Exynos 2400 vs Snapdragon 8 Elite: Duel Chipset Flagship 2025

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Anda penggemar berat smartphone flagship? Jika iya, pasti tak asing dengan dua nama besar dalam dunia chipset mobile: Exynos dari Samsung dan Snapdragon dari Qualcomm. Tahun ini, kedua raksasa ini kembali beradu dengan produk andalannya, Exynos 2400 dan Snapdragon 8 Elite. Mana yang lebih unggul? Mari kita kupas tuntas.

Performa chipset seringkali menjadi penentu utama pengalaman menggunakan smartphone, mulai dari multitasking hingga gaming. Exynos 2400, yang diumumkan awal 2024, sudah menghadirkan lompatan signifikan dibanding pendahulunya. Sementara Snapdragon 8 Elite, yang diluncurkan Oktober 2024, datang dengan klaim sebagai chipset paling powerful di kelas flagship. Keduanya menjanjikan kecepatan, efisiensi, dan fitur AI mutakhir. Tapi, benarkah Snapdragon masih menjadi raja, atau Exynos berhasil mengejar ketertinggalan?

Artikel ini akan membedah kedua chipset ini dari segi spesifikasi, benchmark, serta performa nyata. Kami akan melihat tidak hanya angka-angka mentah, tetapi juga bagaimana mereka berperforma dalam penggunaan sehari-hari. Jadi, jika Anda sedang mempertimbangkan smartphone flagship terbaru, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Benchmark: Snapdragon 8 Elite Unggul Jelas

Dalam tes AnTuTu, Snapdragon 8 Elite menunjukkan keunggulan yang cukup signifikan. Chipset Qualcomm ini mencetak skor total 2.209.476, sementara Exynos 2400 berada di angka 1.712.489—selisih sekitar 29%. Ini bukan hanya sekadar angka; ini mencerminkan performa yang lebih responsif, loading aplikasi yang lebih cepat, dan pengalaman pengguna yang lebih mulus.

Perbedaan terlihat di semua aspek. Pada CPU, Snapdragon unggul 42% dengan skor 574.518 berbanding 405.345. Artinya, chipset Qualcomm lebih handal dalam menangani tugas-tugas berat dan multitasking. GPU juga menjadi medan pertempuran sengit: Snapdragon mencetak 842.351, sedangkan Exynos 662.563—selisih 27% yang sangat terasa saat gaming atau rendering grafis intensif.

Exynos 2400 vs Snapdragon 8 Elite AnTuTu score

Tak ketinggalan, memori dan UX juga dimenangkan Snapdragon. Skor memori 437.621 vs 350.139 dan UX 354.986 vs 294.442 menunjukkan bahwa Qualcomm memang serius menghadirkan pengalaman terbaik bagi penggunanya. Tapi, jangan buru-buru mengesampingkan Exynos; chipset buatan Samsung ini masih sangat kompetitif dan sudah jauh lebih baik dari generasi sebelumnya.

Di Geekbench, gap semakin terlihat. Snapdragon 8 Elite meraih 3.179 (single-core) dan 10.114 (multi-core), sementara Exynos 2400 hanya 2.016 dan 6.683. Itu berarti Qualcomm unggul 57% di single-core dan 51% di multi-core. Single-core performance sangat krusial untuk responsivitas harian, sedangkan multi-core berperan dalam multitasking dan aplikasi berat.

Exynos 2400 vs Snapdragon 8 Elite Geekbench score

Namun, benchmark bukan segalanya. Faktor lain seperti efisiensi daya, fitur kamera, dan konektivitas juga turut bermain. Jadi, meski Snapdragon unggul dalam angka, Exynos punya nilai jual lainnya yang mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.

Spesifikasi Teknis: Beda Arsitektur, Beda Kekuatan

Exynos 2400 diproduksi dengan proses 4nm dari Samsung, sedangkan Snapdragon 8 Elite menggunakan teknologi 3nm TSMC yang lebih mutakhir. Proses yang lebih kecil biasanya berarti efisiensi lebih baik dan performa lebih tinggi, dan itu terbukti dalam benchmark.

CPU Exynos 2400 memiliki konfigurasi 10-core yang tidak biasa: satu Cortex-X4, lima Cortex-A720, dan empat Cortex-A520. Snapdragon 8 Elite “hanya” punya 8-core Oryon, tetapi masing-masing core ini lebih powerful dan cepat. Kecepatan clock yang lebih tinggi pada Snapdragon memberikan tambahan performa yang signifikan.

Di sisi GPU, Exynos 2400 mengandalkan Xclipse 940 berbasis arsitektur AMD RDNA 3, dengan dukungan ray tracing generasi kedua untuk gaming yang lebih imersif. Snapdragon 8 Elite datang dengan Adreno 830 yang 40% lebih cepat dan efisien dari pendahulunya, plus fitur Snapdragon Elite Gaming seperti Super Resolution 2.0 dan Frame Motion Engine 2.0.

Kedua chipset juga dilengkapi NPU canggih untuk AI on-device. Fitur ini meningkatkan kemampuan kamera, gaming, pemrosesan suara, dan bahkan pembuatan konten personal. Jadi, baik Exynos maupun Snapdragon siap menghadirkan pengalaman AI yang mumpuni.

Dari segi memori dan penyimpanan, keduanya mendukung LPDDR5X dan UFS 4.0, though Snapdragon menawarkan kecepatan memori yang sedikit lebih tinggi (hingga 5.3GHz vs 4.2GHz). Ini mungkin tidak terlalu terasa dalam penggunaan sehari-hari, tetapi bisa membuat perbedaan dalam scenario tertentu.

Kamera dan Konektivitas: Di Mana Mereka Beda?

Keduanya mendukung kamera hingga 320MP dan perekaman 8K, tetapi ada perbedaan dalam fitur dan implementasi. Exynos 2400 bisa merekam dengan empat kamera sekaligus dan punya noise reduction untuk kondisi low-light. Snapdragon 8 Elite memiliki AI ISP yang bekerja sama dengan NPU untuk pemrosesan gambar dan video real-time yang lebih cerdas.

Snapdragon juga menawarkan fitur kamera seperti Truepic, Video Super Resolution, dan Bokeh Engine 2. Jadi, meski spesifikasi dasarnya mirip, pengalaman memotret bisa sangat berbeda tergantung optimasi dan fitur perangkat lunak.

Di konektivitas, Exynos 2400 unggul dalam kecepatan unduh dan unggah 5G (12.1Gbps/3.67Gbps vs 10Gbps/3.5Gbps). Tapi Snapdragon 8 Elite mendukung Wi-Fi 7 dan Bluetooth 6.0 yang lebih baru, dibandingkan Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.3 pada Exynos. Wi-Fi 7 menawarkan kecepatan puncak 5.8Gbps dan stabilitas yang lebih baik, yang bisa sangat berguna untuk gaming dan streaming.

Jadi, pilihan antara Exynos dan Snapdragon mungkin tergantung pada prioritas Anda: kecepatan 5G maksimal atau konektivitas nirkabel yang lebih mutakhir.

Perlu diingat, chipset bukan satu-satunya faktor penentu performa smartphone. Optimasi perangkat lunak, cooling system, dan integrasi dengan hardware lain juga berperan besar. Itulah mengapa beberapa smartphone dengan chipset yang sama bisa memberikan pengalaman yang berbeda.

Sebagai contoh, realme P3 5G membuktikan bahwa optimasi software bisa menghadirkan performa flagship bahkan di segmen mid-range. Sementara realme P4 Pro 5G menunjukkan bahwa desain dan fitur premium tidak harus mahal.

Dan jangan lupa, persaingan chipset mobile terus memanas. Google Pixel 11 dikabarkan akan menggunakan chipset 2nm, yang bisa mengubah peta persaingan di masa depan. Jadi, apa yang hari ini terlihat sebagai keunggulan, besok mungkin sudah tertandingi.

Kesimpulannya, Exynos 2400 adalah lompatan besar bagi Samsung dan cukup powerful untuk kebanyakan pengguna. Tapi jika Anda menginginkan performa terbaik tanpa kompromi, Snapdragon 8 Elite masih yang terdepan. Pilihan akhir kembali kepada kebutuhan dan budget Anda—karena bagaimanapun, chipset hanyalah salah satu bagian dari puzzle smartphone ideal.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI