Telset.id, Jakarta – Rupanya Canon merasa pasar kamera digital kelas menengah hingga atas alias premium di Indonesia masih cukup prospektif. Pasalnya hingga kini kamera smartphone dianggap belum ada yang memiliki kualitas sebanding dengan kamera DSLR maupun kamera mirrorless full frame.
Canon Division Manager PT Datascrip Sintra Wong mengakui bahwa akhir-akhir ini smartphone premium juga memiliki kamera canggih dengan kualitas yang terus membaik.
Meski dinilai sudah cukup bisa mengakomodir keinginan pengguna memiliki kamera canggih, namun untuk urusan kualitas foto terbaik, hasil jepretan DSLR dinilai masih belum tergantikan.
Baca juga: Canon Ogah Kembangkan Kamera Entry Level, Kenapa?
“Memang smartphone bisa menggantikan sebagian dari pasar kamera. Tapi kalau berbicara kamera SLR atau kamera mirrorless sebenarnya masih jauh sekali,” ujar Sintra di Jakarta, baru-baru ini.
“Kalau kemampuan kamera yang ada di smartphone saat ini belum bisa lah untuk mengimbangi kualitas dari kamera-kamera SLR, mirrorless, apalagi yang full frame,” tambahnya.
Baca juga: Jago Potrait! Begini Hasil Kamera iPhone Xs
Dengan keunggulan kualitas hasil jepretan yang lebih mempuni, pasar DSLR dan mirrorless diklaim tak bakal terganggu oleh serbuan smartphone berkamera dengan teknologi ala DSLR.
Ini karena kedua perangkat tersebut memiliki pangsa pasar berbeda, khususnya dari segi harga yang pasti lebih mahal dibandingkan kamera DSLR.
Kendati begitu, Sintra mengakui perang teknologi kamera smartphone beberapa tahun belakangan ini membuat sebagian pasar kamera tergerus, terutama untuk kamera compact atau pocket.
Ini disebabkan oleh konsumen yang menjadi enggan membeli kamera untuk kebutuhan dokumentasi, karena mereka sudah difasilitasi kamera yang ada di smartphone.
Dia mencontohkan kalau dulu anak merayakan ulang tahun, maka orang tuanya membeli kamera, walaupun memiliki smartphone berkamera. Kondisi ini rupanya jauh berbeda dengan saat ini, karena kamera smartphone flagship bahkan sudah miliki teknologi ketajaman gambar hingga 20 megapiksel.
“Kalau sekarang, mereka merasa kualitas kamera smartphone itu sudah cukup bagus, mereka tidak lagi memilih kamera (compact),” imbuh dia.
Baca juga: Canon EOS R, Kamera Mirorrless Full Frame Setara DSLR Premium
Menurutnya pasar yang terganggu oleh kehadiran smartphone berteknologi kamera canggih adalah kamera kelas menengah ke bawah atau entry level dengan banderol di bawah Rp 1 jutaan.
Kondisi ini juga dinilai terkait dengan faktor kebiasaan masyarakat Indonesia yang lebih memilih kamera dari tipe yang harganya paling murah.
“Jadi kalau pasar kamera compact memang cukup besar pengaruhnya. Di Indonesia yang paling laku kamera yang paling murah, Jadi yang paling terpengaruh kamera saku,” tandasnya. [WS/HBS]