Telset.id, Jakarta – Pada November tahun 2016 lalu, Information Commissioner Office (ICO) Inggris memerintahkan WhatsApp untuk berhenti membagikan data para penggunanya dengan Facebook. Hal tersebut karena pihak ICO khawatir WhatsApp bertindak “tidak transparan” soal sharing data pengguna dengan perusahaan induknya tersebut.
Mendapatkan larangan itu, WhatsApp pun akhirnya setuju untuk tidak lagi berbagi data dengan Facebook. Aplikasi chatting yang miliki pengguna aktif bulanan sebesar 1,5 miliar pengguna itu menandatangani deklarasi untuk tidak membagikan data pengguna di Uni Eropa dengan Facebook sampai terbitnya aturan General Data Protection Regulation (GDPR) pada bulan Mei mendatang.
“WhatsApp belum mengidentifikasi dasar pemrosesan yang sah untuk berbagi data pribadi semacam itu. Jika mereka membagikan data tersebut, mereka akan bertentangan dengan pasal 1 dan 2 dari perlindungan data dari UU Perlindungan Data,” jelas Komisaris Informasi ICO Inggris, Elizabeth Denham, seperti dikutip dari The Inquirer, Kamis (15/03/2018).
WhatsApp sendiri menyatakan bahwa mereka tetap memperdulikan privasi penggunanya. Namun meski begitu, aplikasi chatting ini masih tetap mengumpulkan sedikit data dan pesan yang bersifat end-to-end yang juga telah dienkripsi sebelumnya.
“Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, kami tidak berbagi data dengan cara yang menurut Komisaris Informasi Inggris katakan,” tegas WhatsApp.
Sepakatnya WhatsApp atas aturan itu membuatnya terhindar dari sanksi atau denda dari ICO Inggris. Meski begitu, pihak ICO Inggris tetap mengawasi WhatsApp secara ketat demi perlindungan pengguna di Uni Eropa.
“Saya memuji WhatsApp dalam menandatangani deklarasi ini, yang saya percaya akan membangun kepercayaan antara banyak pengguna di Inggris. Saya juga ingin menekankan bahwa menandatangni sebuah usaha bukanlah akhir dari cerita dan saya akan memantau kepatuhan WhatsApp secara ketat,” kata Elizabeth. (FHP)
