Samsung Galaxy Z Fold 6 telah menjadi sorotan dalam dunia teknologi sebagai salah satu perangkat lipat terbaru. Dengan harga mulai dari $1,899 atau sekitar Rp28.500.000, Galaxy Z Fold 6 lebih mahal Rp1.500.000 dibandingkan model tahun sebelumnya, Galaxy Z Fold 5. Apakah kenaikan harga ini sebanding dengan peningkatan fitur dan kualitas? Zack Nelson dari kanal YouTube JerryRigEverything baru saja melakukan uji durabilitas pada Galaxy Z Fold 6 dan menemukan beberapa hal menarik yang perlu diperhatikan.
Kelebihan dan Kekurangan dalam Desain
Samsung Galaxy Z Fold 6 memiliki banyak kesamaan dengan pendahulunya, Galaxy Z Fold 5, terutama dalam hal desain. Perangkat ini masih mengusung layar lipat yang menarik dan teknologi terbaru. Bagi pengguna Galaxy Z Fold 4 atau Galaxy Z Fold 3, peningkatan ini mungkin terasa signifikan, terutama dalam hal kinerja dan fitur tambahan. Namun, harga yang lebih tinggi menimbulkan pertanyaan apakah peningkatan tersebut cukup signifikan.
Uji Durabilitas yang Ketat
Seperti biasa, Zack Nelson melakukan serangkaian uji durabilitas yang mencakup goresan, panas, dan uji lentur. Pada uji goresan, layar dalam Galaxy Z Fold 6 tergores pada tingkat kekerasan 2, sementara layar luar lebih tahan goresan dengan tingkat kekerasan 6. Ini menunjukkan bahwa layar dalam masih rentan terhadap goresan, meskipun Samsung telah berusaha meningkatkan ketahanannya.
Pada uji panas, layar mampu bertahan dengan baik dan tidak menunjukkan kerusakan signifikan. Sementara itu, dalam uji lentur, perangkat ini berhasil melewati tes tanpa mengalami kerusakan struktural. Ini merupakan pencapaian yang baik, mengingat ketidakpastian yang sering meliputi perangkat lipat.
Masalah pada Engsel
Namun, yang menjadi perhatian utama adalah masalah pada engsel Galaxy Z Fold 6. Dalam uji ketahanan terhadap debu, Nelson menaburkan pasir ke perangkat dan bekerja untuk melihat apakah ada kerusakan yang terjadi. Meskipun tidak ada kegagalan besar, ditemukan bahwa pasir dapat masuk ke dalam engsel, bahkan lebih banyak daripada model sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pengurangan kualitas pada komponen engsel, yang bisa menjadi indikasi bahwa Samsung mungkin telah mengurangi biaya produksi di area ini.
Masalah ini perlu diperhatikan, terutama karena Galaxy Z Fold 6 dijual dengan harga lebih mahal dari pendahulunya. Konsumen yang berinvestasi dalam perangkat premium seperti ini tentu mengharapkan standar kualitas yang tinggi di semua aspek, termasuk durabilitas.
Kesimpulan: Apakah Galaxy Z Fold 6 Layak Dibeli?
Dengan semua faktor yang telah disebutkan, Galaxy Z Fold 6 tetap merupakan salah satu pilihan terbaik bagi mereka yang mencari teknologi lipat terbaru. Namun, calon pembeli harus mempertimbangkan potensi masalah durabilitas pada engsel dan mempertimbangkan apakah peningkatan harga sebanding dengan peningkatan fitur dan kualitas.
Bagi pengguna yang saat ini menggunakan model Galaxy Z Fold yang lebih tua, upgrade ke Galaxy Z Fold 6 mungkin akan memberikan pengalaman yang lebih baik. Namun, untuk yang mencari stabilitas dan durabilitas, ada baiknya menunggu review lebih lanjut atau generasi berikutnya.
Samsung Galaxy Z Fold 6 menunjukkan kemajuan dalam teknologi layar lipat, namun masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam aspek durabilitas engsel yang sangat penting bagi keawetan perangkat.