Mazda EZ-60: Crossover Listrik Terbaru yang Siap Guncang Pasar

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Pernahkah Anda membayangkan sebuah crossover listrik yang menggabungkan desain futuristik dengan teknologi mutakhir? Jawabannya mungkin ada pada Mazda EZ-60, model terbaru yang baru saja diungkap melalui gambar dan video resmi. Sebagai bagian dari strategi ekspansi Mazda di pasar kendaraan baru berenergi (NEV), EZ-60 bukan sekadar mobil listrik biasa—ia adalah simbol kolaborasi antara Mazda dan Changan, serta ujian nyata bagi brand asal Jepang di pasar otomotif terbesar dunia.

Mazda dan Changan memang bukan nama asing dalam kolaborasi otomotif. Sejak mendirikan usaha patungan pada 2012, kedua raksasa ini telah memproduksi beberapa model sukses di pabrik Nanjing, seperti CX-30, CX-5, hingga Mazda 3. Namun, EZ-6—sedan listrik pertama hasil kolaborasi mereka—ternyata kurang sukses di pasaran. Dengan hanya terjual 4.329 unit dalam empat bulan, Mazda kini berharap EZ-60 bisa menjadi game changer.

Lantas, apa yang membuat Mazda EZ-60 layak ditunggu? Dari desain yang memukau hingga platform canggih, crossover ini siap menantang kompetitor seperti Tesla Model Y dan BYD Atto 3 di pasar yang semakin padat.

Desain Futuristik dengan Sentuhan Khas Mazda

Mazda EZ-60 mengusung bahasa desain Kodo yang telah dimodernisasi. Garis bodi yang ramping, logo Mazda bercahaya, serta lampu depan split-headlight menjadi ciri khasnya. Beberapa elemen desain yang mencolok termasuk:

  • Handle pintu tersembunyi untuk aerodinamika maksimal
  • Kamera pengganti kaca spion konvensional
  • Roofline yang melancip untuk efisiensi energi
  • Elemen aerodinamis fungsional di seluruh bodi

Sayangnya, desain minimalis di bagian belakang sedikit terganggu oleh keberadaan wiper yang terlihat jelas—sebuah pilihan desain yang mungkin jadi bahan perdebatan.

Dibangun di Atas Platform EPA1 Changan

Mazda EZ-60 menggunakan platform modular EPA1 yang dikembangkan Changan selama lima tahun. Platform fleksibel ini mendukung berbagai jenis powertrain:

  • BEV (Battery Electric Vehicle)
  • EREV (Extended Range Electric Vehicle)
  • FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle)

Dengan dimensi yang mirip Deepal S07 (4.750/1.930/1.625 mm, wheelbase 2.900 mm), EZ-60 kemungkinan akan menawarkan ruang kabin yang luas. Platform yang sama juga digunakan oleh Mazda EZ-6 dan beberapa model Deepal lainnya.

Spesifikasi Performa yang Menjanjikan

Meski Mazda belum merilis detail resmi, EZ-60 diperkirakan akan berbagi powertrain dengan Deepal S07. Berikut opsi yang mungkin tersedia:

  • Versi Listrik Murni: Motor listrik tunggal di as belakang dengan dua output daya (160 kW/215 hp atau 190 kW/255 hp). Pilihan baterai LFP 68,8 kWh (jarak 520 km) atau NMC 80 kWh (jarak 628 km).
  • Versi Range Extender: Motor listrik 175-190 kW didukung mesin 1.5L (72 kW) sebagai generator. Baterai LFP 31,7-39 kWh memberikan jarak listrik 215-285 km, dengan total jarak campuran hingga 1.280 km.

Tantangan di Pasar yang Kompetitif

Dengan harga Deepal S07 berkisar 149.900-197.900 yuan (sekitar Rp334-442 juta), EZ-60 kemungkinan akan lebih mahal. Tantangan utamanya termasuk:

  • Persaingan ketat dengan merek China seperti BYD dan NIO
  • Reputasi Mazda yang masih baru di segmen NEV
  • Kinerja penjualan EZ-6 yang kurang menggembirakan

Mazda EZ-60 akan debut di Shanghai Auto Show 23 April, sebelum akhirnya dipasarkan global sebagai CX-6e. Apakah crossover ini akan menjadi titik balik bagi Mazda di era elektrifikasi? Jawabannya akan segera terungkap.

Dengan desain yang memikat dan teknologi mutakhir, Mazda EZ-60 memang layak ditunggu. Namun di pasar sekompetitif China, kehadirannya bakal diuji bukan hanya oleh spesifikasi, tapi juga oleh kemampuan Mazda membangun kepercayaan konsumen terhadap produk elektrifikasinya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI