Telset.id, Jakarta – Huawei diketahui sedang membuat perubahan besar dalam produksi smartphone. Ini sejalan dengan fokus perusahaan, yang lebih ingin memproduksi chip AI ketimbang ponsel.
Fokus Huawei pada chip AI sendiri sebenarnya tidak mengherankan, mengingat teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat saat ini. Oleh sebab itu, Huawei pun ingin fokus pada produksi chip AI, Ascend 910B.
Namun, fokus terhadap chip AI ini ternyata berdampak pada diperlambatnya pembuatan smartphone Mate 60 di salah satu pabriknya. Ini cukup mengejutkan, mengingat Mate 60 memiliki penjualan yang baik di China. Bahkan, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, mengalahkan penjualan Apple.
BACA JUGA:
- Huawei MatePad Pro 13.2″ Sudah Bisa Dibeli, Ini Harganya!
- Amazon: Chip AI Generasi Terbaru Kami 4 Kali Lipat Lebih Kencang
Chip Ascend 910B sendiri akan difokuskan Huawei untuk mengembangkan model AI, dan permintaan terhadap chip ini semakin meningkat di China.
Peningkatan yang tinggi ini juga terjadi ketika pengembang AI di China kesulitan mendapatkan chip AI berkualitas tinggi dari luar negeri. Misalnya chip H100 buatan Nvidia, mengingat adanya embargo dari Amerika Serikat.
Dengan berfokus pada Ascend 910B, Huawei bukan saja memberikan solusi terhadap persediaan chip AI, mereka juga menjadikan dirinya pemain penting di pasar AI di China.
Fokus baru Huawei ini juga menunjukkan betapa besarnya keinginan perusahaan-perusahaan teknologi China untuk terlibat dalam perkembangan di bidang kecerdasan buatan.
Walaupun, perusahaan di sana sedikit tertinggal dari pemimpin global seperti OpenAI dan Google, perusahaan seperti Baidu terus bergerak maju dengan mengembangkan proyek AI mandiri mereka.
Selain itu, China juga lebih maju dalam membuat peraturan mengenai penggunaan AI, yang mewajibkan perusahaan untuk mendapatkan persetujuan sebelum mereka merilis produk AI ke khalayak luas.
BACA JUGA:
- Waduh! Peneliti China Temukan Celah Keamanan di ChatGPT
- Meski Ada Embargo, Nvidia akan Umumkan Chip AI untuk China
Dengan fokus baru tersebut, raksasa teknologi asal China ini juga harus menghadapi masa depan dengan teknologi yang bisa mengubah dunia. Langkah ini juga menunjukkan bahwa perusahaan siap menghadapi masa depan dengan bertaruh pada pentingnya AI dalam jangka panjang. [FY/IF]