Ingatkah Anda sensasi menonton presentasi live Nintendo Switch di tahun 2017? Layar penuh drama, eksekutif yang berbicara penuh semangat, dan detil kecil yang diumbar perlahan—seperti harga $300 atau tanggal rilis Maret—menjadi momen tak terlupakan. Kini, tujuh tahun kemudian, Nintendo Switch 2 siap mengulang sejarah dengan presentasi langsung pada 2 April mendatang. Bedanya, kali ini Nintendo tak lagi jadi “underdog”, melainkan raja konsol hybrid yang tak terbantahkan.
Belajar dari Peluncuran Switch Pertama
Presentasi Switch 2017 adalah masterclass dalam branding—meski tak selalu sempurna. Siapa yang menyangka game seperti 1-2-Switch (simulasi mengocok es dalam gelas!) dan ARMS (tarung tinju motion-control) justru jadi pembuka panggung? Dua game ini dirancang sebagai demo teknis Joy-Con, tapi kini lebih dikenal sebagai “contoh salah strategi”. Namun, Nintendo berhasil menebusnya dengan Splatoon 2, Super Mario Odyssey, dan kejutan terbesar: Xenoblade Chronicles 2—franchise yang awalnya niche, tapi kini jadi salah satu pilar Switch.
Yang menarik, Nintendo saat itu juga gencar memamerkan dukungan pihak ketiga—langkah krusial pasca kegagalan Wii U. Dari Skyrim hingga FIFA, pesannya jelas: Switch bukan sekadar konsol untuk game Nintendo. Kini, di era Switch 2, pertanyaannya berubah: Akankah Nintendo masih perlu “membujuk” developer lain? Mengingat kesuksesan Switch, kemungkinan besar mereka sudah punya antrian panjang game pihak ketiga sejak hari pertama.
Prediksi untuk Switch 2: Lebih Matang, Lebih Berani
Berbeda dengan pendahulunya, Switch 2 tak perlu membuktikan diri. Konsol ini akan fokus pada:
- Game pembuka yang lebih kuat: Metroid Prime 4: Beyond bisa jadi kandidat utama, dengan fitur “mouse-con” yang mungkin dipakai untuk mengontrol Morph Ball Samus.
- Spesifikasi yang lebih transparan: Nintendo mungkin akan lebih terbuka soal performa, mengingat persaingan dengan Steam Deck dan konsol portabel lain.
- Kompatibilitas dengan game Switch lama: Kemungkinan besar Nintendo akan menawarkan peningkatan grafis atau fitur tambahan untuk library existing.
Satu hal yang pasti: presentasi 2 April nanti takkan sekadar tentang hardware. Ini adalah panggung bagi Nintendo untuk menegaskan—setelah sukses besar, mereka siap melompat lebih tinggi. Dan kita semua tak sabar menontonnya.
