatan tahunan sebesar 13,6%. Pertumbuhan ini tergolong lambat dibandingkan dengan lonjakan besar yang terjadi selama beberapa tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
- Rahasia di Balik Dominasi Samsung di Pasar Smartphone Lipat
- Penjualan iPhone 16 Dilarang Masuk Indonesia, Ini Sebabnya!
Meski demikian, potensi pasar ponsel lipat masih tetap ada. Namun, tantangan seperti harga yang mahal dan daya tahan perangkat menjadi hambatan utama yang harus diatasi oleh produsen.
Jika tidak, pasar ini akan terus menjadi tantangan besar, bukan hanya dalam inovasi teknologi, tetapi juga dalam menciptakan produk yang terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak konsumen. [FY/IF]