ARM Siap Hadirkan Chip Sendiri, Bersaing dengan Intel dan NVIDIA

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira ARM hanya akan bertahan sebagai pemasok desain chip untuk perusahaan lain, pikirkan lagi. Bocoran terbaru mengindikasikan bahwa raksasa teknologi asal Inggris ini sedang mempersiapkan lompatan besar: mengembangkan chip sendiri untuk bersaing langsung dengan Intel, AMD, dan NVIDIA.

Perubahan strategi ini bukan sekadar wacana. Dalam wawancara eksklusif dengan Reuters, CEO ARM Rene Haas mengungkapkan, “Kami secara sadar memutuskan untuk berinvestasi lebih besar – dalam kemungkinan melampaui desain dan membangun sesuatu, membangun chiplets atau bahkan solusi lengkap.” Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa ARM tidak ingin hanya menjadi pemasok Intellectual Property (IP) semata.

Arm IPO

Mengapa ARM Berani Ambil Risiko Besar Ini?

Selama puluhan tahun, model bisnis ARM bertumpu pada lisensi desain prosesor ke perusahaan seperti Qualcomm, Apple, dan NVIDIA. Namun, pasar komputasi yang terus berkembang, terutama di segmen AI dan data center, mendorong ARM untuk mengambil langkah radikal ini.

Menurut analisis pasar, lebih dari 50% CPU data center diperkirakan akan menggunakan arsitektur ARM dalam beberapa tahun mendatang. Dominasi ini didorong oleh adopsi besar-besaran oleh raksasa teknologi seperti Amazon, Microsoft, dan Google. ARM jelas memiliki keahlian dan pengalaman pasar yang mumpuni untuk terjun ke bisnis chip secara langsung.

High-performance Nvidia GPU chip, detailed and dual-core design, for advanced computing tasks.

Tetapi tantangannya tidak kecil. ARM harus membangun dari nol kapabilitas produksi chip, termasuk penelitian dan pengembangan intensif, pemilihan fabrikator yang tepat, hingga produksi massal. Biaya yang harus dikeluarkan tidak main-main, terutama mengingat kinerja kuartalan ARM yang sedang lesu.

Dilema Bisnis: Bersaing dengan Pelanggan Sendiri

Langkah ARM ini ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, mereka bisa mendapatkan porsi pasar yang lebih besar. Di sisi lain, mereka harus bersaing dengan pelanggan setia seperti NVIDIA yang selama ini menggunakan desain ARM untuk produk mereka.

“Ini akan menjadi permainan yang sangat berbeda bagi ARM,” kata seorang analis industri yang enggan disebutkan namanya. “Mereka harus berhati-hati agar tidak kehilangan pelanggan utama sekaligus membuktikan bahwa chip mereka lebih unggul dari produk berbasis desain mereka sendiri.”

Namun, ARM memiliki keunggulan dibanding pendatang baru di industri chip. Pengalaman puluhan tahun dalam desain prosesor dan dukungan finansial dari SoftBank Group – yang dikenal tidak segan menggelontorkan miliaran dolar untuk proyek ambisius – menjadi modal berharga.

Pertanyaan besarnya: Apakah konsumen dan perusahaan siap menerima chip buatan ARM sebagai alternatif serius dari Intel dan AMD? Jawabannya mungkin terletak pada seberapa baik ARM bisa mengeksekusi strategi barunya ini.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI