Telset.id, Jakarta – Aplikasi pesan terenkripsi Telegram sudah tidak mendapatkan pembaruan di App Store sejak Maret 2018. Namun, akhir pekan kemarin CEO Telegram, Parel Durov, mengumumkan bahwa kebijakan tersebut sudah dicabut oleh Apple.
Dilansir The Verge, Telegram versi terbaru sekarang bisa diunduh oleh pengguna di seluruh dunia di App Store. Akan tetapi, pembaruan Telegram di App Store bisa dilakukan dengan beberaapa catatan, termasuk penambahan aturan untuk GDPR di daratan Eropa.
Tak cuma itu, pembaruan Telegram di App Store juga wajib melengkapi syarat perbaikan fitur Stiker bagi penggun perangkat bersistem operasi iOS 11.4. Merasa lega, Durov pun mengucapkan terima kasih atas kebaikan hati Apple, khususnya sang CEO, Tim Cook.
April 2018 lalu, Pemerintah Rusia memblokir aplikasi Telegram. Tak cukup, pembaruan aplikasi telegram di App Store juga terblokir secara global. Kebijakan itu sebagai tindak lanjut instruksi Pemerintah Rusia kepada Apple yang disampaikan secara tegas melalui otoritas.
Menanggapi sikap semena-mena Rusia, Durov mengatakan bahwa sebagai dampak pemblokiran pembaruan, beberapa fitur di Telegram seperti Stiker tak akan berfungsi secara optimal di update sistem pembaruan iOS 11.4. Ia pun menyayangkan keputusan tak adil tersebut.
Thank you @Apple and @tim_cook for letting us deliver the latest version of @telegram to millions of users, despite the recent setbacks.
— Pavel Durov (@durov) June 1, 2018
“Alih-alih membatasi akses Telegram di Rusia, Apple malah memblokir pembaruan aplikasi di App Store bagi seluruh pengguna di dunia. Kami jadi tak bisa sepenuhnya memenuhi regulasi perlindungan data yang dibatasi pada 25 Mei 2018,” terang Durov seperti dilansir Gizmodo.
Baca juga: Rusia Minta Apple Hapus Telegram dari App Store
Sejak Rusia melakukan pemblokiran pada April 2018, Telegram diketahui masih tersedia di App Store untuk perangkat iOS di Rusia. Mengetahui hal itu, Rusia langsung meminta kepada Apple untuk menghapus Telegram dari lapak toko aplikasinya.
Rusia meminta kepada Apple untuk menghapus Telegram dari App Store dan mengirim notifikasi ke para pengguna di negara setempat. Rusia memberi waktu satu bulan bagi Apple untuk menuruti permintaan tersebut. Kalau tidak, Rusia akan menempuh jalur hukum.
Tindakan tegas Rusia memblokir Telegram merupakan tindak lanjut instruksi pengadilan. Keputusan tersebut keluar sebagai tindak lanjut atas gangguan komunikasi yang dialami oleh jutaan pengguna sehingga muncul perselisihan antarpihak.
Perintah pemblokiran Telegram datang seminggu setelah pengawas komunikasi Rozkomnadzor mengajukan gugatan pembatasan akses ke Telegram. Gugatan timbul gara-gara Telegram menolak memberi akses ke keamanan Rusia untuk memantau enkripsi pesan pengguna. [SN/HBS]
Sumber: The Verge