Telset.id, Jakarta – Sering kita mendengar larangan untuk jangan terlalu lama menggunakan HP. Ada beberapa penyebab kenapa sampai ada larangan itu. Yup, dampak terburuknya adalah efek buruk sinar biru layar HP bagi kesehatan si pengguna.
Kecanduan HP semakin banyak dialami banyak orang di era modern. Tidak mengherankan, karena kini smartphone tidak lagi hanya berfungsi untuk telpon, tapi banyak fungsi lain yang bisa dilakukan dengan HP.
Seperti untuk mengirimkan email, chatting, membuka media sosial, bermain game dan masih banyak lagi. Itu sebabnya, banyak orang yang akhirnya seperti “kecanduan HP”, karena tidak bisa lepas darinya sepanjang hari.
Baca juga: Catat! 10 Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak
Padahal, seharusnya Anda tidak boleh terlalu banyak menghabiskan waktu menatap layar di HP atau tablet, dan lebih baik hindari menatap perangkat tersebut malam hari. Apakah layar smartphone buruk bagi kesehatan Anda? Mari lihat ini secara lebih rinci.
Bila kita berpedoman dengan ilmu kesehatan mata, blue light atau sinar biru digolongkan sebagai high-energy visible light (HEV light), yaitu sinar tampak dengan panjang gelombang pendek, sekitar 415 hingga 455 nm, dan tingkat energi yang tinggi.
Sumber alami terbesar dari sinar jenis ini adalah matahari. Selain matahari, sinar biru juga berasal dari berbagai layar digital, seperti komputer, HP, televisi, dan peralatan elektronik lainnya untuk meningkatkan keterangan dan kejelasan layar.
Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga mengemisikan sinar biru dalam level yang tinggi.
Sinar biru akan menjadi hal berbahaya bagi kesehatan seseorang ketika seseorang terlalu sering terkena paparan sinar biru yang berasal dari layar perangkat elektronik pada malam hari. Apa saja risiko yang mungkin terjadi?
1. Mengganggu Ritme Tidur
Efek sinar layar HP yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan penurunan dalam produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang mengatur siklus tidur seseorang.
Secara normal, tubuh memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang sedikit pada siang hari, kemudian akan bertambah jumlahnya pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur, dan mencapai puncaknya pada tengah malam.
Terlalu banyak terkena paparan sinar, terutama sinar biru, pada malam hari mengakibatkan mundurnya jadwal tidur seseorang, bahkan bisa me-reset jam tidur orang tersebut pada jangka waktu yang panjang.
Sejak tahun 1990-an, para ilmuwan melakukan ratusan percobaan mengenai hubungan antara produksi melatonin dalam tubuh dan panjang gelombang sinar. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa manusia menghasilkan puncak sensitivas pada sinar yang berada dalam panjang gelombang spektrum sinar biru.
Baca juga: Waspada Menjual dan Membeli HP Bekas, Ini Bahayanya
2. Menyebabkan Kerusakan Retina
Ketika mata terlalu sering terkena pancaran sinar biru maka akan berakibat tidak baik pada retina mata. Sebuah studi dari Harvard menyatakan bahwa sinar biru telah lama diidentifikasikan sebagai sinar yang paling berbahaya bagi retina.
Setelah menembus bagian luar mata, sinar biru akan mencapai bagian terdalam mata, yaitu retina, dan bisa menimbulkan efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Pada paparan sinar biru yang berlebih, risiko seseorang untuk terkena degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif.
Lebih lanjut, dalam panjang gelombang tertentu, sinar biru dihubungkan dengan age-related macular degeneration (AMD) atau degenerasi makula yang bisa berujung pada hilangnya kemampuan melihat.
Pada anak-anak di bawah sepuluh tahun, efek sinar layar HP akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi karena kondisi mata yang belum sepenuhnya sempurna. Lensa dan kornea mata anak masih sangat transparan dan rentan terekspos sinar, sehingga teralu banyak paparan sinar biru merupakan hal yang harus dihindari demi menjaga mata anak.
3. Menyebabkan Kelelahan pada Mata
Seiring dengan perkembangan jaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital, mulai dari layar komputer di tempat kerja, telepon genggam pribadi, hingga layar televisi.
Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eyestrain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang.
Baca Juga: 10 Aplikasi VPN Berbahaya di Android
Gejala dari digital eyestrain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung. Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.
Untuk itu pada perangkat smartphone sebaiknya Anda memanfaatkan mode malam hari yang tersedia atau Bluelight filter mode untuk mencegah kerusakan mata Anda.
Dan Ada baiknya jaga buah hati Anda dirumah dengan memberikan batasan waktu ketika menggunakan perangkat smartphone dan tablet. (HBS)