Telset.id, Jakarta – Sony telah “menyuntik mati” alias menutup PlayStation Store di China, dengan alasan untuk meningkatkan keamanan. Sony berani ambil konsekuensi dengan menghilangkan pendapatan dari pasar video game terbesar di dunia.
PlayStation China mengumumkan penangguhan toko di akun Weibo pada Minggu (10/5/2020) lalu. Seperti dilansir New York Post, perusahaan mengatakan bahwa kebijakan tersebut untuk peningkatan keamanan.
{Baca juga: Ada Game Batman: Arkham Knight di PlayStation Store}
Namun demikian, dikutip Telset.id, Selasa (12/5/2020), perusahaan teknologi asal Jepang itu tidak mengungkapkan kapan PlayStation Store di China akan dibuka kembali. Penutupan sampai batas waktu tidak ditentukan.
Penutupan ini menyusul laporan media sosial bahwa pengguna di China dapat beralih ke layanan di luar negeri melalui “pintu belakang” (backdoor) untuk menghindari pembatasan mengunduh permainan tak berlisensi.
Awal bulan ini, seorang pengguna Weibo bernama “senliyingsi” mengaku telah melaporkan backdoor ke pihak berwenang dalam sebuah postingan yang kemudian dikritik dan dibagikan oleh ribuan penggemar game.
China mengharuskan perusahaan untuk mendapatkan lisensi dari regulator konten sebelum meluncurkan game apa pun. China khawatir game kekerasan memiliki efek yang merugikan bagi kesehatan mental kaum muda.
{Baca juga: PlayStation Generasi Berikutnya Lebih Irit Daya}
Tahun lalu, hanya 13 game baru yang ditambahkan ke PlayStation Store di China. Nintendo Switch hanya diizinkan untuk menawarkan tiga game di toko China dalam kemitraan dengan Tencent sejak menjual konsol pada Desember.
Sony sendiri saat ini sedang disibukkan dengan rencana peluncuran PlayStation generasi berikutnya. Konsol PlayStation generasi berikutnya disebut-sebut bakal bisa mengkonsumsi daya yang jauh lebih sedikit dalam mode siaga dibandingkan seri konsol sebelumnya PlayStation (PS4).
Namun, fitur hemat daya itu tampaknya merupakan pengaturan opsional, bukan default. Menurut The Verge, kabar tersebut datang melalui posting blog. [SN/HBS]
