Bayangkan berada di ruang rahasia yang hanya bisa dimasuki dengan kartu akses khusus, dikelilingi oleh deretan mesin pinball berkilauan. Di sinilah Zach Sharpe, direktur pemasaran Stern Pinball, dengan lihai memainkan King Kong: Myth of Terror Island—rilis terbaru perusahaan yang sudah dinanti-nanti penggemar. Dengan harga mulai dari $6.999, mesin ini menawarkan pengalaman bermain yang tak terlupakan, lengkap dengan animatronik Kong yang memukau dan fitur-fitur canggih.
Pinball bukan sekadar permainan nostalgia. Di tangan Stern Pinball, ia berevolusi menjadi hiburan modern yang memadukan seni, teknologi, dan tantangan strategis. King Kong: Myth of Terror Island adalah buktinya. Mesin ini tersedia dalam tiga varian: Pro, Premium, dan Limited Edition (LE), masing-masing dengan keunikan desain dan mekanisme bermain. Varian Premium, misalnya, dilengkapi Kong animatronik yang bisa mengayunkan lengan dan menumbangkan kereta untuk memicu multiball—sebuah fitur yang membuat jantung berdebar kencang.
Bagi yang belum familiar, Stern Pinball adalah salah satu produsen pinball tertua dan paling dihormati di dunia. Berkantor pusat di Elk Grove Village, Illinois—sekitar 20 mil dari Chicago yang dijuluki “ibu kota pinball dunia”—perusahaan ini terus menghadirkan inovasi. King Kong menjadi favorit banyak orang, termasuk tim desainer di baliknya, seperti Keith Elwin dan Jeremy Packer, yang juga menggemari mesin Godzilla.
Desain yang Memukau dan Gameplay yang Menantang
King Kong: Myth of Terror Island bukan sekadar mesin pinball biasa. Playfield-nya dipenuhi warna-warna cerah, empat flipper, jalur rahasia, dan magnet laba-laba yang dijuluki “Jeff” oleh para penguji. Ada juga target gong di tengah yang memicu adrenalin, meski Keith Elwin dengan bijak menyarankan, “Anda bisa menghindarinya jika tidak ingin kehilangan bola.” Tapi, siapa yang bisa menahan godaan?
Fitur unggulan lainnya adalah Co-Op Mode yang sudah terintegrasi dengan Stern Insider Connected—sistem konektivitas yang memungkinkan pemain melacak progres dan pencapaian. Mode ini memungkinkan Anda bermain bersama teman dan menggabungkan skor, menambah dimensi sosial dalam pengalaman bermain.
Proses Pembuatan yang Detail
Di balik keseruan King Kong, ada proses produksi yang rumit. Setiap mesin membutuhkan 30 jam perakitan, 3.500 komponen, dan seperempat mil kabel. Stern juga menggunakan mesin press tua peninggalan Gottlieb untuk membuat lubang pilot di playfield. Setiap tahap diperiksa ketat, mulai dari perakitan harness kabel hingga pemasangan stiker.
Karyawan Stern bahkan diwajibkan bermain pinball 15 menit setiap hari—tugas yang mungkin terdengar menyenangkan, tapi sebenarnya krusial untuk pengujian kualitas. Hasilnya? Mesin pinball yang dikirim ke seluruh dunia (kecuali Antartika) dengan standar tertinggi.
Licensing vs. Gameplay: Mana yang Lebih Penting?
Ketika ditanya apakah lisensi atau gameplay yang lebih menarik pemain, tim Stern sepakat bahwa keduanya penting. Lisensi seperti Marvel atau Metallica bisa menarik pemain baru, tapi gameplay yang solidlah yang membuat mereka tetap bermain. Kabar baiknya, King Kong—yang termasuk public domain—memungkinkan Stern berkreasi tanpa batasan lisensi. Hasilnya adalah cerita orisinal yang terinspirasi dari film 1932, dengan narasi segar dan pengisi suara berkualitas, termasuk Brian “Q” Quinn sebagai narator.
Dengan harga $7.000, King Kong memang bukan mainan murah. Tapi seperti kata Sharpe, Anda tidak perlu membelinya untuk menikmati permainan. Cukup kunjungi arcade terdekat, dan mesin Stern pasti ada di sana. Apalagi, Stern Army—komunitas penggemar pinball—memiliki lebih dari 1.000 lokasi di seluruh dunia.
Pinball mungkin pernah dianggap sebagai hiburan usang, tapi dengan rilis seperti King Kong: Myth of Terror Island, ia membuktikan bahwa dirinya lebih hidup dari sebelumnya. Siap untuk mencoba menjadi “pinball wizard” berikutnya?
