Layanan Sharing Sepeda oBike Stop Operasi di Singapura

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Layanan berbagi sepeda (bicycle sharing) oBike akan menghentikan operasionalnya di Singapura mulai Senin, 25 Juni 2018. Penghentian ini karena oBike kesulitan memenuhi persyaratan baru yang ditetapkan oleh Otoritas Transportasi Darat (LTA) untuk menangani parkir sembarangan.

“oBike mengumumkan keputusannya untuk menghentikan operasi di Singapura sebagai akibat dari kesulitan yang akan dialami untuk memenuhi persyaratan dan panduan baru yang dikeluarkan oleh LTA terhadap layanan berbagi sepeda tanpa docking di Singapura,” jelas oBike dalam keterangannya.

Menurut oBike, mereka sangat yakin dan berkomitmen untuk menyediakan layanan berbagi sepeda tanpa docking yang akan menguntungkan pengguna dalam perjalanan dan sistem transportasi Singapura.

Tetapi perusahaan ini menyesalkan langkah-langkah regulasi baru LTA yang dianggap tidak mendukung keyakinan mereka.

Penghentian operasi oBike dipastikan hanya akan terjadi di Singapura, tidak untuk layanannya di negara lain.

Baca juga: Setelah AS, Uber Buka Penyewaan Sepeda di Jerman

Perusahaan ini menyarankan pengguna yang masih ingin menggunakan layanan oBike di Singapura agar mengakses aplikasi GrabCycle.

Pengguna juga disarankan untuk langsung menghubungi GrabCycle untuk pertanyaan lebih lanjut mengenai layanan oBike.

Namun disisi lain Grab mengklarifikasi saran itu dengan menyatakan oBikes tidak akan lagi tersedia di aplikasi GrabCycle pada hari yang sama.

“Kami memahami bahwa oBike akan menghentikan operasi mereka di Singapura. Dengan demikian, kami tidak akan lagi dapat menawarkan sepeda mereka di aplikasi pasar GrabCycle kami,” kata juru bicara Grab.

Perusahaan itu juga mengatakan di situs resminya bahwa mereka akan melepaskan semua langganan aktif dan mengembalikan uang jaminan pada 26 Juni.

Baca juga: Uber Caplok Perusahaan Peminjaman Sepeda Online

Menurut oBike semua pengguna layanan mereka yang saat ini memiliki keanggotaan oBike Super VIP akan tetap dapat menggunakan kayanan tersebut di semua negara operasi lainnya kecuali Singapura.

oBike juga menyatakan penghargaan setulusnya kepada lebih dari satu juta pengguna di Singapura yang telah mendukung layanannya sejak diluncurkan pada bulan Januari tahun lalu.

LTA telah menetapkan tenggat waktu 7 Juli bagi perusahaan-perusahaan berbagi sepeda agar mengajukan permohonan lisensi untuk beroperasi di tempat-tempat umum atau menghentikan operasionalnya.

Jika sudah menyerahkan permohonan itu, mereka akan dievaluasi aplikasinya dan lisensi diberikan pada September mendatang. Langkah ini menyusul amandepen undang-undang (UU) Tempat Parkir pada Mei lalu, bagian dari UU yang bertujuan untuk mengatasi parkir sepeda bersama tanpa pandang bulu.

Kerangka lisensi mengharuskan operator untuk memastikan bahwa pengguna sepeda yang sama memindai kode QR unik di lokasi parkir sebagai bukti tempat parkir yang tepat sebelum mereka dapat mengakhiri perjalanan.

Pengguna yang parkir sembarangan akan terus dikenakan biaya tanpa pandang bulu, sampai mengembalikan sepeda ke tempat parkir yang ditentukan.

Baca juga: GrabCycle, Aplikasi Berbagi Sepeda dan E-Skuter

Pengumuman oBike datang hanya beberapa hari setelah mereka mengkonfirmasi Channel NewsAsia akan mengajukan permohonan untuk lisensi sebelum tenggat waktu LTA, meskipun ada ketegangan keuangan yang diperkirakan terjadi pada model bisnisnya saat ini.

Empat perusahaan berbagi sepeda lainnya yakni Mobike, ofo, SG Bike dan Anywheel juga berencana untuk memenuhi tenggat waktu LTA tersebut. [WS/HBS]

Sumber: Channel News Asia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI