Telset.id, Jakarta – Pada 2019, Microsoft meluncurkan game Minecraft Earth, versi augmented reality (AR) dari Minecraft. Pengguna dapat membuat dunia Minecraft di halaman belakang pakai teknologi AR.
Diperkenalkan pertama kali pada Oktober 2019, Microsoft telah memutuskan untuk menutup game AR Minecraft Earth tidak akan eksis. Microsoft mengumumkan bahwa game AR tersebut bakal disuntik mati pada pada 30 Juni 2021 mendatang.
Dikutip Telset dari Ubergizmo, Kamis (7/1/2021), Microsoft mengatakan bahwa Minecraft Earth hadir agar para gamer dapat memainkan Minecraft di dunia nyata. Nyatanya, pandemi Covid-19 menjadi kendala utama.
“Minecraft Earth dirancang dengan gerakan bebas dan permainan kolaboratif. Dua hal itu hampir mustahil dilakukan dalam situasi global saat ini. Kami akhirnya membuat keputusan sulit,” terang Microsoft.
{Baca juga: 7 Game ‘Mirip’ Minecraft yang Layak Dicoba}
Perusahaan akan mengalokasikan kembali sumber daya di Minecraft Earth ke area lain yang memberikan nilai bagi komunitas Minecraft. Sebelum game resmi mati, Microsoft akan merilis update terakhir.
Pembaruan tersebut telah dirancang untuk membuat game menjadi “semenarik mungkin”, yang mencakup penghapusan transaksi mikro, mengurangi biaya ruby, mengurangi persyaratan waktu, dan banyak lagi.
Microsoft ingin para gamer menjadi “liar” dan menikmati game AR secara maksimal sebelum ditutup total. “Kami sangat berterima kasih atas bakat luar biasa dalam komunitas Minecraft. Ini bukan keputusan mudah,” kata Microsoft.
{Baca juga: Social Distancing Paksa Siswa di Jepang Rayakan Kelulusan di Minecraft}
Sekadar informasi, Minecraft Earth adalah game AR atau augmented reality buatan Microsoft dan merupakan perpanjangan dari game Minecraft. Seperti Pokemon Go, Pemain harus menggunakan fitur AR di ponsel mereka untuk berburu monster.
Di game ini, pemain bisa pula melewati tantangan lain. Microsoft mengklaim bahwa game tersebut memiliki gameplay lebih variatif dan menghadirkan kualitas grafis lebih baik. (SN/MF)
