Telset.id, Jakarta – Kini para pengguna Twitter akan mengetahui cuitan mana yang berisi ujaran kebencian, karena Twitter akan memberikan label dan membatasi jangkauan pada tweet tersebut.
Peraturan terbaru dari Twitter membuat para pengguna menyimpulkan bahwa media sosial milik Elon Musik ini memiliki pembatasan visibilitas tweet dari kemungkinan pelanggaran ujaran kebencian berdasarkan kebijakan perusahaan.
Saat Twitter mendeteksi tweet dari pengguna yang mungkin melangar kebijakan, Twitter akan membatasi jangkauan postingan tersebut dan memberikan label bertuliskan “Visibilitas terbatas: tweet ini mungkin melanggar aturan Twitter terhadap perilaku ujaran kebencian” yang bisa dilihat pengguna lain.
BACA JUGA:
- Pengguna Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Bookmarks Cuitannya
- Elon Musk Mau Ubah Nama Twitter Jadi Titter
Berdasarkan laporan dari Engadget, perusahaan akan berencana memperluas label cuitan yang melanggar kebijakan ujaran kebencian menjadi lebih banyak jenis pelanggaran kebijakan dalam beberapa bulan mendatang
- Garap Proyek AI Twitter, Elon Musk Borong 10.000 GPU
- Meta Bikin Aplikasi Pesaing Twitter yang Terdesentralisasi
Perusahaan saat ini mengambil pendekatan moderasi yang lebih longgar untuk para penggunanya di bawah pemilik saat ini, karena Elon Musk mengadopsi filosofi kebebasaran berbicara, bukan kebebasan penjangkauan.
Salah satu contohnya adalah perusahaan secara diam-diam memperbarui perilaku ujaran kebencian di bulan ini dengan mencabut larangan misgendering dan deadnaming para transgender. [FY/HBS]