Telset.id, Jakarta – Ready at Dawn Studios, studio pengembang game di balik seri VR Echo untuk Meta Quest, kini telah ditutup oleh induk perusahaannya, Meta. Keputusan ini diambil hampir satu setengah tahun setelah Meta mengakuisisi studio game tersebut.
Menurut laporan dari Android Central, penutupan ini terjadi setelah Meta mengumumkan rencananya untuk memangkas anggaran divisi Reality Labs sebesar 20 persen pada tahun 2026. Langkah ini dilakukan menjelang peluncuran Meta Quest 4 dan Quest 4s, headset VR generasi berikutnya.
Ready at Dawn sendiri telah lama berkecimpung dalam industri game, dimulai dari era PlayStation Portable (PSP) milik Sony. Studio ini merilis game pertamanya pada tahun 2006 dengan Daxter, sebuah spinoff PSP dari seri Jak and Daxter yang populer.
BACA JUGA:
- Meta Berupaya Beli Suara Artis Hollywood untuk Proyek AI
- Meta Luncurkan AI Studio untuk Kreator Instagram
Selain itu, mereka juga merilis tiga judul dalam seri God of War untuk PSP, termasuk Chains of Olympus, Ghost of Sparta, dan Olympus Collection yang menggabungkan dua judul sebelumnya.
Pada tahun 2015, Ready at Dawn membuat lompatan ke konsol dengan merilis The Order: 1886 untuk PlayStation 4, sebuah petualangan aksi orang ketiga yang berlatar era Victoria. Meskipun grafisnya memukau, game ini mendapat ulasan yang beragam.
Lalu, pada tahun 2017, studio mencoba peruntungan dengan menggarap game multiplayer yang lebih ceria berjudul De-Formers, ini tersedia di konsol seperti PS4, Xbox One, dan PC.
Setelah itu, pada tahun 2018, Ready at Dawn beralih ke media permainan imersif dengan merilis dua judul VR dalam seri Echo, yaitu Echo Arena dan Lone Echo. Kedua game ini berhasil menemukan basis penggemar pada headset VR Oculus Rift dan Quest.
Echo Arena adalah permainan gratis yang menawarkan pengalaman arena tanpa gravitasi, sementara Lone Echo adalah petualangan fiksi ilmiah interaktif. Kesuksesan ini diikuti dengan rilis Echo Combat pada tahun 2018 dan Lone Echo II pada tahun 2021.
Oculus mengakuisisi Ready at Dawn pada tahun 2023, membiarkan studio tetap beroperasi di kantor-kantornya di California dan Oregon. Namun, pada tahun yang sama, Meta menutup game gratis Echo VR karena penurunan jumlah pemain.
Bagi yang belum tahu, Meta telah memangkas lebih dari 20.000 pekerjaan sejak tahun 2023, suatu periode yang oleh CEO Mark Zuckerberg disebut sebagai tahun efisiensi.
BACA JUGA:
- Mark Zuckerberg: Persetan dengan Platform yang Tertutup
- Gegara Pelanggaran Data, Meta Didenda Pemerintah Nigeria Rp33 Miliar
Keputusan ditutup studio game VR Ready at Dawn oleh perusahaan ini merupakan bagian dari strategi Meta untuk fokus pada efisiensi dan pengoptimalan operasional di tengah persaingan yang semakin ketat di industri teknologi. [FY/IF]