Telset.id, Jakarta – Twitter diduga sedang mempertimbangkan rencana untuk menghapus tombol ‘like,’ demikian dilansir Telset.id dari The Verge, Selasa (30/10/2018). Isu ini muncul setelah CEO Twitter, Jack Dorsey mengungkap ketidaksukaannya akan tombol berbentuk hati itu dan ingin menghapusnya dalam waktu dekat.
Para pengguna Twitter merespons negatif rencana ini dan menyatakan bahwa tombol ‘like‘ memungkinkan mereka untuk saling mendukung dan membangun solidaritas. Beberapa mencemaskan bahwa tanpa fitur itu, retweet dan argumen akan menjadi satu-satunya bentuk komunikasi dalam platform mikroblog tersebut.
Namun, ancaman akan hilangnya tombol ‘like‘ tidaklah sedekat itu. Kemarin malam, Twitter memberikan klarifikasi terkait laporan tersebut dan menyangkal adanya rencana untuk mengubah fitur ‘like‘ dalam waktu dekat.
“Tidak ada jadwal,” Wakil Pimpinan Komunikasi Twitter Brandon Borrman menulis lewat akunnya. “(Dihapusnya fitur ‘like‘) tidak akan terjadi ‘dalam waktu dekat.'”
Ini bukanlah kali pertama Dorsey merenungkan tombol ‘like‘ di Twitter. Bulan Agustus silam, Dorsey mengatakan bahwa ia bereksperimen dengan fitur-fitur baru dan fitur yang akan didesain ulang, termasuk tombol ‘like.’
Pada saat itu, ia berkata, “Hal yang paling penting yang bisa kami lakukan adalah melihat insentif yang kami bangun pada produk kami. Saya berpikir bahwa hal tersebut sudah tidak benar.”
Beberapa bulan kemudian, proyek tersebut tampak tidak berkembang jauh.
Seperti yang Telset.id lansir dari The Telegraph, tombol ‘like‘ dapat mendorong kecanduan terhadap platform-platform media sosial karena pengguna akan mencari pengakuan eksternal, menurut berbagai kajian psikologi.
Insentif yang dipicu oleh fitur ‘like‘ tampaknya sedang dipertanyakan oleh Twitter, tapi seperti yang telah disebutkan oleh media sosial tersebut, untuk saat ini fitur ‘like‘ masih akan tetap ada. [AU/IF]