Telset.id, Jakarta – Batasan aturan ekspor yang diterapkan Amerika Serikat, berimbas pada penjualan kartu grafis Nvidia di China. Kini, perusahaan menjual kartu grafis GeForce RTX 4090 dengan performa yang lebih lambat di negara tersebut, dibandingkan versi negara lainnya.
Saat ini, Nvidia GeForce RTX 4090D sudah memiliki halaman produknya sendiri di situs web perusahaan versi Tiongkok, dan diinformasikan bahwa GPU ini memiliki CUDA cores lebih sedikit dibandingkan versi yang sama.
Tidak hanya memiliki CUDA cores lebih sedikit, GPU ini juga memiliki performa yang lebih lambat dibandingkan versi lainnya. Pun demikian konsumsi daya yang lebih rendah, yakni di 425W, sementara versi lainnya memiliki konsumsi daya 450W.
BACA JUGA:
- Tanggal Rilis Seri RTX 40 Super Bocor, Ini Detailnya!
- Waduh, GPU RTX 4090 Tiba-tiba Dihapus di Situs Web Nvidia China
Menurut laporan dari Reuters, sebagian besar spesifikasi lain dari GPU ini masih tetap sama antara kedua versi, namun perbedaannya terletak pada CUDA cores yang lebih sedikit dan konsumsi daya yang berkurang, yang akan berdampak pada pengurangan performa sebesar 5% saat bermain game dan menggunakan aplikasi berat.
Walau memiliki performa yang lebih pelan, Nvidia tetap mengklaim bahwa GeForce RTX 4090D adalah lompatan kuantum dalam performa, efisiensi, dan grafis berbasis kecerdasan buatan.
Hal ini disebabkan oleh pembatasan ekspor AS terhadap chip komputer kelas atas yang dikirim ke Tiongkok dan Rusia, sebagai upaya untuk mengekang kedua negara tersebut dalam mengembangkan teknologi yang dapat digunakan dalam aplikasi seperti pembuatan senjata dan pengawasan.
Aturan-aturan ini telah diumumkan kembali oleh Amerika pada tahun 2022 lalu, namun secara resmi diberlakukan lagi pada tahun ini, dan ini membuat produsen seperti NVIDIA kesulitan menemukan solusi yang memenuhi kebutuhan para konsumen Tiongkok dan juga regulator AS.
Selain RTX 4090 versi asli yang tidak bisa dijual di China, beberapa GPU lainnya milik Nvidia yang memiliki kemampuan AI juga telah mengalami pembatasan penjualan di negara tersebut.
Nvidia mengatakan bahwa GPU yang diperbarui ini telah dirancang untuk mematuhi peraturan pemerintah AS secara menyeluruh dan perusahaan juga terlibat secara langsung dengan pemerintah selama pengembangan chip ini.
BACA JUGA:
- Meski Ada Embargo, Nvidia akan Umumkan Chip AI untuk China
- AMD dan Nvidia Garap Prosesor Windows Berbasis Arsitektur Arm
Nvidia RTX GeForce RTX 4090D akan tersedia di seluruh China pada bulan Januari 2024 dengan harga sekitar $1,836 atau Rp 28 jutaan. Selain itu, hal ini juga akan berdampak pada pengurangan permintaan akan kartu grafis ini di China, karena pembatasan juga menyebabkan pabrik berfokus pada akselerator AI dibanding RTX 4090. [FY/IF]