Telset.id – Apa yang terjadi ketika salah satu raksasa teknologi dunia memutuskan untuk mengubah segalanya? Bocoran terbaru tentang Huawei Mate 80 series mengindikasikan bahwa perusahaan asal Tiongkok ini sedang mempersiapkan kejutan besar yang bisa mengubah lanskap smartphone premium akhir tahun ini. Bayangkan sebuah perangkat yang tidak hanya lebih cepat, tetapi juga membawa filosofi desain yang sama sekali baru.
Digital Chat Station, tipster terpercaya yang track record-nya cukup solid, baru saja membagikan detail segar tentang seri Mate 80. Informasi ini datang tepat ketika tiga model Huawei Mate 80 muncul di platform sertifikasi 3C China, mengkonfirmasi beberapa spesifikasi kunci yang selama ini hanya menjadi rumor. Anda mungkin bertanya-tanya: seberapa signifikan perubahan yang akan dibawa seri ini?
Yang membuat gelombang kecemasan di kalangan kompetitor adalah pengungkapan bahwa Huawei memiliki tiga model baru dalam tahap pengujian dengan kode nama Voyager dan Sagittarius. Mate 80 versi standar, yang diidentifikasi sebagai VYG-AL00, telah muncul dalam database sertifikasi 3C dengan dukungan pengisian daya kabel 66W. Namun, yang lebih menarik adalah varian Pro-nya.

Model Mate 80 Pro dengan nomor model SGT-AL00 dan SGT-AL50 terlihat di sertifikasi 3C dengan charger 100W. Ini merupakan lompatan signifikan dari generasi sebelumnya dan menempatkan Huawei dalam persaingan ketat di segmen pengisian daya super cepat. Bagi Anda yang sering mobile, fitur ini jelas menjadi pertimbangan utama.
Revolusi Desain Kamera yang Menantang Konvensi
Mungkin aspek paling menarik dari bocoran ini adalah perubahan radikal dalam desain kamera. Menurut DCS, unit prototipe engineering seri Mate 80 hadir dengan housing kamera bundar di bagian tengah. Ini bukan sekadar modifikasi kecil, melainkan perubahan filosofi desain yang menyeluruh.
Mengiringi setup utama ini adalah flash gaya batang dengan dual color temperature yang ditempatkan di bagian kiri atas, dan sensor berbentuk batang simetris di kanan atas. Sebuah lensa multispektral dikabarkan terintegrasi di sepanjang sumbu pusat di bawah setup utama. Desain ini menandai penyimpangan yang nyata dari perangkat Mate sebelumnya yang cenderung konservatif dalam bahasa desain.
Perubahan ini tidak datang tiba-tiba. Huawei diketahui sedang mengembangkan sensor kamera mandiri untuk Mate 80 yang dirancang untuk bersaing dengan Sony dan Samsung. Langkah ini menunjukkan komitmen Huawei untuk tidak hanya mengandalkan komponen dari vendor lain, tetapi menciptakan solusi yang benar-benar orisinal.
Baca Juga:
Strategi Peluncuran dan Lini Produk yang Komprehensif
Dalam hal jadwal rilis, DCS menunjukkan bahwa peluncuran direncanakan sementara sekitar November, meskipun Huawei belum secara resmi mengonfirmasi tanggalnya. Waktu ini konsisten dengan siklus peluncuran tradisional Huawei untuk seri Mate, yang biasanya muncul di akhir tahun.
Laporan sebelumnya mengungkapkan bahwa jajaran ini akan terdiri dari empat model: Mate 80, Mate 80 Pro, Mate 80 Pro+, dan Mate 80 RS. Setiap varian ini kemungkinan akan menargetkan segmen pasar yang berbeda, dengan RS sebagai flagship absolut yang menawarkan material dan finishing premium.
Spesifikasi kamera diperkirakan akan bervariasi di seluruh model. Mate 80 diharapkan memiliki sensor utama 50 megapiksel berukuran 1/1,5 inci, sementara versi Pro beralih ke unit 50 megapiksel 1/1,3 inci. Baik Pro+ maupun RS kemungkinan akan mengadopsi sensor SmartSens 590 yang lebih besar dengan resolusi 50 megapiksel dan ukuran 1/1,3 inci.
Diversifikasi dalam spesifikasi kamera ini menunjukkan strategi Huawei yang matang dalam mengelola lini produk. Daripada hanya membuat varian dengan perbedaan minor, perusahaan tampaknya menawarkan pengalaman yang benar-benar berbeda di setiap tingkat harga.
Kekuatan Pemrosesan dan Masa Depan Seri Mate
Aspek lain yang patut diperhatikan adalah prosesor yang akan menggerakkan perangkat ini. Seluruh seri atau semua model kecuali versi standar kemungkinan akan dilengkapi dengan chipset Kirin 9030. Ini merupakan kelanjutan dari upaya Huawei dalam mengembangkan chipset Kirin yang lebih powerful untuk bersaing dengan Snapdragon dan Apple Silicon.
Pergeseran menuju chipset yang lebih kuat ini bukanlah hal baru dalam sejarah Huawei. Mate 20 yang diluncurkan Oktober 2018 lalu sudah ditenagai Kirin 980, menunjukkan konsistensi Huawei dalam pengembangan prosesor mandiri. Namun, konteksnya sekarang sangat berbeda dengan tantangan yang lebih kompleks.
Munculnya sertifikasi 3C untuk seri Mate 80 ini terjadi dalam landscape yang menarik, di mana Huawei juga baru saja meluncurkan Pura 80 Series secara global. Ini menunjukkan strategi multi-segmen yang agresif dari Huawei dalam merebut kembali posisinya di pasar smartphone global.
Pertanyaannya sekarang adalah: apakah perubahan desain yang radikal dan peningkatan spesifikasi ini akan diterima dengan baik oleh konsumen? Desain kamera bundar di tengah memang terlihat berani, namun sejarah membuktikan bahwa perubahan desain signifikan seringkali membutuhkan waktu untuk diterima pasar.
Yang jelas, dengan persiapan yang tampaknya matang ini, Huawei sedang mengirim pesan kuat kepada kompetitornya. Perusahaan ini tidak berniat mundur dari persaingan smartphone premium, malah bersiap untuk datang dengan persenjataan yang lebih lengkap. November nanti akan menjadi momen penentuan apakah strategi baru Huawei ini akan membuahkan hasil.