JAECOO Jadi Mitra Utama AIGIS 2025, Dorong Industri Hijau Indonesia

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Jika Anda mengira transformasi industri hijau di Indonesia masih sekadar wacana, siap-siap terkejut. JAECOO, merek SUV premium asal China, baru saja ditunjuk sebagai mitra utama dalam Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025. Langkah strategis ini menandai babak baru kolaborasi antara sektor otomotif dan agenda keberlanjutan nasional.

Forum Industri Hijau Nasional (FIH) 2025 yang digelar di Bandung awal Mei ini menjadi panggung pertama JAECOO menunjukkan komitmennya. Dengan menghadirkan teknologi Super Hybrid System (SHS) melalui model JAECOO J7, merek ini membuktikan bahwa mobilitas ramah lingkungan tak harus mengorbankan performa atau gaya. Lantas, bagaimana peran konkret JAECOO dalam peta industri hijau Indonesia?

Teknologi SHS: Jembatan Menuju Net-Zero Emission

Di hadapan 300 pemangku kepentingan dari pemerintah, industri, hingga lembaga riset, JAECOO memamerkan tiga keunggulan JAECOO J7 SHS:

  • Mesin Hybrid Generasi ke-5: Efisiensi termal 44,5% (hampir dua kali lipat mesin konvensional)
  • Transmisi Hybrid: Efisiensi mode EV mencapai 98,5% dengan minimalisasi kehilangan energi
  • Baterai 18,3 kWh: Jangkauan 100 km full-electric (standar NEDC) untuk mobilitas harian tanpa emisi

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza yang sempat mencoba langsung J7 SHS mengaku terkesan: “Harga pre-booking-nya sangat kompetitif untuk kendaraan dengan kemampuan seperti ini. Jangkauan 1.300 km lebih dan desainnya mengingatkan pada SUV premium seperti Range Rover.”

Strategi JAECOO: Dari Pasar Global ke Panggung Hijau Indonesia

Kedatangan JAECOO ke Indonesia awal 2025 bukan tanpa alasan. Sebagai bagian dari Chery Group—yang baru saja masuk Fortune Global 500—mereka membawa reputasi sebagai eksportir otomotif China nomor 1 selama 22 tahun berturut-turut. Kisah sukses di Eropa menjadi modal penting untuk merangkul pasar Indonesia yang sedang gencar transisi energi.

Partisipasi dalam AIGIS 2025 (termasuk KTT utama Agustus mendatang) menunjukkan strategi jangka panjang JAECOO. Mereka tak sekadar menjual mobil, tetapi menjadi bagian dari solusi mobilitas berkelanjutan—sesuai target net-zero emission Indonesia 2060. Dengan kontribusi sektor industri mencapai 34% emisi nasional, kehadiran teknologi seperti SHS menjadi krusial.

Pertanyaan besarnya: BisJAECOO mengubah persepsi masyarakat tentang kendaraan hybrid? Jika testimoni Wamenperin saja menyebut J7 SHS “jauh lebih efisien dan hemat biaya dibanding HEV”, mungkin kita sedang menyaksikan awal revolusi mobilitas hijau yang sesungguhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI