Ayaneo Pocket Play: Nostalgia Xperia Play dalam Smartphone Gaming Baru

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Dunia smartphone gaming tampaknya akan kedatangan pemain baru yang membawa angin segar—atau lebih tepatnya, angin nostalgia. Bayangkan sebuah ponsel yang bisa meluncurkan kontroler fisik lengkap dari tubuhnya, persis seperti legenda Sony Xperia Play yang pernah mengguncang pasar lebih dari satu dekade lalu. Itulah yang diusung Ayaneo, pembuat perangkat genggam ternama, dengan produk pertamanya di ranah ponsel: Ayaneo Pocket Play. Apakah ini sekadar penghormatan pada masa lalu, atau sebuah terobosan yang siap mengacak-acak pasar yang didominasi oleh smartphone gaming dengan harga mengejutkan seperti iQOO 15 dan deretan ROG Phone?

Setelah merilis video teaser misterius awal November lalu, Ayaneo akhirnya membuka tirai. Pocket Play bukan lagi sekadar rumor. Desainnya adalah pengakuan terbuka pada warisan Xperia Play, namun dengan sentuhan modern yang mungkin dibutuhkan gamer masa kini. Ponsel ini hadir dengan mekanisme geser yang mengubahnya dari smartphone yang terlihat “chunky” atau gemuk menjadi sebuah handheld gaming utuh. Bagi Anda yang pernah merasakan era keemasan PlayStation Portable dan mendambakan konsep itu dalam ponsel, momen ini mungkin terasa seperti deja vu yang menyenangkan.

Namun, Ayaneo tidak hanya menjiplak mentah-mentah. Di konfigurasi gaming, Pocket Play menawarkan setup kontroler fisik yang komprehensif: sebuah D-pad, tombol ABXY, dan empat tombol bahu (shoulder buttons). Inilah fondasi yang familiar. Kejutan utamanya terletak pada modernisasi yang dilakukan: dua touchpad yang terintegrasi. Fitur ini, menurut Ayaneo, juga akan hadir di perangkat flagship mereka berikutnya, Next II. Touchpad ini bukan hiasan; mereka bisa dipetakan sebagai joystick virtual atau input yang dapat disesuaikan, menawarkan fleksibilitas kontrol yang mungkin belum terpikirkan di era Xperia Play dulu. Sayangnya, seperti teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan, Ayaneo masih menutup rapat spesifikasi teknis Pocket Play. Yang bisa kita amati dari gambar yang beredar adalah keberadaan slot yang mengisyaratkan opsi penyimpanan yang dapat diperluas—sebuah fitur yang semakin langka dan selalu disambut baik.

Berdiri di Arena yang Sudah Ramai

Langkah Ayaneo memasuki dunia smartphone adalah sebuah gebrahan yang berani, meski dengan fokus yang sangat spesifik: gaming mobile. Mereka tidak sekadar membuat ponsel biasa. Pocket Play adalah pernyataan bahwa perangkat ini lahir untuk dimainkan. Namun, jalan menuju takhta tidak akan mudah. Arena yang akan dimasukinya sudah dipadati oleh gladiator tangguh. Di satu sisi, ada spesialis seperti Redmagic 10 Pro atau seri Asus ROG Phone yang telah mapan dengan ekosistem dan fitur cooling system canggih, bahkan hingga menggunakan inovasi pendingin mirip AC. Di sisi lain, raksasa seperti iPhone dan Samsung Galaxy terus menyempurnakan chipset mereka sehingga mampu menjalankan game mobile paling demanding sekalipun. Pocket Play harus membuktikan bahwa kontroler fisik sliding-nya bukan sekadar gimmick, melainkan nilai tambah yang revolusioner.

Pertanyaannya, seberapa besar pasar yang mendambakan bentuk faktor seperti ini? Konsep Xperia Play dulu memang kultis, tetapi tidak sukses secara massal. Namun, konteksnya kini berbeda. Pasar game mobile dan cloud gaming telah meledak. Layanan seperti Xbox Cloud Gaming atau GeForce Now bisa sangat diuntungkan dengan kontroler fisik yang selalu siap sedia, tanpa perlu membawa peripheral tambahan. Pocket Play bisa menjadi jembatan sempurna antara kenyamanan ponsel dan presisi kontrol handheld.

Strategi peluncuran Ayaneo juga menarik untuk diamati. Mereka memilih platform Kickstarter untuk memperkenalkan Pocket Play. Ini adalah pola yang umum bagi pemain baru atau produk niche untuk memvalidasi minat pasar dan mengamankan pendanaan awal sebelum produksi massal. Keputusan ini mengisyaratkan dua hal: pertama, Ayaneo mungkin ingin menguji air langsung ke komunitas early adopter dan gamer loyal mereka. Kedua, ini bisa menjadi strategi untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif di fase awal. Soal harga, Ayaneo masih bermain misteri. Harganya akan menjadi penentu utama. Jika terlalu tinggi, ia akan bersaing ketat dengan smartphone gaming dengan baterai raksasa 7.500mAh seperti iQOO Neo 11 yang menawarkan daya tahan ekstrem. Jika terlalu murah, kekhawatiran akan kualitas build dan performa mungkin muncul.

Antara Nostalgia dan Inovasi Nyata

Pada akhirnya, Ayaneo Pocket Play lebih dari sekadar produk; ia adalah sebuah eksperimen. Eksperimen untuk melihat apakah sentimen nostalgia digabung dengan fungsi modern dapat menciptakan ceruk pasar yang viable. Keberhasilannya tidak hanya bergantung pada desain yang keren, tetapi pada eksekusi yang sempurna: performa chipset yang mumpuni, kualitas layar yang responsif, sistem pendingin yang efektif, dan yang terpenting, pengalaman gaming yang benar-benar seamless saat beralih antara mode ponsel dan mode handheld.

Dengan belum dibukanya kartu spesifikasi, kita hanya bisa berspekulasi. Akankah Ayaneo membekalinya dengan chipset kelas flagship? Bagaimana dengan kapasitas baterai untuk mendukung sesi gaming panjang dengan kontroler fisik yang aktif? Dan yang tak kalah penting, bagaimana ketahanan mekanisme geser yang menjadi jantung dari produk ini? Jika semua pertanyaan ini terjawab dengan positif, Pocket Play bukan hanya callback untuk Xperia Play, melainkan sebuah evolusi yang ditunggu-tunggu. Ia berpotensi menjadi senjata rahasia bagi gamer mobile yang lelah dengan kontrol layar sentuh atau repot menghubungkan controller Bluetooth. Kita tunggu saja detil lebih lanjut saat kampanye Kickstarter-nya resmi dimulai. Satu hal yang pasti: peta persaingan smartphone gaming semakin menarik untuk ditonton.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI