ASUS Perkuat Dominasi AI di COMPUTEX 2025 dengan Laptop Revolusioner

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira laptop AI masih sekadar gimmick, ASUS di COMPUTEX 2025 membuktikan sebaliknya. Dengan visi “Ubiquitous AI. Incredible Possibilities”, raksasa teknologi asal Taiwan ini memamerkan ekosistem lengkap yang mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam setiap aspek komputasi—dari produktivitas harian hingga kreasi konten profesional.

Dalam gelaran teknologi terbesar Asia itu, ASUS tak hanya mengandalkan jargon-jargon futuristik. Mereka menghadirkan solusi konkret melalui tiga pilar utama: Copilot+ PC generasi terbaru, laptop khusus kreator berbasis AI, dan aplikasi kreatif dengan kemampuan machine learning. Sebuah langkah strategis yang menegaskan posisi ASUS sebagai pelopor AI-powered computing.

Copilot+ PC: Ketika AI Menjadi Asisten Pribadi Anda

Jajaran Zenbook dan Vivobook terbaru menjadi bintang utama dengan dukungan tiga platform prosesor berbeda: AMD Ryzen™ AI, Intel® Core™ Ultra, dan Qualcomm® Snapdragon® X. Kombinasi unik ini memungkinkan fitur-fitur seperti Recall (pencarian aktivitas digital retroaktif), Click to Do (otomatisasi tugas), serta Generative Fill & Erase di Paint bekerja secara optimal.

Yang menarik, ASUS memperkenalkan OMNI—asisten virtual eksklusif yang beroperasi secara lokal. “Dia bisa meringkas dokumen PDF 100 halaman dalam hitungan detik, bahkan saat offline,” jelas juru bicara ASUS kepada Telset.id. Sebuah terobosan yang menjawab kekhawatiran privasi data di era AI.

Kolaborasi dengan Intel juga menghasilkan demonstrasi menarik melalui Intel® AI Playground. Aplikasi seperti Skylum Luminar Neo menunjukkan bagaimana AI bisa mempercepat proses editing foto hingga 3x lipat pada perangkat dengan Intel® Core™ Ultra. Bagi yang penasaran dengan performa nyata laptop AI, ASUS Vivobook S14 (S3407QA) sudah bisa dijadikan referensi.

ProArt P16: Senjata Baru Kreator Digital

Untuk kalangan profesional, ASUS menghadirkan ProArt P16 (H7606)—laptop pertama dengan GPU GeForce RTX™ 50 Series dan prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370 (50 TOPS NPU). Kombinasi ini khusus dirancang untuk akselerasi AI dalam aplikasi seperti DaVinci Resolve dan Adobe Premiere Pro.

“Render video 8K yang biasanya memakan waktu 30 menit, kini bisa selesai dalam 7 menit,” ungkap tim ASUS. Performa ini didukung layar OLED 16-inch dengan akurasi warna Delta E <1 dan memori LPDDR5X hingga 64GB—spesifikasi yang membuat ASUS ROG Lab pun harus angkat topi.

Aplikasi Kreatif dengan DNA AI

ASUS melengkapi ekosistemnya dengan tiga aplikasi andalan: MuseTree (generasi gambar AI), StoryCube (manajemen aset digital), dan GlideX (berbagi layar cerdas). Yang membuatnya berbeda? Integrasi Windows Copilot Runtime API yang memungkinkan fitur seperti Image Super Resolution bekerja langsung di perangkat.

Di balik kemewahan fitur-fitur ini, ASUS rupanya menyimpan strategi besar. Dengan menguasai seluruh rantai nilai—dari hardware, software, hingga layanan AI—mereka berpotensi menciptakan ekosistem tertutup ala Apple. Sebuah langkah berani di era dimana AMD dan Nvidia masih bertarung di level komponen.

COMPUTEX 2025 mungkin baru awal. Tapi satu hal pasti: revolusi AI personal computing telah dimulai, dan ASUS berada di garda terdepan. Pertanyaannya sekarang: siapkah industri—dan konsumen—menyambut era baru dimana laptop bukan lagi sekadar mesin hitung, melainkan mitra kreatif yang cerdas?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI